Facebook Frictionless Sharing Membuat Banyak Friksi

Sumber: marginlines.com
Dalam konferensi F8 seminggu yang lalu, Mark Zuckerberg memperkenalkan konsep Frictionless Sharing untuk Facebook. Konsep ini ditandai dengan munculnya profil baru pengguna Facebook yang disebut Timeline. Konsep ini juga menandai masuknya aplikasi pihak ketiga secara langsung (dulu harus manual oleh pengguna) ke profil pengguna Facebook. Konsep frictionless sharring ini memang sangat melibatkan pihak ketiga, sebagaimana yang dikatakan Mark Zuckerberg bahwa Facebook akan terus melibatkan pihak ketiga dalam pengembangan layanannya. 

Konsep frictionless sharing ini sebenarnya merupakan sebuah konsep untuk menghilangkan sekat-sekat dalam berbagi. Artinya dulu bila anda membagi sesuatu, teman anda tidak akan tahu sampai anda membagi hal tersebut. Kini dengan konsep frictionless sharing ketidaktahuan teman-teman anda ini dihilangkan sehingga apa pun yang anda lakukan, teman anda bahkan mungkin publik akan tahu apa kegiatan tersebut. Apa pun yang anda kerjakan semenjak anda menggunakan Facebook akan bisa terlihat di Timeline sehingga teman-teman anda tidak lagi melihat sekat dalam hubungan anda dengannya Dengan konsep ini, Facebook secara otomatis akan membagi kegiatan anda kepada orang lain, mungkin teman, teman dari teman atau bahkan publik. Hal ini tentu saja menimbulkan masalah privasi yang dari dulu memang tidak pernah selesai.

Contohlah bila anda mendengarkan lagu melalui aplikasi pihak ketiga seperti Spotify. Semua lagu yang anda dengarkan melalui Spotify akan otomatis dibagi kepada teman anda di profil baru anda atau Timeline.  Setiap singel lagu yang anda dengarkan akan diketahui oleh orang lain. Jadi jika Anda mendengarkan musik pada Spotify sepanjang hari, Anda akan melakukan kegiatan berbagi serius melalui lagu. Teman-teman Anda akan melihat apa musik kesenangan Anda dan seberapa sering Anda mendengarkannya. Pertanyaannya apakah semua orang suka akan hal ini? 

Apakah bila saya menonton melalu Netflix, apa yang saya tonton perlu saya bagi dan bila seseorang menonton film kemudian merasa kesal harus juga dibagi secara otomatis? Di sinilah letak masalahnya. Facebook dengan menggunakan pihak ketiga secara sembarangan membagi informasi kegiatan penggunanya secara otomatis tanpa meminta izin terlebih dahulu demi menjaga privasi pengguna.  

ALEXIS MADRIGAL dalam sebuah artikelnya di theatlantic.com mengkrititsi konsep Frictionless Sharing ini dengan mengatakan:
To their credit the newsroom shelved the idea. The consensus was that this was intrusive and potentially an invasion of privacy. I think after that was repeatedly communicated that Facebook lost interest in doing anything at all. 
Konsep Frictionless Sharing memiliki masalah serius di bidang privasi. Konsep ini diperkirakab oleh banyak pihak memiliki konsewensi serius dalam privasi pengguna Facebook. Hal yang cukup aneh adalah sebenarnya masalah privasi yang dulu-dulu saja tidak pernah diselesaikan oleh Facebook, kini mereka kembali membuat orang bertanya-tanya mengapa mereka begitu nekadnya memperkenalkan konsep Frictionless Sharing yang makin membuka privasi penggunanya ke publik.

Menurut saya ada beberap faktor yang membuat Facebook bisa melakukan apa saja terhadap penggunannya, terutama yang menyangkut masalah privasi. Pertama, Facebook sebagai pemimpin di social media. Sebagai pemimpin pasar Facebook tidak akan pernah khawatir ditinggalkan oleh penggunanya. Apalagi tingkat adiksi terhadap Facebook cukup tinggi. Kedua, ketidakpedulian pengguna. Sebagian besar pengguna Facebook tidak tahu benar bagaimana Facebook menghasilkan uang yang sangat banyak dari mengumpulkan profil penggunanya. 

Ketiga, pengguna yang bodoh. Banyak pengguna Facebook, sebagaimana pernah saya temukan, bahkan tidak tahu apa itu privasi dan bagaimana menjaganya. Mereka hanya tahu menggunaka Facebook dan tidak tahu kalau profil mereka yang mereka isikan di Facebook digunakan oleh Facebook untuk menarik pengiklan. Keempat keinginan menguasai internet dalam waktu lebih cepat. Hal ini terlihat dengan melakukan kerja sama dengan banyak pihak ketiga untuk melibatkan mereka dalam mengembangkan layanan di Facebook. Hal ini akan membuat makin banyak pengguna yang menggunakan Facebook karena layanan Facebook terintegrasi dengan banyak layanan lainnya. Seterusnya akan meningkatkan kunjungan ke Facebook dan membuat Facebook makin besar.

Konsep Frictionless Sharing ini tentu saja mendapat banyak tanggapan dari berbagai pihak. Sebagaimana telah dituliskan sebelumnya, sembilan kelompok privasi yang peduli dengan konsep Frictionless Sharing ini telah menulis surat kepda FTC dan meminta FTC untuk memeriksa Facebook terkait masalah tersebut.

Comments

  1. sip. banyak sekali manfaat baca artikel ini. makasih mas Erick

    ReplyDelete
  2. sama-sama mas Meddy, manfaat merupakan tujuan setiap artikel saya, semoga terus berkunjung mas ...

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Kisah Tukang Sapu yang Kehilangan Sapunya

Di Jalan Surabaya, Berburu CD Bekas Premium

Perang Twitter Versus Instagram