Kalahkan BlackBerry, Android Nomor 1 di Indonesia
sumber: flickr.com/photos/samsungtomorrow |
Kekuasaan RIM BlackBerry di Indonesia mulai diambil alih oleh Android. Laporan IDC per tanggal 13 September 2012 yang lalu, mengukuhkan bahwa Android kini merupakan sistem operasi smartphone terpopuler di Indonesia. Raihan pangsa pasar Android di Indonesia menurut laporan IDC tersebut adalah 52%.
Ini artinya tidak butuh waktu lama bagi Android untuk bisa mengkudeta kekuasaan BlackBerry di Indonesia. Seperti dilaporkan sebelumnya, pada kuartal kedua yang lalu, BlackBerry masih merupakan platform smartphone terpopuler di Indonesia. Namun hanya butuh tiga bulan, Android berhasil menguasai pasar sistem operasi smartphone di Indonesia.
Menurut Darwin Lie, Market Analyst for Client Devices Research di IDC Indonesia berkuasanya Android di Indonesia didorong oleh beberapa faktor, yaitu terjangkau (dari segi harga), aplikasi yang sangat banyak dan naiknya popularitas layar sentuh. Faktor lain yang turut memengaruhi meningkatnya pasar Android secara signifikan hingga mampu mengalahkan BlackBerry adalah keterlambatan RIM BlackBerry dalam mengeluarkan seri terbaru berbasis BlackBerry 10. Coba kita analisis satu per satu.
1. Harga Smartphone Android sangat terjangkau
Sudah bukan rahasia, bahwa Android mampu memberikan kisaran harga yang sangat masuk akal bagi berbagai tipe konsumen berdasarkan pendapatan mereka. Harga smartphone Android sangat-sangat terjangkau, tetapi dengan teknologi terkini seperti layar sentuh. Bila anda cukup jeli, dengan hanya 800++ ribu rupiah anda sudah dapat memiliki smartphone Android dengan sistem operasi Android Ice Cream Sandwich, layar sentuh lebar dan dukungan operator. Selain itu teknologi Android yang memungkinkan pengguna melakukan tethering atau berbagi koneksi internet merupakan nilai lebih dari sebuah perangkat dengan harga murah.
2. Google Play berisi 700.000 aplikasi lebih dan terus bertambah
Tidak disanksikan lagi, betapa pentingnya peran aplikasi dan pasar aplikasi bagi platform smartphone. Salah satu contoh, kurang populernya Nokia Lumia sampai saat sekarang ini karena pasar aplkasi merekan masih kalah jauh dibandingkan dengan Google Play dan App Store. Demikian juga BlackBerry. Saya rasa sangat banyak pengguna yang ingin menikmati berbagai aplikasi, apalagi jika aplikasi tersebut dapat diperoleh dengan gratis.
Google Play dengan sistem tumpangan iklan dalam aplikasi memungkinkan setiap pengguna smartphone Android mengambil aplikasi secara gratis. Ini merupakan faktor penting yang memengaruhi konsumen untuk memilih Android dibandingkkan OS yang lain. Artinya jika bisa gratis mengapa harus bayar. Mungkin di OS lain beberapa aplikasi harus dibeli, sedangkan di Google Play didapatkan dengan gratis. Hal ini memicu konsumen memilih Android.
Pilihan aplikasi pun sangat beragam. Dengan 700 ribu aplikasi, apa pun yang diinginkan konsumen tersedia di Google Play. Tentu akan berbeda dengan di BlackBerry market yang jumlahnya tidak sebanyak Google Play dan mungkin harus dibeli terlebih dahulu untuk bisa menikmatinya.
3. Meningkatnya Popularitas Layar Sentuh
Sebagian besar bahkan mungkin semua smartphone Android berlayar sentuh. Layar sentuh memudahkan pemakai smartphone untuk menggunakan smartphone mereka, meski ada beberapa pengecualian buat pemakai tertentu. Kita bisa melihat, teknologi layar sentuh dengan keyboard di layar sudah menjadi ciri Android. Apalagi layarnya cukup lebar sehingga sangat enak dipandang dan digunakan. Berbeda dengan BlackBerry, sebagian besar produk smartphonenya masih mengadalkan keyboard QWERTY. Keyboard QWERTY merupakan teknologi terdahulu yang kini sudah digantikan dengan teknologi layar sentuh. Pemakai cukup melakukan aktifitas di layar, tidak ada lagi button yang harus ditekan dan membuat repot.
Teknologi layar sentuh ini juga menjadikan smartphone Android button less. Tampilannya menjadi semakin menarik, tidak ada tombol fisik yang terlihat, namun dapat difungsikan sama baiknya.
4. Terlambatnya BlackBerry Terbaru
RIM BlackBerry telah mengonfirmasi bahwa smartphone terbaru mereka berbasis BlackBerry 10 baru akan tersedia paling cepat pada kuartal pertama tahun 2013. Dalam pasar smartphone yang sangat sengit, ketiadaan produk yang mampu untuk bersaing dengan smartphone lain merupakan kesalahan besar. Kita bisa melihat bahwa produk BlackBerry itu-itu saja. Hampir tidak ada teknologi baru yang mereka tawarkan.
Beberapa waktu yang lalu RIM BlackBerry meluncurkan BlackBerry 9220 di Indonesia. Sebelumnya juga telah diluncurkan seri Apollo dan Bellagio. Namun satu hal penting, semua smartphone terbaru tersebut berbasis platform lama BlackBerry 7. Padahal Android dan iOS Apple terus bergerak maju memperbaiki platform mereka. Hal ini membuat banyak orang pengguna BlackBerry berpindah ke Android terutama (karena harga yang lebih terjangkau).
Tidak itu saja, bila kita lihat seri 9220 hanya mampu memberikan koneksi EDGE atau 2G, padahal Android dengan harga 800 ribuan mampu koneksi ke jaringan EVDO (3,5G). Hal ini membuat preferensi konsumen berubah. Di zaman makin majunya internet mobile, ketiadaan perangkat yang mampu memberikan koneksi cepat dengan harga murah merupakan kekalahan.
Patut juga kita melihat bahwa paket internet mobile yang ditawarkan operator terhadap perangkat Android. Ini penting untuk merangsang konsumen menggunakan Android. Bila harga paket makin murah dan koneksi minimal di 3G, biasanya konsumen tidak pikir dua kali untuk membeli. Apalagi harga perangkat yang sangat terjangkau.
Coba kita bandingkan dengan BlackBerry 9220. Koneksi 2G memang stabil, tetapi tentu saja kalah kencang dengan 3g atau 3,5G. Konsumen membutuhkan perangkat yang memiliki koneksi terbaik. Android dengan kombinasai harga terjangkau dan koneksi minimal 3G menjadi pilihan konsumen sehingga mereka mulai meninggalkan BlackBerry.
Berkuasanya Android di Indonesia merupakan sesuatu yang sangat menarik. Ini artinya makin banyak konsumen makin sadar kemajuan teknologi smartphone. Soal kemajuan teknologi ini, BlackBerry harus mengakui mereka tertinggal dibandingkan Android. Apalagi teknologi terkini tersebut ditawarkan dengan harga terjangkau. Berbeda dengan BlackBerry, perangkat BlackBerry dengan koneksi 3G paling murah sekitar 2 jutaan, sementara di Android 3,5G atau 3G dapat diperoleh maksimal satu juta rupiah.
Saya rasa kemajuan Android merupakan suatu yang tidak bisa ditahan lagi. Konsumen makin cerdas melihat mana sistem operasi yang memberikan harga yang bisa mereka jangkau, tetapi memberikan teknologi yang lebih maju. Android merupakan sistem operasi smartphone yang mampu memberikan kedua hal tersebut sekaligus.
Note: Pihak BlackBerry membantah bahwa mereka telah dikalahkan Android.
Comments
Post a Comment