Tiga dari Sepuluh Akun Remaja di Facebook, Twitter atau MySpace Dibajak

worsttech.com
Soal banyaknya pembajakan akun, media social bolehlah berbangga. Sudah bukan hal yang aneh banyak akun pengguna media social seperti Facebook dibajak oleh orang yang tidak bertanggung jawab lalu kemudian digunakan untuk kepentingan mereka. Terdapat beberapa faktor mengapa banyak sekali akun pengguna media social yang dibajak. Pertama, umumnya pengguna media social cenderung tidak menggunakan media social secara tidak aman, misalnya pengguna jarang yang mengaktifkan mode https di Facebook. Kedua password yang mudah ditebak. Ketiga ada pengguna media social kadang secara tidak sengaja  mengklik scam yang memang banyak beredar di Facebook atau Twitter. Ketiga pengguna social media yang sangat banyak sehingga menjadi daya tarik tinggi bagi para penjahat. 

Sebuah survei baru memperlihatkan betapa banyaknya akun pengguna Facebook, Twitter atau MySpace yang masih remaja (teen) atau ABG yang dibajak. Berdasarkan survei tersebut diketahui bahwa tiga dari sepuluh akun ABG dibajak di Facebook, Twitter atau MySpace. Ini artinya ada sekitar 33% akun ABG yang dibajak di media social. Angka ini meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan dengan angka di tahun 2009 yang lalu. Masih menurut survei tersebut 46% dari para korban yang akunnya dibajak merasakan kekecewaan.



Hacker  menyamar menjadi orang-orang yang memiliki suatu profil tertentu, atau memata-matai pengguna dengan memilah-milah pesan-pesan dan sebagian besar korban tahu siapa yang telah login dan menyamar sebagai pengguna akun tertentu. Menariknya, menurut penelitian mereka yang telah dibajak akunnya tersebut tidak tahu bahwa privasi mereka telah dilanggar.


Survei yang dilakukan di Amerika Serikat oleh Associated Press dan MTV ini juga menunjukkan bahwa jumlah pembajakan naik hampir dua kali lipat dalam waktu kurang dari dua tahun atau sejak 2009. Survei juga menemukan sebagian besar atau mayoritas korban mengenal siapa yang berada melakukan pembajakan tersebut, 72% pelaku  memata-matai pengguna dan 65% melakukan pembajakan akun.

Hal yang aneh adalah para remaja yang akunnya dibajak tersebut merasa biasa-biasa saja dan tidak mau tahu bahwasanya privasinya telah dilanggar. Contohnya seorang remaja mengaku akunnya dibajak, namun ia merasa tidak dirugikan. Kadang ia malah meninggalkan komputernya dengan kondisi sedang login ke Facebook, lalu temannya mengambil kesempatan ini dan menggunakan akun tersebut untuk menulis hal-hal yang aneh-aneh seperti kisah cinta atau lainnya.

Hal yang sama terjadi juga pada seorang remaja putri. Ia mengunakan laptop temannya untuk login ke Facebook, namun ketika selesai ia tidak log out. Ia hanya menutup browser. Temannya mengambil kesempatan ini dengan menggunakan halaman Facebook remaja putri itu untuk mengupdate status atau memposting hal lain. Ia mengaku kenal siapa yang melakukan hal tersebut, namun ia tidak marah.

Dari dua contoh di atas, terlihat jelas sekali, remaja sepertinya tidak peduli dengan privasi akun mereka. Mereka juga tidak tahu bagaimana menggunakan media sosial secara aman. Walaupun akun mereka digunakan oleh orang lain, sepertinya mereka biasa-biasa saja. Padahal hal ini adalah kejadian serius yang bisa berakibat besar. Karena bila satu akun tertentu digunakan oleh orang lain, akun tersebut bisa digunakan untuk kepentingan orang tersebut. Bisa juga akun tersebut digunakan untuk melakukan kejahatan karena bukan pemilik sebenarnya yang menggunakan akun tersebut.

Sumber: www.dailymail.co.uk


Comments

Popular posts from this blog

Di Jalan Surabaya, Berburu CD Bekas Premium

Enny Arrow, Pengarang Stensilan Cabul Masa Lalu

Kisah Tukang Sapu yang Kehilangan Sapunya