Risiko Privasi Aplikasi iPhone dan iPad Lebih Besar Daripada Android
Aplikasi Android sering dianggap membawa malware dan virus. Meskipun saya tak pernah mengalaminya, namun banyak sekali berita yang mengatakan bahwa risiko terkena virus atau malware lebih besar di Android. Tidak tahu juga, apakah ini semacam kampanye negatif untuk menghadang laju Android yang makin hari makin tidak terbendung.
Namun jika melihat berita terkini, setiap platform atau OS smartphone/tablet memiliki kekurangannya masing-masing. Baru-baru ini sebuah studi yang dilakukan oleh Appthority menunjukkan bahwa aplikasi gratis di iPhone dan iPad (iOS Apple Inc.) memiliki risiko privasi yang lebih besar dibandingkan aplikasi gratis di Android. Appthority menunjukkan bahwa 60% dari 10 aplikasi top di pasar aplikasi AppStore yang terdiri dari lima kategori disinyalir membagi data pengguna kepada pengiklan dan perusahaan analitik, sedangkan di Android hanya 50%.
Lebih jauh sebagaimana dicatat oleh readwrite:
A full 60% of iOS apps gathered your location data, 54% vacuumed up your contact lists and 14% siphoned information from your calendar. With Android apps, those percentages were 42%, 20% and zero
Pertanyaannya tentu saja mengapa aplikasi gratis di AppStore Apple Inc. lebih berisiko secara privasi?
Pertama, pengiklan mau membayar lebih mahal terhadap data pengguna iOS. Dengan demikian developer terdorong untuk mengumpulkan data pengguna sebanyak mungkin. Seterusnya karena aplikasi developer ini gratisan, tentu saja mereka hanya dibayar dari iklan yang muncul di aplikasi mereka. Makin banyak informasi pengguna yang dimiliki developer, seperti tempat tinggal, kontak dan lainnya, menjadi senjata bagus bagi developer memperoleh uang dari jaringan iklan. Informasi pengguna yang dibagi tersebut tentu saja bisa mengarahkan iklan yang tampil lebih baik.
Kedua, developer di iOS iPhone dan iPad lebih banyak sehingga persaingan untuk merebut pengguna lebih keras. Jika menggunakan cara bersaing biasa mungkin mereka tidak akan laku sehinga mereka mengkompromikan data pengguna yang mereka kumpulkan melalui aplikasi yang dipakai pengguna. Data pengguna ini tentu saja makanan empuk jaringan pengiklan untuk menghasilkan iklan yang lebih tepat sasaran.
Ketiga harga aplikasi murah atau bahkan gratis. Dengan harga yang murah bahkan gratis tentu saja akan sulit bagi developer untuk bisa memperoleh keuntungan. Nah dengan mengkompromikan privasi pengguna, developer dapat meraih lebih banyak uang dari jaringan pengiklan.
Jika kita lihat aplikasi gratis lebih banyak di Google Play dibandingkan AppStore Apple Inc., namun berdasarkan studi di atas ternyata risiko privasinya lebih kecil. Tampaknya daya tarik pengguna iOS yang biasanya sangat banyak menggunakan aplikasi serta digadang-gadang sebagai pengguna kelas elite menjadi alasan bagi besarnya risiko privasi di aplikasi gratis di iPhone dan iPad.
semoga saja os android masa mendatang tidak banyak firus yang masuk ke ponsel.
ReplyDelete