Rahasia Di Balik Cantiknya Desain Galaxy S8 & S8+

Samsung Galaxy S8 & S8+
Dalam dua acara yang saya ikuti, saya berkesempatan memegang Galaxy S8 dan S8+ cukup lama. Di acara pertama, yaitu peluncuran secara resmi Samsung Galaxy S8 dan S8+ di Hotel Raffles Kuningan, Samsung menyediakan experience area di mana para undangan dapat memegang langsung smartphone andalan mereka tersebut. 

Acara kedua adalah Gadget Story yang diadakan oleh Kompas.com dan Kompas Tekno di Hook and Bar Restaurant di Kebayoran Baru. Di acara ini saya lebih lama lagi memegang Galaxy S8.

Pertanyaannya apa yang menarik dari Galaxy S8 dan S8+ ini? Jawabannya sangat banyak, namun ada satu yang sangat menonjol, yaitu sisi desainnya yang cantik dan sangat ergonomis untuk ukuran sebuah smartphone dengan bentang layar 5,8 dan 6,2 inchi. Kira-kira apa rahasia dibalik cantiknya desain Galaxy S8 dan S8+ tersebut?

Menurut Samsung, sebagaimana disampaikan oleh  Vebbyna Kaunang, Marketing Director IT and Mobile, Samsung Electronics Indonesia saat rilis Galaxy S8 dan S8+ Galaxy S8 adalah manifestasi dari sebuah kesatuan. Elemen mekanikal yang dirasa kurang berguna telah dihilangkan dan fokus pada esensi dari perangkat itu sendiri, yang menghasilkan desain yang membuat perangkat dan penggunanya serasa jadi satu. 

Elemen mekanikal yang hilang tersebut bisa jadi tombol Home Button yang selama ini sangat akrab dengan smartphone Samsung. Hilang di sini sebenarnya hanya fisiknya yang hilang dan diganti dengan invisible home button yang tetap bisa berfungsi bahkan lebih daripada fungsi home button sebelumnya.

Dengan disembunyikannya tombol fisik Home Button ini bisa dikatakan Galaxy S8 dan S8+ ini tanpa button di bagian depan sehingga luas layar yang bisa dimanfaatkan bertambah secara signifikan dan mempertinggi tingkat keterlihatannya. Di seri sebelumnya tombol fisik home button ini membuat layar smartphone yang bisa dimanfaatkan untuk menonton video misalnya berkurang.

Berikutnya adalah infinity display. Bila Anda melihat layar smartphone sebelum lahirnya Galaxy S8 dan S8+ tampaknya tidak ada yang punya konsep sebagus yang diterapkan Samsung di Galaxy S8 dan S8+. Berkat Infinity Display ini Samsung bisa menghasilkan sebuah smartphone yang nyaris tanpa bezel dengan lekukan pada bagian pinggirnya. Infinity Display ini juga bisa membuat smartphone layar besar Galaxy S8 dan S8+ ini sangat nyaman dipegang satu tangan. Ini artinya, Samsung bisa menambah lebarnya layar yang bisa dimanfaatkan pengguna tanpa khawatir kehilangan sisi ergonomis dari Galaxy S8 dan S8+.

Saya telah mencoba memegang, baik Galaxy S8 maupun Galaxy S8+ ini beberapa lama selama dua acara di atas. Dan sangat mengejutkan bagi saya sendiri Galaxy S8+ yang layarnya 6,2 inchi masih sangat nyaman dipegang satu tangan, apalagi Galaxy S8 yang lebih kecil ukurannya.

Saya rasa rahasianya ada pada rasio layar yang dipakai Samsung pada Galaxy S8 dan S8+, yaitu 18,5 : 9. Jika smartphone biasa menggunakan 16 : 9, Samsung keluar dari pakem tersebut dan menerapkan 18,5 : 9 yang membuat layar Galaxy S8 dan S8+ bertambah tinggi tanpa harus menambah lebarnya sehingga tetap nyaman dipegang.

Rahasia lainnya adalah lekukan di sisi kiri dan kanan (bagian depan) dan kiri dan kanan (bagian belakang) dari Galaxy S8 dan S8+. Menurut Samsung, desain genggaman Galaxy S8 dan S8+ dipilih berdasarkan kecocokan lekukan pada perangkat dengan tangan pengguna. Sedikit lengkungan di bagian depan, belakang, dan masing-masing ujungnya yang menciptakan simetri sempurna, membuat bezel seolah-olah tidak terlihat. Lekukan tersebut diselaraskan secara harmonis agar nyaman di tangan pengguna.

Bila dilihat secara saksama, lekukan tersebut mempercantik tampilan Galaxy S8 dan S8+. Bila kita ingat, lekukan ini sebelumnya sudah diperkenalkan pada seri Galaxy S7, namun hanya pada satu sisi sehingga terlihat kurang sempurna.

Berikutnya adalah material kaca. Material kaca bukan sekarang saja dipakai untuk bahan pembuatan smartphone. Saya rasa dengan memilih kaca (bukan logam) membuat efek kesatuan yang diinginkan Samsung di Galaxy S8 dan S8+ semakin terlihat. Oleh karena bagian depannya sudah berupa kaca, Samsung memutuskan untuk meninggalkan logam karena bahannya berbeda. Tentu saja kaca tersebut dilapisi oleh Gorilla Glass 5.

Last but not least adalah pemilihan warna-warna netral yang memberikan kesan cantiknya desain Galaxy S8 dan S8+ semakin terlihat.  Warna-warna netral di Galaxy S8 dan S8+ memberikan kenyamanan dengan menurunkan intensitas saturasi warna, sekaligus menciptakan tampilan menawan saat cahaya menyentuh badan ponsel dari berbagai sudut. Warna Midnight Black memiliki kedalaman warna yang mengagumkan dan mengingatkan  pada batu onyx hitam. Kehangatan warna Arctic Silver dan kedalaman warna Maple Gold menjaga integritas warna asli sekaligus mengedepankan keunggulan warna-warna netral. Demikian juga warna Orchid Gray yang misterius dan warna cerah Coral Blue yang merupakan reinterpretasi dari gaya anak muda menjadi warna-warna yang trendi namun seimbang.

Sayangnya tidak semua warna tersebut hadir di Indonesia. Samsung hanya menghadirkan tiga dari lima warna yang ada, yaitu Midnight Black, Maple Gold dan Orchid Gray

Dari beberapa rahasia tersebut di atas, saya rasa Samsung berhasil menghadirkan sebuah smartphone yang menyatu dengan penggunanya. Galaxy S8 dan S8+ ini sangat enak dipandang karena desainnya yang sangat baik. Sisi enak dipandang karena desain yang sangat bagus ini merupakan sisi yang semakin dipertimbangan pengguna karena smartphone kelas atas kini tidak lagi soal fungsi, namun juga menggambarkan siapa penggunanya.

Comments

Popular posts from this blog

Di Jalan Surabaya, Berburu CD Bekas Premium

Enny Arrow, Pengarang Stensilan Cabul Masa Lalu

Kisah Tukang Sapu yang Kehilangan Sapunya