Amazon Kindle Fire, Lawan Sepadan iPad?

Jeff Bezos ketika memperkenalkan Kindel Fire: i.huffpost.com
Dua hari yang lalu, Jeff Bezos secara resmi memperkenalkan Kindle Fire, tablet buatan Amazon dengan layar 7 inchi untuk bersaing di pasar tablet dengan iPad. Kindle Fire menarik minat banyak orang karena tablet ini berbasis Android, namun sudah diintegrasikan dengan berbagai fitur yang disediakan sendiri oleh Amazon seperti browser Silk yang menurut banyak pengamat cukup menjajikan. 

Masuknya Amazon ke ranah tablet sudah diperkirakan banyak orang beberapa waktu yang lalu. Hal ini karena sampai saat ini banyak tablet yang diperkirakan menjadi iPad Killer malah terbunuh dengan sendirinya ataupun kalau masih beredar sangat jauh dari kesuksesan iPad yang sudah memasuki generasi kedua. Bila kita lihat beberapa tablet yang selama ini mencoba bersaing dengan iPad, sebut saja Motorola Xoom, Samsung Galaxy Tab dengan berbagai variannya, mulai dari 7 inchi sampai dengan 10,1 inchi, HTC Flyer, HP Touchpad, dan masih banyak lagi lainnya ada kesamaan di antara mereka. Pertama yaitu, kemunculan yang lebih belakangan di pasar dibandingkan dengan iPad. Ini penting karena dengan muncul lebih dulu, iPad mampu mengedukasi pasar lebih awal, apalagi biasanya hampir tidak pernah produk Apple Inc. menjadi pengekor. 

Kedua harga dan varian yang mendekati iPad. Coba kita lihat, Motorola Xoom, tidak begitu berbeda harganya dengan iPad. Demikian juga Galaxy Tab 10,1 harnya hanya berselisih sedikit saja dengan iPad. Hal ini menjadikan konsumen agak khawatir dengan tablet tersebut. Artinya jika hanya harga berbeda sedikit saja dari iPad, mengapa harus membeli yang belum teruji di pasar. Maksudnya konsumen tentu saja tidak mau membeli tablet baru jika harga masih hampir sama dengan iPad sementara muncul belakangan dan belum teruji benar kemampuannya. 

Hal kedua ini menjadi pertimbangan yang sangat besar bagi konsumen. Coba kita lihat HP Touchpad yang mati sebelum berkembang. Dari sisi teknologi, sebagian besar analis teknologi mengatakan WebOs merupakan kemajuan yang sangat bagus. Namun tidak laku karena pertimbangan harga tersebut. Kita lihat lagi BlackBerry PlayBook. Ada dua hal kekurangan sangat penting mengenai PlayBook, yaitu software baru QNX yang belum teruji, kedua PlayBook bukanlah tablet dalam arti yang lengkap karena harus memasangkannya dengan smartphone BlackBerry. Kemudian juga harga yang juga tidak jauh berbeda. Hal ini membuat PlayBook yang laku di awal 700.000 unit, di kuartal pertama, lalu turun menjadi hanya 200.000 unit di kuartal kedua. Kini malah BlackBerry mulai menurunkan harga PlayBook menjadi sekitar 299 dollar saja. Namun ini tidak akan membantu karena orang sudah berpaling ke iPad atau tablet lainnya.

Satu-satunya penantang yang sejauh ini cukup kuat hanyalah Samsung Galaxy Tab dengan berbagai variannya. Namun demikian, Samsung Galaxy Tab, seperti juga Motorla Xoom terhadang masalah yang lebih pelik, yaitu peniruan desain dan penyalahgunaan paten. Bisa dikatakan, kedua tablet berbasis Android ini cukup mendekati iPad dalam hal kemampaun bahkan mungkin lebih, namun kedua tablet ini dihadang oleh Apple Inc. dengan melakukan gugatan pelanggaran paten. Akibatnya, khususnya Samsung Galaxy Tab mengalami beberapa pelarangan beredar di Australia dan Jerman. 

Di sini kita melihat betapa cerdiknya Apple Inc. untuk meneguhkan dominasi iPad dalam pasar tablet. Jika ada tablet lain yang cukup kuat di pasar mereka akan melancarkan gugatan paten dengan permintaan awal, yaitu pelarangan beredar dari tablet yang disangka menyalahi paten mereka.

Nah. lalu muncullah Amazon Kindle Fire. Dari sisi harga tentu saja dengan nama besar Amazon, bisa dikatakan sangat murah, hanya 199 dollar AS. Ini sangat penting, bagi tablet yang muncul belakangan. Harga masih menjadi komponen sangat penting dan menjadi pertimbangan penting pula dalam melakukan pembelian. Dari segi kemampuan, beberapa tech savvy yang telah mencoba tablet ini mengatakan mereka puas dengan Kindle Fire, apalagi layanan berbasis cloud dan web browser Silk yang sangat responsif. Namun cukupkah hal itu untuk paling tidak menyamai iPad? Coba kita lihat perbandingan antara iPad dan beberapa tablet berikut ini.

Perbanding beberapa tablet, sumber Reuters
Dengan layar 7 inchi, Kindle Fire menggunakan prosesor 1 Ghz dual core sama dengan iPad. Ini berarti bisa dianggap kecepatan Kindle Fire dalam menjalankan aplikasi hampir sama dengan iPad. Keuntungannya layar yang lebih kecil memungkinkan pemakaian baterai lebih hemat dibandingkan dengan iPad. Selain itu Amazon menggunakan cloud storage tanpa batas untuk pengguna Kindle Fire asalkan konten tersebut merupakan konten Amazon, sedangkan iPad hanya menyediakan 5 GB. Model yang diperkenalkan baru berupa koneksi Wi-Fi, sedangkan iPad sudah mencakup model koneksi 3G. Kindle Fire tidak memiliki kamera, sedangkan iPad memiliki kamera depan dan belakang. 

Nah secara rekaan kemampuan dari perbandingan di atas, saya rasa iPad masih lebih bagus dari Kindle Fire. Saya rasa Kindle Fire tidak dimunculkan untuk menyaingi iPad, setidaknya secara langsung. Kindle Fire dibuat oleh Amazon dengan harga murah untuk meningkatkan transaksi di Amazon secara tidak langsung. Mengapa demikian?

Sebuah perkiraan dari analis IHS iSuppli menyebutkan bahwa harga pokok Kindle Fire tersebut sebenarnya adalah 209,63 dollar per unit. Amazon menjualnya hanya dengan harga 199 dollar per unit sehingga mereka menderita rugi sebesar 10 dollar untuk setiap Kindle Fire yang terjual. Namun kerugian ini nantinya ditutupi oleh banyak transaksi lain yang terjadi melalui Amazon Kindle Fire ini.

Menurut Reuters, Amazon berharap Kindle Fire mendorong pengguna untuk membeli lebih banyak produk dan jasa dari Amazon. Wayne Lam, seorang analis di iSuppli IHS mengatakan Amazon membuat kebijakan rugi di muka, namun nantinya akan tertutupi dengan meningkatnya transaksi lain yang terjadi karena banyak orang yang membeli Kindle Fire. Strategi ini adalah versi dari model pisau silet di mana unit pisau cukur Gillette dari Procter & Gamble menjual pisau cukur dalam kondisi rugi untuk membentuk penjualan yang menguntungkan pisau cukur Gillette di kemudian hari. Dalam kasus Amazon, Kindle Fire akan merangsang permintaan untuk konten digital Amazon dan meningkatkan penjualan barang fisik pada situs e-commerce.

Tampaknya strategi ini berjalan cukup baik. Baru satu hari diluncurkan, pemesanan Kindle Fire telah menjadi penjualan tertinggi di Amazon, mengalahkan Kindle yang selama ini menjadi barang terlaris. Amazon sendiri baru akan mengirimkan Kindle Fire mulai pada tanggal 15 November 2011 nanti. 

Apa artinya kira-kira terhadap peta persaingan di pasar tablet? Melihat banyaknya peminat Kindle Fire, mungkin saja Kindle Fire akan merontokkan cukup banyak tablet berbasis Android dan juga PlayBook. Mengapa bukan iPad? iPad diperkirakan akan sangat masih jauh dari Kindle Fire, terutama dari segi nama dan kemampuan. Dengan harga yang sangat murah dan juga berbasis Android, tablet Android dan PlayBook yang harganya cukup bersaing dengan iPad akan perlu memikirkan strategi baru untuk tetap eksis di pasar tablet. Bisa jadi Kindle Fire bukanlah iPad Killer, namun Android dan PlayBook Killer. 


Comments

Popular posts from this blog

Di Jalan Surabaya, Berburu CD Bekas Premium

Enny Arrow, Pengarang Stensilan Cabul Masa Lalu

Kisah Tukang Sapu yang Kehilangan Sapunya