Microsoft Bayarkan 1,5 Juta Dollar AS Sebagai Kompensasi Kepada Seorang Eksekutif Perempuan

bgr.com
Tampaknya Microsoft lebih menyukai eksekutif laki-laki untuk promosi dibandingkan dengan eksekutif perempuan. Seorang eksekutif perempuan Microsoft yang menempati posisi sebagai manajer Small-Medium Enterprises and Partners seharusnya promosi menjadi Managing Director setelah jabatan tersebut lowong karena ditinggalkan oleh pejabat sebelumnya. Eksekutif perempuan tersebut bernama Natalie Ayres. Ia berharap dipromosikan ke posisi Managing Director setelah Alistair Baker pindah pada tahun 2006. Namun, harapannya tidak menjadi kenyataan karena Microsoft lebih memilih Gordon Frazer yang berasal dari Microsoft cabang Afrika Selatan, bahkan sebelum ia sempat diwawancarai untuk posisi tersebut. Ayres kemudian memutuskan untuk meninggalkan Microsoft dan Microsoft harus membayar lebih dari 1 juta Poundsterling (kira-kira 1,5 juta USD) sebagai bagian  kesepakatan.

Dilaporkan oleh bgr.com dan telegraph.co.uk beberapa waktu yang lalu, Ayres tidak sendirian dalam merasakan bahwa Microsoft menghambat kemajuan atas perempuan. Menurut sumber telegraph.co.uk Microsoft adalah Klub Laki-Laki. Kepergian Ayres dari Microsoft menyebabkan kemarahan di kalangan karyawan Microsoft karena mereka merasa bahwa Ayres sudah diperlakukan secara tidak adil. Artinya Microsoft lebih mendahulukan laki-laki untuk menempati posisi tertentu, padahal sebenarnya calon yang perempuan sudah ada untuk menduduki posisi tersebut. Hal ini tentunya cukup aneh bisa terjadi di perusahaan sebesar Microsoft apalagi Microsoft sendiri menganut paham kesetaraan.

Tidak itu saja. Awal bulan September yang lalu, The Telegraph  mengungkapkan secara rinci pelecehan seksual berulang oleh manajer senior yang telah menikah terhadap rekan perempuan mereka. Emma Cloney, manajer Global Alliance Microsoft terpaksa mencari perlindungan dan melarikan diri dari sebuah pesta karena perlakuan tidak senonoh oleh dua seniornya, kedua koleganya yang sudah menikah  made unwanted sexual advances.

Tampaknya bekerja di perusahaan sebesar dan seterkenal Microsoft tidak menjamin perempuan diperlakukan dengan baik.

Sumber: The Telegraph


Comments

  1. Hm, saya kira ini menangkut kebijakan di Microsoft sendiri. Di beberapa perusahaan besar, perempuan justru dapat kesempatan lebih besar. Microsoft aja yang ndeso, hahaha. Mungkin loh...

    ReplyDelete
  2. bisa saja mbak, masa sih, wanita dipinggirkan begitu padahal memang sudah jatahnya, eh malah dikasih ke orang lain ..hehe

    ReplyDelete
  3. cerita ttg perlakuan diskriminatif dan sexual abuse bikin gerah aja, apalagi kalo pelakunya org2 yg kualifikasinya tinggi...

    ReplyDelete
  4. benar sekali, apalgi ini terjadi di perusahaan besar, heran masih saja ada yg berlaku seperti itu ..

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Di Jalan Surabaya, Berburu CD Bekas Premium

Enny Arrow, Pengarang Stensilan Cabul Masa Lalu

Kisah Tukang Sapu yang Kehilangan Sapunya