Masalah Terbesar BlackBerry 10 Adalah Aplikasi
BlackBerry Z 10 Sumber: geeky-gadgets.com |
RIM BlackBerry dalam waktu dua minggu ke depan akan mengumumkan handset BlackBerry terbaru yang berbasis BlackBerry 10. BlackBerry 10 tentu saja berbeda dengan BlackBerry 7 atau 5 sebelumnya. Seberapa besar perbedaan tersebut, tentulah baru akan diketahui nanti setelah handset diumumkan dan dicoba beberapa antusias teknologi.
Bila kita lihat, sebagaimana telah saya tuliskan sebelumnya, BlackBerry Z 10 yang telah dicoba oleh kalangan terbatas, salah satunya adalah Business Insider. Hasil review sekilas terhadap BlackBerry Z 10 cukup mengangumkan bahkan browsernya seperti dikatakan oleh pejabat RIM hanya mampu dikalahkan oleh browser versi dekstop. Ini artinya browser tersebut tercepat di antara browser mobile yang ada sekarang ini.
Selengkapnya Business Insider menuliskan:
- Built Quality-nya sangat bagus (really solid). Bagian belakang berupa karet dengan baterai yang bisa dicopot (layaknya seri BlackBerry lainnya).
- Layar bagus dengan kualitas high screen.
- Web browsing sangat cepat secepat yang ada di desktop.
- Sistem operasi terbaru BlackBerry 10 bisa membuat profil yang berbeda bagi pengguna. Profil bisa dibuat untuk bekerja atau untuk penggunaan personal. Jadi kemungkinan besar pengguna bisa memilah menggunakan profil yang tepat sesuai dengan tujuan. Misalnya kalau untuk bekerja, gunakan profil bekerja. Hal ini menghindarkan pengguna untuk membawa dua handset yang berbeda untuk dua tujuan yang berbeda.
- Boot up (smartphone nyala dari kondisi mati) sangat cepat, kurang dari satu menit.
- Integrasi dengan Evernote
- Pasar Aplikasi AppWorld mirip dengan Google Play untuk Android
Bisa dikatakan review sekilas tersebut menunjukkan kekuatan BlackBerry 10. Namun jangan senang hati dulu. Di zaman makin bergantungnya smartphone terhadap aplikasi, RIM BlackBerry harus waspada karena jumlah aplikasi yang kompatibel dengan BlackBerry 10 tersebut belum tentu cukup untuk bisa bersaing dengan Android dan iPhone atau bahkan dengan Windows Phone.
Berita terakhir yang patut dilihat adalah tweet yang dilakukan oleh Alec Saunders, yang menjabat Presiden RIM untuk hubungan developer. Dalam tweet-nya Alec Saunders mengatakan bahwa dalam 37 jam terakhir pasar aplikasi BlackBerry 10 telah memiliki 15.000 aplikasi. Tentu saja ini berita yang cukup bagus, namun perlu dipertanyakan apakah kualitas aplikasi tersebut cukup bagus?
Bila kita lihat pasar aplikasi iOS Apple atau AppStore, jumlah aplikasi sudah melampaui 750.000 aplikasi dengan kualitas yang tidak perlu dipertanyakan lagi. Sudah umum diketahui, bahwa developer terlebih dahulu akan membuat aplikasi untuk iOS iPhone baru kemudian untuk Android. Dua pasar aplikasi ini merupakan primadona developer karena pengguna yang sangat banyak.
Hal yang berbeda kita lihat di pasar aplikasi Windows Phone. Kondisi terakhir, ada sekitar 100 ribu aplikasi di pasar aplikasi Windows Phone. Namun aplikasi-aplikasi yang populer belumlah banyak dan mengingat pengguna yang sedikit, developer akan pikir-pikir membuat aplikasi untuk Windows Phone. Windwos Phone 8 sudah cukup lama di pasar, namun dari sisi jumlah aplikasi belumlah mengembirakan.
Hal yang sama akan terjadi di BlackBerry 10. Hal penting yang perlu dicatat adalah BlackBerry 10 akan mulai dari angka nol. Artinya pengguna akan mulai dari angka nol sehingga mungkin tidak akan cukup menarik bagi developer. Ketiadaan pengguna ini mendorong developer untuk menunggu sampai batas waktu tertentu sehingga akan menunda untuk sementara membuat aplikasi untuk BlackBerry 10.
Aplikasi yang sebanyak 15.000 tersebut mungkin dibuat lebih karena ada rayuan 100 dollar bagi developer bagi aplikasi yang disetujui di pasar BlackBerry 10. Kualitasnya belum teruji karena handset belum ada di tangan pengguna. Ketika nanti digunakan pengguna, barulah akan ada review dan mungkin saja tidak seperti yang diharapkan RIM BlackBerry.
Aplikasi yang hanya sebanyak 15.000 tersebut terlalu sedikit untuk menarik pengguna agar menggunakan kembali BlackBerry. Terlebih setelah mereka makin terbiasa menggunakan iPhone dan Android sebagai smartphone. Terlebih lagi jumlah aplikasi tersebut belum teruji di pasar yang sesungguhnya.
Comments
Post a Comment