Samsung Galaxy S4 Kalah Kelas dari iPhone 5 dan HTC One?

Samsung Galaxy S4
Sumber: flickr/samsungtomorrow
Seperti telah diduga sebelumnya, Samsung Galaxy S4 berbahan plastik polikarbonat layaknya Samsung Galaxy S3, generasi sebelumnya. Dari sisi desain, hampir tidak ada yang berubah dari Galaxy S4 ini. Bila anda sandingkan dua smartphone Samsung ini, mungkin sulit menebak mana Galaxy S3 dan mana Galaxy S4. Perluasan layar juga tidak terlalu signifikan, Galaxy S3 layarnya seluas 4,8 inchi, sedangkan Galaxy S4 4,99 inchi.

Tentu saja rumor yang sudah cukup lama beredar menemui kebenarannya. Hampir tidak ada kejutan yang diberikan Samsung dari sisi desain dan material yang membangun Galaxy S4. Namun demikian, BOM (Bill of Materials) Galaxy S4 versi 16 GB lebih mahal dibandingkan dengan Galaxy S3 versi 16 GB. Setidaknya hal itu menurut iSuppli yang melakukan virtual tear down terhadap Galaxy S4. Bill of Materials Galaxy S4 sebesar 236 dollar AS dan bila ditambahkan dengan biaya pembuatan yang sebesar 8 dollar AS, maka total biayanya menjadi 244 dollar AS. Jumlah ini merupakan kenaikan sebesar 30 dollar dari Galaxy S3 versi 16 GB tahun lalu.

iSuppli berkesimpulan bahwa peningkatan biaya BOM ini terkait dengan: 
 a $236 bill of materials (BOM), up significantly from last year’s model—the Galaxy S III—due to major upgrades in the display, sensors and application processor and supporting memory.
Bill of Materials Galaxy S4 juga lebih mahal dibandingkan dengan iPhone 5 versi 16 GB. iPhone 5 versi 16 GB memiliki Bill of Material 207 dollar AS seperti dinyatakan oleh Business Insider. Pertanyaannya adalah mengapa Samsung dengan bahan polikarbonat lebih mahal dibandingkan dengan iPhone 5 yang berbahan aluminium?

Sebagian pengguna berpendapat bahwa Samsung Galaxy S4 sebenarnya bisa lebih bersinar, jika konsep desain berbahan plastik bisa diupgrade oleh Samsung ke desain berbahan aluminium. Bayangkan saja sebuah smartphone Android yang selama ini bisa head to head dengan iPhone akhirnya bisa memberikan material yang lebih mahal sehingga benar-benar tidak ada clue lagi bagi mereka yang selama ini menganggap seri Galaxy S Samsung murahan karena berbahan plastik.

Nyatanya Samsung tidak mengambil arah tersebut. Bagi saya sendiri, ini sebuah kesalahan dan kesempatan yang terbuang percuma. Jika Samsung mau sedikit saja mendengar dan mengupgrade material Galaxy S4, saya percaya ledakannya akan lebih besar dan Apple benar-benar harus buru-buru memberikan jawaban dengan produk terbaru mereka. Namun jika dengan kondisi seperti ini, Apple Inc. masih bisa tersenyum lebar karena mereka masih punya keuntungan dibandingkan dengan smartphone terbaru Samsung. Bukti paling dekat ditunjukkan dengan meningkatnya harga saham Apple Inc. setelah Galaxy S4 dirilis.

Samsung sendiri bukannya tidak mendengar. Saya percaya mereka juga tahu bahwa sisi desain iPhone dan material pembangunnya masih berada di atas Galaxy S4. Namun mereka lebih fokus kepada pengalaman pengguna. Mungkin Samsung beranggapan, apa pun materi pembangun sebuah smartphone akan sia-sia jika pengguna mengalami pengalaman yang buruk waktu menggunakan smartphone tersebut. 

Sayangnya selama beberapa tahun terakhir pengalaman pengguna iPhone tetaplah yang paling tinggi. Ini artinya, Samsung belum bisa bersaing di sisi tersebut meskipun menghadirkan segudang aplikasi guna meningkatkan dan memudahkan pengguna dalam menggunakan Galaxy S4 seperti Smart Pause, Smart Scroll, WatchON, S Voice Drive, Home Sync Air View, Air Gestures, S Translate, Group Play, Drama Shot, Sound Shot, Dual Camera, S Health dan Adapt Display.

Dengan menghadirkan Galaxy S4 berbahan polikarbonat, Samsung juga kalah selangkah dengan rival terdekatnya di Android, yaitu HTC yang merilis HTC One beberapa waktu sebelum Galaxy S4. Seperti sudah banyak dirilis media, HTC One bentuknya agak mirip dengan iPhone. Bahan pembangunnya juga dari aluminium dengan konsep zero gap. Artinya tidak ada celah di pinggiran smartphone tersebut. HTC juga sangat berani di sisi desain dengan sedikit meniru iPhone meskipun dengan layar yang jauh lebih luas, yaitu 4,7 inchi.

Saya kira, jika kita melihat ketiga smartphone ini saat dipersandingkan, tentunya iPhone 5 dan HTC akan sangat menarik untuk dilihat. Dengan bahan aluminium, tentu saja kesan mahalnya akan jelas terlihat. Saya rasa dari sini Galaxy S4 jelas kalah kelas dibandingkan dengan iPhone 5 dan HTC One.

Kembali ke pertanyaan mengapa smartphone berbahan plastik seperti Galaxy S4 jauh lebih besar BOM-nya dibandingkan iPhone yang berbahan aluminium? Saya kira banyak faktor yang memengaruhi, faktor yang jelas adalah luas layar, jenis layar yang digunakan, prosesor, kemampuan kamera, dan banyak lainnya. Tampaknya dengan spesifikasi yang bisa dikatakan   buas, cukup masuk akal jika BOM Samsung Galaxy S4  lebih mahal daripada iPhone. Nah jika ditambah dengan bahan aluminium, biaya produksinya jelas akan meningkat secara signifikan. Dan ini menjadi pertimbangan penting bagi Samsung karena akan berujung di harga jual ke konsumen yang lebih mahal.

Saya kira, Samsung akan mematok harga Galaxy S4 kurang lebih sama dengan Galaxy S3. Samsung akan terus berusaha menyajikan harga yang lebih murah sebagai penarik utama agar konsumen membeli Galaxy S4. Fitur-fitur baru yang ditawarkan menjadi penarik konsumen sebelumnya untuk melakukan upgrade seketika Galaxy S4 berada di pasar. Namun demikian, jika Samsung memberikan material aluminium, tidak hanya pengguna tetap Sansung saja yang akan membeli Galaxy S4. Mereka yang selama ini menganggap seri Galaxy S murahan karena berbahan palstik bisa berpaling ke Galaxy S4. Jadi kesan Galaxy S4 kalah kelas dari iPhone dan HTC One tidak akan timbul di pasar.

Comments

  1. ahhh... gk juga lah bro....
    itu pandangan masing2 kok... skali org bawa iphone 5 ato samsung galaxi 4 ditangan gangsi ato pamornya naik... sapa sih yg brani bilang galaxi 4 murahan... hahaaaaaa

    ReplyDelete
  2. kalau menurut saya, membandingkan sebuah produk teknologi sangat bergantung pada penggunanya. pengguna yang sdh kadung fanatik terhadap SAMSUNG tentu akan mengatakan Samsung lebih baik. jd penilaian terhadap produk teknologi itu sangat subjektif

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Bisnis Jual-Beli Organ Tubuh Manusia

Kisah Tukang Sapu yang Kehilangan Sapunya

Di Jalan Surabaya, Berburu CD Bekas Premium