Jangan Main-Main dengan Kartel Obat Bius di Social Media
Social media terus menuai korban. Bila sebelumnya ada anak yang meninggal karena ibunya asyik melakukan kegiatan di Facebook, kali ini sepasang perempuan dan laki-laki digantung oleh kartel obat bius di Meksiko. Mayat mereka digantung di sebuah jembatan di kota perbatasan Nuevo Laredo, Meksiko. Dilaporkan oleh CNN sebagaimana dikutip oleh Gizmodo, pengguna social media yang mencela kegiatan kartel narkoba di sepanjang perbatasan Meksiko menerima peringatan brutal beberapa hari yang lalu. Dua mayat, satu laki-laki dan satu perempuan yang hancur digantung seperti potongan daging di sebuah jembatan pejalan kaki.
Sepertinya mereka pasangan yang berusia dua puluh tahunan. Kondisi mayat yang digantung tersebut sangat mengenaskan di mana yang wanita (maaf) badan telanjang dan isi perut keluar. Pelaku penyerangan menggantung kedua mayat yang kondisnya hancur tersebut di jembatan pejalan kaki. Kuat dugaan mereka sengaja dibunuh karena kedua orang tersebut memposting celaan terhadap kartel obat bius yang beraksi di sepanjang perbatasan Meksiko di social media. Tidak jelas jenis social media apa yang digunakan kedua orang tersebut untuk memposting celaan mereka terhadap kartel obat bius Meksiko. Ditemukan juga pesan yang berbunyi sebagai berikut: “This is going to happen to all of those posting funny things on the Internet”. “You better (expletive) pay attention. I’m about to get you.” Peristiwa ini merupakan pertama kalinya pengguna social media menjadi target kartel obat bius di Meksiko. Sebelumnya kartel obat bius ini hanya mentargetkan para blogger yang membagi informasi mengenai trafficking. Ricardo Mancillas Castillo penyidik di kota Nuevo Laredo mengatakan selama hampir empat tahun terakhir tidak ada ancaman terhadap pengguna internet di kota tersebut. Dalam kasus dua orang yang digantung di jembatan ini, telinga mereka dimutilasi. Mancillas juga mengatakan tidak ada saksi dalam peristiwa tersebut dan merupakan tugas yang hampir tidak mungkin untuk mengidentifikasi pelaku penyerangan. Tiga puluh enam jam setelah kedua mayat ditemukan, tidak ada seorang pun yang datang untuk mengklaim bahwa mayat itu adalah keluarga mereka dan polisi mengalami kesulitan untuk mengidentfikasi korban. Kedua korban sampai sekarang tetap tak dikenal. Meksiko memang dikenal dengan banyaknya kartel obat-obatan terlarang. Kartel obat terlarang ini menjual dagangannya ke Amerika Serikat sebagai pasar utama dan juga ke negar-negara lainnya. Mulai bulan Desember tahun 2006 yang lalu Presiden Meksiko Felipe Calderon mengumumkan tindakan keras terhadap kartel. Namun tindakan keras ini memperoleh perlawanan sengit dari pihak kartel. Menurut statistik pemerintah Meksiko, lebih dari 34.600 orang telah tewas dalam kekerasan terkait narkoba sejak Presiden Meksiko Felipe Calderon mengumumkan tindakan keras terhadap kartel. Tentunya korban-korban tersebut berasal dari berbagai kalangan dan kini ditambah dengan pengguna social media.
Sepertinya mereka pasangan yang berusia dua puluh tahunan. Kondisi mayat yang digantung tersebut sangat mengenaskan di mana yang wanita (maaf) badan telanjang dan isi perut keluar. Pelaku penyerangan menggantung kedua mayat yang kondisnya hancur tersebut di jembatan pejalan kaki. Kuat dugaan mereka sengaja dibunuh karena kedua orang tersebut memposting celaan terhadap kartel obat bius yang beraksi di sepanjang perbatasan Meksiko di social media. Tidak jelas jenis social media apa yang digunakan kedua orang tersebut untuk memposting celaan mereka terhadap kartel obat bius Meksiko. Ditemukan juga pesan yang berbunyi sebagai berikut: “This is going to happen to all of those posting funny things on the Internet”. “You better (expletive) pay attention. I’m about to get you.” Peristiwa ini merupakan pertama kalinya pengguna social media menjadi target kartel obat bius di Meksiko. Sebelumnya kartel obat bius ini hanya mentargetkan para blogger yang membagi informasi mengenai trafficking. Ricardo Mancillas Castillo penyidik di kota Nuevo Laredo mengatakan selama hampir empat tahun terakhir tidak ada ancaman terhadap pengguna internet di kota tersebut. Dalam kasus dua orang yang digantung di jembatan ini, telinga mereka dimutilasi. Mancillas juga mengatakan tidak ada saksi dalam peristiwa tersebut dan merupakan tugas yang hampir tidak mungkin untuk mengidentifikasi pelaku penyerangan. Tiga puluh enam jam setelah kedua mayat ditemukan, tidak ada seorang pun yang datang untuk mengklaim bahwa mayat itu adalah keluarga mereka dan polisi mengalami kesulitan untuk mengidentfikasi korban. Kedua korban sampai sekarang tetap tak dikenal. Meksiko memang dikenal dengan banyaknya kartel obat-obatan terlarang. Kartel obat terlarang ini menjual dagangannya ke Amerika Serikat sebagai pasar utama dan juga ke negar-negara lainnya. Mulai bulan Desember tahun 2006 yang lalu Presiden Meksiko Felipe Calderon mengumumkan tindakan keras terhadap kartel. Namun tindakan keras ini memperoleh perlawanan sengit dari pihak kartel. Menurut statistik pemerintah Meksiko, lebih dari 34.600 orang telah tewas dalam kekerasan terkait narkoba sejak Presiden Meksiko Felipe Calderon mengumumkan tindakan keras terhadap kartel. Tentunya korban-korban tersebut berasal dari berbagai kalangan dan kini ditambah dengan pengguna social media.
Comments
Post a Comment