Facebook dan Google Keluarkan Uang Jutaan Dollar untuk Lobi

Tidak hanya bersaing untuk menjadi penguasa internet, Facebook dan Google juga bersaing dalam menghabiskan uang untuk keperluan lobi ke Gedung Putih. Bila kita lihat, kedua perusahaan ini merupakan raja di dua kegiatan internet yang sangat penting sekarang ini, yaitu mesin pencari untuk Google dan media sosial untuk Facebook. techcruch.com melaporkan, Facebook dan Google terus menghabiskan lebih banyak uang dan lebih banyak upaya lobi di Washington DC di setiap kuartal. Hal ini dibuktikan oleh pengungkapan laporan paling baru dalam database lobi Senat AS. Kedua perusahaan menghabiskan uang terbanyak dalam upaya lobi di Gedung Putih.

Lobi Google menghabiskan uang sebanyak  2.38 juta dollar AS yang merupakan jumlah paling tinggi yang dikeluarkan oleh Goorgle dalam beberapa kuartal terakhir. Jumlah ini juga mencapai hampir dua kali lipat dari periode yang sama tahun lalu. Kuartal sebelumnya, Google menghabiskan  2.080 juta dollar AS  untuk lobi anggota parlemen. Raksasa pencarian di internet ini  menghabiskan total  5,2 juta dollar AS pada tahun lalu untuk keperluan  melobi sehingga dengan  demikian Google telah menghabiskan 5.8 juta dollar AS dalam tiga kuartal pertama tahun 2011 dan dipastikan melewati jumlah dana lobi tahun lalu.


Dalam usaha lobinya, Google memfokuskan ke beberapa bahasan yang menjadi kepentingan mereka, terutama masalah reformasi paten, privasi data, UU ketenagakerjaan AS, kebebasan berekspresi dan kekayaan intelektual dalam perjanjian perdagangan internasional, peraturan iklan online, kekayaan intelektual dan masalah merek dagang, cyber security dan privasi online, energi terbarukan, kebebasan berekspresi dan sensor, keterbukaan dan persaingan di pasar layanan online, komputasi awan, reformasi pajak, perdagangan bebas, dan akses broadband.

Mantan CEO Google yang kini menjabat Ketua Eksekutif Google, Eric Schmidt telah menghabiskan lebih banyak waktu untuk melobi serta membantu  hubungan Google dengan pemerintah. Schmidt sebelumnya pernah bersaksi di depan Kongres pada bulan September yang lalu menyangkut dugaan praktik penyalahgunaan monopoli mesin pencari Google. Selain itu, masalah paten merupakan masalah besar yang cukup mendapat perhatian para pelobi Google. Masalah paten ini selama setahun terakhir telah menjadi masalah yang signifikan bagi Google karena banyaknya tuntutan hukum terhadap Google yang menyangkut hak paten. Google dipastikan juga sedang  melakukan lobi untuk meminta persetujuan akuisisi Motorola Mobility sebesar 12,5 miliar dollar AS.

Consumer Watchdog merilis pernyataan Google tentang makin besarnya pengeluaran Google untuk upaya lobi. Menurut pernyataan tersebut Google  ingin membantu para pembuat kebijakan memahami bisnis Google dan pekerjaan yang mereka lakukan untuk menjaga internet yang terbuka dan bebas, untuk mendorong inovasi serta menciptakan peluang ekonomi. Lobi adalah bagian dari proses tersebut.

Sementara itu Facebook mengeluarkan uang untuk keperluan lobi yang lebih kecil dibandingkan Google. Diperkirakan besarnya uang lobi yang dikeluarkan Facebook sampai dengan akhir tahun 2011 nanti adalah paling kurang 1 juta dollar AS. Bidang yang menjadi lahan lobi bagi Facebook antara lain adalah aturan global bagi perusahaan pembuat perangkat lunak dan larangan akses bagi pemerintahan asing, reformasi paten, pengukuran keamanan online, regulasi privasi internet, kebebabasan berkespresi di internet, diskusi layanan berbasis lokasi, cyber security, diskusi tentang  Gedung Putih, Senat, dan aturan yang  memungkinkan anggota pemerintahan dan Kongres untuk mengakses media sosial sehingga terlibat dengan warga, dan lobi untuk data centre baru Facebook di Oregon.

Untuk meloloskan lobinya dan mendekatkan hubungan Facebook dengan pemerintah yang berkantor di Washington DC, Facebook mempekerjakan ahli lobi tingat tinggi dan bermitra dengan pemerintah AS untuk isu-isu penting. Mengingat bagaimana Facebook dan  Google menghabiskan uang mereka untuk keperluan lobi  jelas bahwa nasib kedua perusahaan  ini banyak dipertaruhkan di tangan regulator.   Artinya regulator akan sangat berperan apakah kedua perusahaan ini akan terus atau tidak.

Hal ini karena kedua perusahaan ini banyak menghadapi tuntutan hukum, misalnya Facebook yang dituntut karena masalah privasi pengguna, pembocoran informasi pengguna ke pihak pengiklan dan masalah face recognition technology. Sementara Google banyak dituntut karena monopoli di mesin pencarian dan sistem operasi smartphone, Android.

Comments

  1. wkwkwkwkwkwkwk,,, orang2 di kompasiana ngakunya Amrik lebih bersih daripada Indonesia, rupanya sama saja kelakuan kedua negara

    ReplyDelete
  2. wakakakk hahhaha Om Mpuss, terima kasih konetarnya ...

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Kisah Tukang Sapu yang Kehilangan Sapunya

Di Jalan Surabaya, Berburu CD Bekas Premium

Perang Twitter Versus Instagram