Layanan Nextflix Untuk Apa (aka Internet Kencang Untuk Apa?)

Netflix
Layanan Video On Demand belumlah begitu populer di Indonesia. Demikian juga layanan streaming, seperti siaran televisi. Ini bukan suatu kebetulan. Dengan kecepatan koneksi internet yang rendah (hanya rata-rata 1,9 mbps pada kuartal keempat 2014), memang kita akan sangat sulit berharap sebuah tayangan streaming yang mulus tanpa buffering.

Faktor lain adalah pendapatan. Bila kita lihat dari faktor ini, sebagian besar penduduk Indonesia meskipun terkoneksi dengan internet, namun memiliki batasan bandwidth yang besar. Sebagian besar pengguna internet di Indonesia masih menggunakan paket kuota dengan harga murah meskipun hal ini tidak menghalangi mereka melakukan kritik ketika mengalami internet yang lamban.

Namun hal tersebut tidak menghalangi Netflix, sebuah layanan televisi di internet untuk hadir di Indonesia. Layanan Netflix sudah sedemikian populer di negara seperti Amerika Serikat. Netflix memberikan layanan berbagai acara televisi sesuai permintaan pemirsanya. Namun tentu karena didistribusikan melalui internet koneksi internet yang kencang dan paket internet tanpa batas adalah prasyarat yang harus dipenuhi untuk menikmati layanan Netflix.

Saya rasa, meskipun cukup meriah diberitakan di media daring dan media sosial, sambutan terhadap Netflix akan biasa saja pada kenyataannya. Ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan banyak pengguna sehingga mereka masih akan mengnadalkan televisi kabel dan siaran televisi tradisional untuk menikmati acara televisi.

Pertama, sebagaimana saya sebutkan di atas adalah koneksi internet yang minimal 0,5 mbps untuk. Saya rasa dengan kecepatan 0,5 mbps ini kualitas konten yang dinikmati adalah kualitas paling rendah. Ini tentu saja akan memengaruhi pengalaman penggunaan sehingga jika benar-benar ingin menikmati tayangan, barangkali kecepatan koneksi untuk 3,0 mbps harus dipenuhi. 

Dalam beberapa kasus, provider menyediakan speed 3,0 mbps bahkan lebih. Namun tentu harganya akan sangat mahal bagi orang kebanyakan sehingga hanya kelompok tertentu saja yang bisa menikmati. Untuk diingat, tidak hanya prasyarat kecepatan yang harus dipenuhi, tetapi juga bandwidth di mana hal ini menjadi hambatan karena dari sisi pendapatan hanya sebagian kecil saja (terutama mereka yang dikota besar) yang memiliki pendapatan lebih untuk bisa berlangganan Netflix.

Kedua adalah isi layanan Netflix. Tech In Asia mengompilasi berbagai layanan yang disediakan Netflix di berbagai negara dan tetap layanan Netflix di AS adalah yang terbaik. Beberapa show populer seperti Breaking Bad dan House of Card tidak tersedia untuk pelanggan di Indonesia. Ini akan memberikan pengaruh signifikan dalam keputusan pembelian konsumen Indonesia.

Ketiga layanan televisi kabel dan televisi tradisional masih menjadi pilihan pengguna. Sebagai pelanggan televisi kabel saya merasakan tidak adanya keperluan untuk membeli Netflix mengingat saya tetap bisa menonton film sepuasnya melalui HBO tanpa biaya tambahan berlangganan koneksi internet demi Netflix. Bahkan sebagian besar penduduk Indonesia masih sangat bergantung ke siaran televisi tradisional meskipun acaranya makin hari makin memuakkan.

Pada akhirnya layanan Netflix ini hanya akan dikonsumsi mereka yang merasa perlu ikut arus Kekinian. Mereka yang punya kemampuan membeli koneksi yang lebih kencang dengan bandwidth besar. Bagi mereka yang cukup jeli, layanan Netflix ini akan sangat dipertimbangkan untuk dibeli mengingat waktu menonton yang semakin sempit karena usia lebih banyak dihabiskan di jalan disebabkan macet meskipun acara tetap bisa direkam dan dinikmati di lain hari.

Comments

Popular posts from this blog

Di Jalan Surabaya, Berburu CD Bekas Premium

Enny Arrow, Pengarang Stensilan Cabul Masa Lalu

Kisah Tukang Sapu yang Kehilangan Sapunya