Melanie Subono, Kata Hatinya, Tulisannya


Melanie Subono, sumber: klimg.com
Apa yang ditulis oleh Melanie Subono tak pernah terbayangkan oleh saya sebelumnya. Ia menulis tanpa beban, ia mengeluarkan segenap daya pikirnya, ia tidak basa-basi. Ia menulis seadanya, cobalah kita baca kalimat ini:



Mungkin uang anda banyak. Mungkin uang saya sedikit. Tapi saya punya hal hal yang anda tidak bisa beli. Saya punya kehormatan pak. Anda membentuk keluarga.. anda bersumpah jabatan.. tapi anda mencuri uang ? anda sbenarnya tidak tau apa yang anda lakukan ? anda diam yang penting income masuk ? Apa perasaan anak cucu anda nantinya ? Banggakah istri anda memakai semua perhiasan bak pajangan toko ..tapi anda sebenarnya miskin ? Miskin akhlak dan moral.



Sila Klik Tulisan Melanie Subono:

Tulisan yang berenergi, begitu kuat kata-katanya. Walau ia tidak merasa demikian, dan sering karena pujian saya ia akan selalu dengan rendah hati menampiknya, nyatalah Melanie penulis yang pintar merangkai kata, memberikan emosi ke dalam kata itu dan memainkan emosi pembacanya.

Kadang saya heran, hampir beberapa waktu terakhir mengikuti setiap tulisannya, tulisannya itu tidak berubah. Ia tetap di sana, dengan alirannya sendiri, tanpa peduli tanda baca, kalimat yang tak lengkap, tata bahasa yang kadang amburadul campur aduk. Tetapi itulah kekuatannya, ia menulis seperti seorang orator membacakan pidatonya. Ia menulis seolah-olah sedang bercakap-cakap dengan pembacanya. Itulah kekuatannya. Dengan menulis secara jujur tentang apa yang dirasakannya, ia memberikan rasa yang lain. Sering kita mempermanis kalimat, sering kita menyembunyikan makna dan tujuan yang kita inginkan, tetapi Melanie tidak demikian. Ia straight forward. Ia mengatakan apa adanya sehingga menjadi sebuah percakapan apa yang ditulisnya tersebut. 

Melanie menulis seolah berbicara kepada pembacanya, itu yang saya rasakan. Ia punya cara sendiri yang dipahaminya. Ia tidak terikat sesuatu dan memang tak ada sesuatu yang mengikatnya dan menghentikannya kecuali dirinya sendiri. Salut buat Melanie Subono dengan segala sakitnya ia bisa berbagi, dengan predikat pesohor yang dimilikinya ia tidak segan untuk bercakap-cakap dengan orang yang baru dikenalnya. Kerendahatiannya membuat banyak orang untuk bisa lebih rendah hati lagi. 

Keinginannya berbagi dengan mereka yang tidak berpunya menimbulkan pertanyaan, ke manakah sebagian besar lagi dari mereka yang berpunya di Indonesia raya ini? Mengapa hanya satu Melanie Subono, mengapa tidak banyak mereka yang suka ceplas-ceplos dengan dasar yang kuat? Mengapa sedikit sekali yang suka mengkritik, namun memberikan contoh perbaikan untuk kritik tersebut? 

Melanie Subono adalah Melanie Subono. Ia mengkritik dengan caranya sendiri, tetapi ia tahu apa yang dikritiknya. Ia melakukan hal-hal yang orang lain tidak melakukan sehingga ia bisa bebas mengkritik orang lain tersebut. Melalui tulisannya kita bisa membaca, bahwa jangkauan tulisannya cukup jauh, walau membahas hal-hal yang sangat kecil. Ia bisa menghubungkan pengemis, anak jalanan dan orang tidak beruntung lainnya dengan sikap sebagian orang atau pejabat di negeri ini. Tulisannya kontras, membandingkan dan kata-kata yang kuat.

Hari ini Melanie Subono berulang tahun ke-35. Selamat ulang tahun, tulisan ini didedikasikan untuk ulang tahunnya tersebut. Selamat ulang tahun Melanie Subono.

Comments

Popular posts from this blog

Di Jalan Surabaya, Berburu CD Bekas Premium

Enny Arrow, Pengarang Stensilan Cabul Masa Lalu

Kisah Tukang Sapu yang Kehilangan Sapunya