Posts

Showing posts from January, 2018

Internet Membuat Masyarakat Makin Jauh dari Agama?

Image
Isu agama dalam kemajuan internet bisa jadi belum banyak didalami para peneliti. Beberapa penelitian terkait agama, malah mengaitkan agama dengan kebiasan menonton pornografi, misalnya. Dalam papernya, Samuel L. Perry seorang peneliti di University of Oklahoma memaparkan bahwa : Those who used pornography at the highest frequencies seemed to be more religious in terms of prayer frequency and worship attendance than those who used pornography at more moderate levels. Beberapa waktu yang lalu, melalui media sosial Twitter saya sempat menanyakan: When people think about God, do they feel or act as if they are being monitored? Pertanyaan tersebut tentu tak mudah untuk dijawab. Berbagai faktor membuat manusia khususnya mereka yang aktif di internet “melupakan Tuhan” sejenak demi sesuatu yang mereka harap dapatkan di internet. Tentu saja tidak hanya di internet, perilaku keseharian kita cenderung menunjukkan bahwa kita lupa sedang diawasi oleh Tuhan. Lalu bagaimana intern

Ketika Blokir (masih) Jadi Senjata Penguasa

Image
Ketika Blokir (masih) Jadi Senjata Penguasa Apa itu blokir? Apa itu sensor? Sebuah pertanyaan yang tidak perlu ada jawaban. Bila Anda sempat hidup di zaman orde baru, blokir atau breidel atau sensor mungkin kata yang akrab di telinga karena sedemikian seringnya sensor dilakukan pemerintah Orde Baru. Media massa misalnya bila tak sejalan dengan penguasa, media massa tersebut bisa dibreidel seenak udel penguasa. Nah sekarang di zaman internet apakah pemerintah masih menggunakan sensor? Ternyata penguasa dari dulu tak banyak berubah. Di zaman digital, di mana kewenangan penguasa dicincang untuk dijadikan olok-olok oleh internet, blokir atau sensor masih menjadi senjata yang sering digunakan penguasa untuk memaksakan kehendak. Ancaman blokir atau sensor terhadap layanan sering menjadi momok yang menakutkan sehingga membuat layanan di zaman digital menurut. Saya ingat sebuah kalimat di Catatan Pinggir GM (kira-kira seperti ini): Sensor itu seperti membunuh nyamuk deng

Fatwa MUI, Sebaran Hoax, Fitnah dan Ujaran Kebencian

Image
Hampir setahun yang lalu, saya datang ke gedung Kominfo untuk menghadiri rilis sebuah fatwa yang saya rasa waktu itu merupakan kata putus untuk banyaknya sebaran hoax, fitnah, bullying, namimah (di antaranya) di media sosial Indonesia. Fatwa itu disebut dengan Hukum dan Pedoman Bermuamalah di Media Sosial. Waktu itu, bulan Ramadan, bulan suci dan rilis fatwa ini di bulan Ramadan diharapkan sebagai pertanda bahwa fatwa ini penting untuk segera dilaksanakan umat Islam di Indonesia. Hampir setahun kemudian, hasilnya? Ah sudahlah. Sedikit saya ceritakan latar belakang mengapa Fatwa MUI Nomor 24 tentang Hukum dan dan Pedoman Bermuamalah di Media Sosial ini penting. Kita kembali ke data. Penduduk Indonesia saat ini berjumlah sekitar 262 juta, sebanyak 132 juta merupakan pengguna internet. Oleh karena sebagian besar orang Indonesia beragama Islam, bisa disimpulkan bahwa pengguna internet Indonesia sebagian besar juga beragama Islam.  Dengan banyaknya pengguna internet yang b