Apple Versus Google, Persaingan Tanpa Akhir

Tentu selalu menarik untuk membahas dua perusahaan teknologi terkemuka saat ini, yaitu Apple Inc dan Google. Dari sisi manapun kedua perusahaan yang dulunya bersekutu dekat ini, memberikan berbagai macam penafsiran yang sangat layak untuk ditelusuri lebih jauh. Salah satu sisi yang mungkin sangat menarik adalah harga saham. 

Berbagai label diberikan kepada Apple Inc dan Google. Perusahaan paling inovatif masih dipegang oleh Apple Inc. dengan produk mereka yang sedikit, tetapi mampu mengubah cara pandang banyak orang. Google meraih predikat sebagai perusahaan tempat bekerja terbaik untuk keempat kalinya berturut-turut karena pengelolaan sumber daya manusianya yang sangat baik.

Di sisi inovasi ini, beberapa waktu terakhir dikabarkan bahwa Apple Inc mengalami perlambatan dalam berinovasi. Hal ini dibuktikan dengan produk yang tidak juga berkembang secara kasat mata. Kita bisa melihat bahwa iPhone masih berukuran hampir sama dengan yang pertama kali dikeluarkan di tahun 2007 yang lalu. Hal ini membuat pesaing mereka seperti Samsung meraih pasar yang lebih baik di sebagian besar pasar kecuali Amerika Serikat karena produk mereka yang lebih variatif.

Banyak orang mengatakan bahwa masa-masa puncak iPhone sudah terlewati sehingga produk tersebut sudah sangat matang sehingga kemudian sedikit membosankan. Fitur-fitunya juga tidak jauh berkembang dengan versi pertama tahun 2007 meskipun sudah memasuki generasi keenam. Hal yang terutama banyak dikritisi adalah luas layar yang tidak jauh berbeda, sementara pesaingnya, terutama smartphone berbasis Android layarnya semakin lebar dan memberikan pengalaman multimedia yang lebih baik.

Alasan-alasan di atas setidaknya memengaruhi harga saham Apple Inc yang pernah naik hingga 800 dollar AS pada waktu iPhone 5 diluncurkan. Ditambah dengan tekanan adanya masalah supplier bahan baku serta tekanan kompetitor yang harganya semakin murah, membeli iDevice menjadi kurang menarik meskipun daya magis brand-nya masih sangat kuat bagi sebagian pengguna.

Hingga kini harga saham Apple Inc. menunjukkan kecenderungan terus menurun. Saat artikel ini dipublikasikan, Bloomberg melaporkan harga saham Apple hanya 425 dollar AS. Angka ini tentu saja sudah jauh turun dibandingkan angka 800 dollar AS. Hal yang penting untuk kita ketahui adalah bahwa Apple Inc. tidak mengalami hal serupa Nokia yang harga sahamnya turun lebih dari 80% semenjak berpindah ke Windows Phone. Nokia mengalami penurunan harga saham karena tidak adanya produk baru di pasar yang bisa bersaing dengan iPhone dan Android. Demikian juga dengan BlackBerry yang vakum produk baru hampir dua tahun yang membuat pioner pasar smartphone itu juga jatuh harga sahamnya. 

Di Apple Inc. hal yang berbeda terjadi. Sampai saat ini iPhone 3 GS masih dijual. Demikian juga dengan iPhone 4, 4S dan yang terbaru iPhone 5. Apple Inc. tidak pernah absen merilis produk baru setiap tahun, seperti iPad. Ini artinya pengaruh turunnya harga saham bukan karena ketiadaan produk, tetapi lebih kepada produk yang sudah mencapai masa dewasa.

Mungkin investor melihat, setelah enam tahun sejak diluncurkan, iPhone tidak banyak mengalami perubahan. Orang masih banyak membeli iPhone, tetapi hype-nya atau daya magisnya sudah jauh berkurang dibandingkan tahun-tahun yang lalu. Persaingan dengan Android juga membuat repot terutama melihat seri Phablet Android yang terus bermunculan, sementara Apple Inc tidak juga bergerak luas layarnya. 

Mungkin sebenarnya luas layar tersebut tidak terkait dengan inovasi, tetapi bagaimanapun konsumen melihat bahwa Apple Inc sepertinya tidak mengikuti trend pasar. Meskipun merilis iPad Mini untuk bersaing dengan tablet 7 inchi Android, sepertinya belumlah cukup untuk melawan pabrikan Android yang bermacam-macam corak dan bentuk produknya.

Hal-hal tersebut saya kira akan membuat khawatir investor sehingga berimbas kepada harga saham Apple Inc. yang jauh turun dibandingkan saat peluncuran iPhone 5.

Berbeda dengan Google. Bloomberg melaporkan bahwa harga saham Google kini tengah berada di angka 831 dollar AS. Meski sempat menglami tekanan pada saat Larry Page mulai mengambil alih posisi CEO, ternyata tekanan itu tidak berlangsung lama. Perlahan namun pasti, Google berhasil mengerek harga sahamnya hingga mencapai harga 800-an dollar.

Hal ini merupakan cerminan dari kinerja keseluruhan Google. Meskipun berskala jauh lebih kecil dibandingkan Apple Inc. tetapi Google mampu menghilangkan satu per satu lawan yang bisa menghadang. Contohnya Facebook yang diperkirakan akan mampu merebut pasar iklan dari Google. Ternyata setelah lahirnya Google Plus, Facebook memperoleh lawan yang sepadan sehingga ancaman Facebook dapat diatasi. Demikian juga di mesin pencari, bisa dikatakan hanya Google yang mampu terus memberikan inovasi.

Di smartphone dan tablet Android menjadi leader di seluruh dunia. Meskipun tidak memperoleh fee secara langsung dari setiap vendor yang menggunakan Android, Google bisa memasang iklan mobile yang pasarnya makin hari makin gemuk karena peralihan pengguna yang cenderung menggunakan perangkat mobile internet.

Meskipun bisa dikatakan rugi saat melakukan akuisisi Motorola Mobility, saya kira Google mengambil manfaat lain dari akuisisi tersebut sehingga tidak menekan harga saham mereka. Sampai saat ini Motorola Mobility belum menghasilkan satupun smartphone yang sesuai dengan standar Google. Namun portofolio paten Motorola Mobility merupakan aset yang sangat penting untuk bisa meredam perang paten yang dilakukan oleh Apple Inc dan Microsoft.

Hal ini menjadikan Google lebih sustainable. Proyek mereka yang sangat futuristik seperti Google Glass sudah cukup mencengangkan bagi peminat teknologi. Proyek ini dilakukan dengan sangat hati-hati dan pemasarannya juga sangat bagus sehingga kesan perangkat ini hanya untuk orang gadget freak menjadi berkurang secara signifikan. Banyak ulasan yang menyanjung bahwa dari sisi desain, Google Glass merupakan desain produk terbaik yang pernah dilahirkan oleh Google. Bahkan The Verge yang mencoba Google Glass mendeskripsikan bahwa desain Google Glass jauh melampaui desain Apple Inc. yang selama ini menjadi patokan desain hardware.

Hal-hal positif tersebut memberikan dampak positif bagi saham Google. Meskipun secara fondasi finansial Apple jauh lebih baik karena memiliki uang yang tak terpakai hingga 131 miliar dollar, sedangkan Google hanya memiliki 48 miliar dollar. Investor mungkin melihat bahwa Google akan terus bergerak maju, sementara Apple Inc. akan tetap seperti sedia kala.  Apple Inc. akan terus mengeluarkan produk inovatif mereka, namun itu semua sudah bisa diperkirakan, tidak jauh dari iPhone dan iPad. Barangkali rumor iWatch yang akan segera dirilis bisa sedikit menjadi jawaban terhadap sebuah produk yang sophisticated, layaknya Google Glass. Namun sekadar jam canggih, sudah ada di pasar dan mungkin tidak berbeda banyak dengan yang akan dirilis Apple Inc sehingga hype berkurang.

Pertanyaannya, apakah harga saham Apple Inc. akan terus turun dan Google akan terus naik? Tentunya sangat sulit memastikan hal ini. Namun saya percaya pada titik tertentu, saham Apple Inc. bisa naik lagi. Demikian juga Google, harga sahamnya bisa saja turun di waktu tertentu. Paling tidak yang ada saat ini adalah Google cenderung terus naik, sedangkan Apple Inc cebderung stagnan dengan kemungkinan turun. Bila melihat beberapa faktor, barangkali Apple Inc. perlu sebuah gebrakan agar hype dan daya magis produk mereka kembali seperti semula. Barulah kemudian harga sahamnya akan mengalami peningkatan kembali.

Note: Dirangkum dari berbagai sumber.

Comments

Popular posts from this blog

Kisah Tukang Sapu yang Kehilangan Sapunya

Di Jalan Surabaya, Berburu CD Bekas Premium

Perang Twitter Versus Instagram