Taktik Jitu Samsung Mengalahkan Apple Inc.
sumber: flickr.com/photos/samsungtomorrow |
Sehari sebelum peluncuran smartphone terbaru Samsung, yaitu Galaxy S4, Samsung terus memberondong internet dengan berbagai teaser dan leaked image smartphone yang diperkirakan akan membuat jurang perbedaab makin dangkal antara kedua perusahaan teknologi tersebut. Cara-cara Samsung menarik perhatian calon konsumennya patut diacungi jempol dengan terus memberikan update tentang smartphone mereka tersebut. Melalui The Next Big Thing Samsung melancarkan kampanye terpadu untuk menggugah rasa penasaran publik terhadap smartphone mereka terbaru, Galaxy S4.
Satu lagi yang cukup membuat kita berpikir adalah untuk pertama kalinya, Samsung meluncurkan varian Galaxy S di Amerika Serikat, tepatnya di New York yang lokasinya hanya dua blok dari toko Apple Inc. Pemilihan lokasi peluncuran ini tentu saja punya maksud jelas bahwa Samsung sangat siap untuk bersaing dan menjadi pemenang pertarungan. Rumor Galaxy S4 mengalir sangat deras hingga menutupi coverage media terutama internet yang sangat fokus kepada Apple selama ini.
Seolah-olah ada media darling baru, yang secara intens selalu muncul di berbagai media. Tidak salah tentunya, sejak kemunculan berbagai varian smartphone dan tablet, Samsung makin memperoleh liputan media. Samsung yang dikenal sebagai fast follower, pelan tetapi pasti menunjukkan mereka mampu memberikan smartphone terbaik bagi konsumen agar mereka melupakan ekosistem Apple Inc. dan beralih ke Samsung.
Tahun lalu, ketika Samsung Galaxy S3 diluncurkan di Inggris, Samsung sudah mulai menampakkan kekuatan mereka. Penjualan Galaxy S3 dinilai sangat sukses, demikian juga dengan Galaxy Note dan Galaxy Note 2. Dengan menghadirkan berbagai varian, Samsung menyasar berbagai lapisan konsumen dan hal ini tentu sebuah strategi yang cocok untuk bersaing dengan Apple Inc. yang hanya punya satu iPhone dengan berbagai seri.
Sepertinya Samsung melakukan pengepungan dengan memberondong pasar dengan banyak tipe smartphone yang terkadang terlihat seperti dipaksakan. Contohnya Galaxy Grand dan Galaxy S3 Mini. Kedua tipe smartphone ini bisa dikatakan hanya berfungsi sebagai kecap untuk terus mengingatkan konsumen bahwa Samsung terus melahirkan produk, sementara Apple Inc. hanya sekali setahun (?). Dengan demikian, pilihan konsumen lebih banyak dengan variasi harga yang juga bermacam-macam. Konsumen seperti dilingkari produk Samsung, mereka secara sengaja atau tidak membicarakan Samsung dan ini sebuah taktik yang cukup bagus melawan Apple Inc. yang cenderung tertutup dan memiliki produk sedikit.
Saya pernah ingat sebuah taktik peperangan, yaitu seranglah musuh di bagian terlemah mereka. Saya kira Samsung secara sengaja menjalankan taktik ini. Bukti bisa kita munculkan ketika Samsung menggerek lebar layar smartphone buatan mereka makin lebar. Sukses Galaxy Note pertama dengan layar 5,3 inchi, lalu Samsung Galaxy S3 dengan layar 4,8 inchi dan terakhir Galaxy Note 2 dengan layar 5,5 inchi membuat orang ketika memegang iPhone terasa sangat kecil.
"If you see this stuff on TV enough, it gets you thinking," said Mr. Hernandez, a 34-year-old resident of Somerville, Mass., who adds that he likes how his Galaxy has a larger screen than the iPhone. "Now, when someone gives me an iPhone to look at a picture, it looks so tiny."
Perbedaannya tentu cukup jelas. Ketika saya memegang Galaxy Note, saya memperoleh pengalaman multimedia yang lebih baik. Menonton filim, browsing internet, membaca file-file PDF dengan layar lebih lebar terasa lebih asyik. Berbeda ketika saya beralih ke iPhone. Layarnya terasa mini, perlu lebih banyak fokus dan pengalaman multimedia yang kurang serta membuat mata lebih cepat lelah.
Dari sini saja saya bisa memperbandingkan pengalaman pengguna ketika mereka menggunakan iPhone. Samsung punya taktik bagus melawan Apple Inc. di sisi mereka yang paling lemah, yaitu variasi layar dan variasi produk. Tidak itu saja dengan dukungan sistem operasi Android yang makin hari makin bagus, Samsung benar-benar ditopang dari segala sisi sehingga mereka punya senjata lengkap untuk berperang dengan Apple Inc.
Media luarpun mengamini bahwa mungkin Samsung telah mencuri coolness yang selama ini menjadi milik Apple Inc. Samsung terlihat cool dengan produk mereka yang semakin baik. Juga anggaran pemasaran mereka yang seperti tanpa batas. Silahkan lihat beberapa video Galaxy S3, bahkan mereka yang selama ini menganggap iklan Apple adalah iklan terbaik, tak sungkan memberikan pujian bagi iklan Samsung tersebut.
WSJ dalam sebuah artikelnya mengatakan bahwa:
Ken Yarmosh, chief executive of Savvy Apps in Washington, D.C., said his company began by making apps for Apple's iOS operating system but lately has been focusing on Android as Samsung devices have become more prevalent, especially among his own company's testing devices.
Sebuah usaha yang patut diberikan pujian. Berkat Samsung (yang pada tahun 2012 lalu mengapalkan lebih dari 200 juta ponsel) developerpun mulai beralih fokus ke Android. Tentunya bukan sesuatu hal yang baru karena developer akan selalu mencari pasar yang lebih besar. Akan tetapi meninggalkan Apple Inc. butuh banyak perhitungan karena mereka selama ini merupakan kesayangan developer. Namun, mau tidak mau karena kemajuan Samsung yang lebih besar, hal ini menjadi sebuah kemustian.
Saya rasa perang ini belumlah akan usai, masih di tahap awal. Apple Inc. akan segera bereaksi dengan merilis variasi produk yang lebih banyak. Bulan Juni nanti mungkin akan lahir iPhone Plus dengan cover warna-warni atau mungkin iPhone 5S. Bisa jadi Apple Inc. akan merilis phablet mereka yang pertama dan kembali meraih coolness yang sempat dicuri oleh Samsung. Namun setidaknya saat ini, Apple telah tercuri dengan cara-cara Samsung. Kehadiran Apple Inc. di media melalui rumor-rumor tentang produk mereka sudah tergantikan oleh Samsung. Perhatian publik kini tersita oleh Samsung, sementara Apple Inc. masih bergulat dengan pertanyaan apakah layar iPhone sebaiknya diperlebar.
Note: Penulis tidak terkait dalam bentuk apa pun dengan Samsung dan Apple kecuali melalui smartphone mereka.
Comments
Post a Comment