Hands On ASUS ZenPad 7.0 Z370CG

ASUS ZenPad 7.0 Z370CG
Sebagai vendor yang kini sedang populer, ASUS tidak melupakan pasar tablet, terutama tablet dengan layar 7 inchi. Dalam subpasar ini, ASUS merilis ZendPad 7.0 Z370CG yang ditujukan untuk hiburan multimedia. 

Sudah hampir seminggu saya menggunakan ASUS ZenPad 7.0 Z370CG ini sebagai perangkat tambahan di sisi smartphone 5 inchi ASUS Zenfone 2 Laser yang saya pakai sehari-hari. Tujuan saya memakai ASUS ZenPad 7.0 Z370CG ini tiada lain untuk hiburan multimedia seperti menonton film, menonton video YouTube dan video-video lain seperti video konser artis yang sudah terlebih dahulu didownload.

Meskipun ditujukan untuk hiburan multimedia, bukan berarti ASUS ZenPad 7.0 Z370CG tidak bisa dipakai untuk tujuan lain seperti menelpon, mengirimkan SMS, chatting dan bermedia sosial. Kemampuan dasar ini tetap dimiliki oleh ASUS ZenPad Z370CG yang sama baiknya dengan yang ada di smartphone atau phablet. Ini artinya jika pengguna ingin menjadikan ZenPad 7.0 Z370CG ini  sebagai perangkat sehari-hari juga sangat bisa dan ZenPad 7.0 Z370CG mampu melakukannya dengan baik.

Bagi saya karena memiliki smartphone, ZenPad 7.0 Z370 lebih ditujukan untuk hiburan multimedia karena layarnya yang besar dan brilian. Saya merasakan meskipun kualitas layarnya hanya 720p, namun berkat teknologi ASUS, layarnya bisa setara full HD dengan kontras dan kejernihan yang tinggi. Berkat layar besar yang brilian itu pula saya sangat menikmati menonton film, nonton video balapan F1 dari YouTube dan browsing serta membaca artikel yang saya simpan di Pocket. 

Hands On

ASUS ZenPad 7.0 Z370CG ini di-package dalam box khas ASUS berwarna utama putih. Dalam box yang cukup besar tersebut terdapat ASUS ZenPad 7.0 Z370CG dan audio cover. Jadi paket pembeliannya terdiri dari perangkat dan audio cover. Ini sangat menyenangkan karena untuk kebutuhan hiburan multimedia pengguna tidak perlu lagi membeli speaker tambahan. Selain itu, seperti biasa disertakan kartu garansi, buku petunjuk penggunaan dan charger plus kabel data.

Dalam paket pembelian, ASUS ZenPad 7.0 ini dipisah dengan audio cover. Pengguna bisa bongkar pasang bagian belakang tablet/penutup dan menggantinya dengan cover biasa atau audio cover. Bila tanpa audio cover, ASUS ZenPad 7.0 Z370CG ini terasa sangat ringan. Bentuknya yang memanjang (aspect ratio 16:9) layaknya tablet 7 inchi lainnya. Namun tampilannya terlihat keren dan mewah.



ZenPad 7.0 Z370CG dan Audio Cover

ZenPad 7.0 Z370CG

Port charger/data

Port headphone

Kamera belakang 5 megapiksel ZenPad 7.0 Z370CG

Audio Cover ZenPad 7.0 Z370CG

ZenPad 7.0 Z370CG dengan Audio Cover

Setelah dibuka, hal pertama yang dilakukan adalah menyalakan dan masuk menggunakan akun Google. Jika pengguna sebelumnya sudah menggunakan perangkat ASUS bisa di-restore aplikasi apa saja yang telah digunakan. Tambahan lain yang menarik adalah gratis Google Drive sebesar 100GB untuk dua tahun. Hal ini sangat menguntungkan.

Setelah itu ASUS ZenPad Z370CG siap untuk digunakan. Seperti biasa saya menggunakan Twitter dan Google Plus dan membaca artikel di Pocket serta browsing. Oleh karena layar yang lebar dan cemerlang ZenPad 7.0 Z370CG ini, pengalaman bersosial media dan browsing jadi meningkat. Tingkat keterbacaan yang tinggi membuat betah lama-lama membaca artikel di Pocket dan di web.

Kegiatan lain dalam satu minggu ini yang sering saya lakukan di ZenPad 7.0 Z370CG adalah menonton film. Film dengan kualitas BluRay sangat elok ditonton di ZenPad 7.0 Z370CG. Audio Covernya dengan DTS-HD Sound memberikan kesan cinematic yang keren. Suara yang keluar dari audio cover ini terasa premium. Suara desingan peluru yang ada di film terasa sangat bagus berkat audio cover tersebut. Layarnya memiliki keunggulan di sisi ketajaman dan kontras sehingga pengalaman menonton menjadi sangat berkualitas

Sejauh ini saya merasakan banyak hal positif yang diberikan ASUS di ZenPad 7.0 Z370CG ini. Khusus untuk kemampuan menghadirkan konten multimedia, saya rasa ZenPad 7.0 Z370 ini pantas dipilih pengguna. 

Contoh hasil kamera ZenPad 7.0 Z370CG



Comments

Popular posts from this blog

Di Jalan Surabaya, Berburu CD Bekas Premium

Enny Arrow, Pengarang Stensilan Cabul Masa Lalu

Kisah Tukang Sapu yang Kehilangan Sapunya