Review: ASUS Zenfone Selfie, Smartphone Selfie yang Sangat Memuaskan


Sebagaiman diketahui, dalam ajang Zenfestival dua minggu yang lalu, ASUS merilis ASUS Zenfone Selfie, sebuah smartphone yang ditujukan untuk penggemar selfie. ASUS Zenfone Selfie, meskipun ditujukan untuk mereka yang gemar selfie, bukan berarti kurang bagus di sisi lain. Dalam pemakaian saya selama dua minggu, smartphone ini juga sangat memuaskan untuk bermain game dan tugas-tugas sehari-hari. Berikut ini merupakan review terhadap ASUS Zenfone Selfie.

Spesifikasi dan Harga

Spesifikasi dan harga ASUS Zenfone Selfie adalah sebagai berikut.


Model
ASUS Zenfone 2 Selfie 5,5 inchi  ZD551KL
CPU
Qualcomm Snapdragon 615octa core 64-bit 1,7GHz
GPU
Adreno 405,550MHz
RAM
3GB RAM
Storage
16GB / 32GB + 5GB ASUS Webstorage gratis
Micro SD
Yes (up to 128 GB)
Connectivity
WLAN 802.11 b/g/n, BT 4.0 with A2DP, Wifi Direct, Super FastWi-FI Hotspot Capability (Tethering), MicroUSB (USB OTG), 35 mm earjack
Network
Dual Antenna untuk sinyal lebih baik
4G LTE Cat4 Download speed hingga 150Mbps
LTE band 1 (2100), 2 (1900), 3 (1800), 5 (850), 7 (2600), 8 (900), dan 20 (800) MHz
SIM Card
Dual Micro-SIM Support
Navigation
GPS, BDS, GLONASS
Display
5,5inchi super bright IPS HD1920x1080 with 178’ wide view angle, 403ppi, ASUS TruVivid Full Screen Lamination Technology
Super Scratch Corning Gorilla Glass 4
Ultra sensitive touch panel with glove touch support, ASUS ZenMotion support Touch and Motion gesture (termasuk tap-tap untukmembukadanmenguncilayar)
Video
Video Recording MPEG-4 1080 @30fps
Playback MPEG-4 up to 1080p
Battery
Lithium-Polimer 3000mAh
Main Camera
13 Megapixel laser autofocus denganwaktufokuskurangdari 0.03detik. Diafragmabesar f/2.0 5 element Largan Lens, dual tone flash, PixelMaster Camera untukfotodan video lebihteranghingga 400%
Front Camera
13 Megapixel Autofokusdengandiafragmabesar f/2.0, selfie panorama up to 140’ Dual LED dual tone flash
Sensor
Accelerometer/Ambient Light/Proximity/E-Compass/Hall Sensor
Audio
Dual Microphone dengan Noise Cancellation, ASUS SonicMasteruntuksuaralebihjernihdan bass lebihdalamdengan5 magnet sound chamber
OS
Android 5.0 Lollipop dengan ASUS ZenUI 2.0 denganlebihdari 1000+ peningkatanfitur(What’s next, PC Link, Share Link, Quick Access, ASUS Splendid, dll)
Apps
Google App, ASUS Sync, Mycloud, File Manager, Mylibrary, Supernote
BBM &Whatsapp Ready
Dimension
156.5 x 77.2 x 10.8 mm
Weight
170g
Warna
Aqua Blue, Chick Pink, Pure White
Price

Dari sisi spesifikasi dan harga ini, saya rasa ASUS memberikan posisi yang sangat tepat pada Zenfone Selfie. Dengan RAM 3GB, ROM 32GB, kamera depan dan belakang 13 mpx dan berbagai kelebihan lainnya, harga yang diberikan oleh ASUS hanya Rp2.999.000. Bila harga tersebut dibandingkan dengan spesifikasi yang diperoleh pengguna, harga tersebut bisa dikatakan murah mengingat spesifikasi yang lebih baik dibandingkan smartphone lain pada harga yang sama. Saya mengapresiasi penetapan harga ASUS untuk Zenfone Selfie ini. Pengguna akan mampu melihat secara jelas dan membandingkannya dengan smarphone lain yang sama atau bahkan lebih mahal harganya, tetapi spesifikasinya lebih rendah dibandingkan Zenfone Selfie.

What's in The Box

Seperti biasa, packaging ASUS untuk setiap smartphone mereka menampilkan sisi minimalis. Tidak terkecuali untuk Zenfone Selfie. Box sangat mudah dibuka dan di dalamnya terdapat seperti berikut ini.

1. Zenfone Selfie 5,5 Inchi (ZD551KL)
1. Buku Panduan
1. Kartu Garansi
1. Charger
1. Kabel data/charger

Packaging ASUS saya rasa sangat menonjolkan sisi minimalis dan kemudahan membuka box. Pengguna tidak perlu repot membuka banyak perekat sehingga sangat mudah membuka box.

Desain dan Hardware

Sebagai smartphone yang lahir setelah Zenfone 2, secara desain Zenfone Selfie menjadikan Zenfone 2 sebagai benchmark dari sisi desain. Bisa dikatakan hampir tidak bisa dibedakan antara Zenfone 2 dengan Zenfone Selfie jika dilihat sekilas. Desainnya mempertimbangkan sisi ergonomis dengan bagian belakang melengkung sehingga smartphone sangat enak digenggam meskipun layarnya sangat besar, yaitu 5,5 inchi. Sudut-sudut lengkungnya enak dipandang dan tipis. Saya rasa ASUS bisa dikatakan berhasil di sisi desain ini.

Meskipun bagian belakang dari plastik, namun tidak mengurangi nilai elegan Zenfone Selfie. Zenfone Selfie yang saya pakai berwarna logam sehingga meskipun dari plastik, tetap terlihat premium. Zenfone Selfie dapat digenggam dengan mantap dan meskipun layarnya lebar, beratnya hanya 170gr. Baterai Zenfone Selfie dapat dicopot dengan mudah.

Untuk desain tombol sebagaimana saya tuliskan dalam review Zenfone Laser, terdapat perbedaan mencolok dibandingkan dengan smartphone lain. Tombol ON/OFF berada di bagian atas smartphone berdampingan dengan port earphone. Sisi kiri dan kanan smartphone sama sekali tidak terdapat tombol apapun yang biasanya ada di smartphone lain. Tombol volume +/-  berpindah ke bagian belakang smartphone atau di back cover. Dengan desain seperti ini perlu penyesuaian ketika membuat screen shot. Namun setelah beberapa kali, ternyata cepat juga ketika mengambil screen shot dengan cara baru tersebut.

Untuk prosesor, ASUS menanamkan CPU Qualcomm Snapdragon 615 octa core 64-bit 1,7GHz dan GPU Adreno 405, 550MHz. Prosesor ini sangat umum ditanamkan pada smartphone kelas menengah ke atas. Dipilihnya Snapdragon 615 Octa core 64 bit tentu mempertimbangkan pesaing yang umumnya juga menggunakan prosesor serupa. Dengan Snapdragon 615 octa core 64 bit ASUS memberikan kemampuan setara dengan vendor lain sehingga sangat bisa bersaing.

Untuk layar, Zenfone Selfie memiliki layar Full HD 5,5 inchi super bright IPS  dengan 178’ wide view angle, kerapatan sebesar 403ppi plus ASUS TruVivid Full Screen Lamination Technology yang bisa menyesuaikan kecerahan layar serta dilapisi Gorilla Glass 4 yang sudah lebih maju dari Gorilla Glass 3. Di sini terletak kelebihan Zenfone Selfie, di mana layar full HD dan selebar 5,5 inchi, sementara pesaing lain mungkin hanya HD 720p selebar 5 inchi dan kadang tidak dilindungi oleh Gorilla Glass.

ASUS memberikan ROM yang cukup besar, yaitu 32 GB dan RAM 3GB. Untuk smartphone dengan harga 3 juta rupiah saja, spesifikasi ini sangat berlimpah karena pesaing hanya memberikan ROM 16GB dan RAM 2GB.

Berikut foto-foto ASUS Zenfone Selfie:







Kinerja

Meskipun sebenarnya ditujukan untuk penggemar selfie, bukan berarti Zenfone Selfie kurang bagus di sisi lain. Pengalaman pemakaian saya menunjukkan Zenfone Selfie sangat mampu memberikan kinerja yang bagus untuk berbagai tugas sekaligus, termasuk melayani game berat seperti Asphalt 8 tanpa mengalami lag.

Sebagaimana diketahui, Asphalt 8 merupakan game dengan file besar, yaitu hampir 1,7GB. Ketika memainkan game ini di Zenfone Selfie sangat lancar, tanpa lag dan layar besarnya yang full HD sangat membantu memberikan detail. 

Di sisi kinerja kita bisa melihat hasil tes benchmark berikut ini.






Zenfone Selfie saya pakai untuk tugas sehari-hari seperti melakukan panggilan, sms, mengirim dan menerima email plus attachment-nya, mengambil foto, upload foto, media sosial, terutama Twitter, Google Plus dan Path, chatting dengan WhatsApp dan bernavigasi dengan Google Maps. Untuk navigasi, GPS, BDS, GLONASS sangat cepat mengunci lokasi. 

Sejauh menggunakan untuk berbagai tugas multitasking, Zenfone Selfie dapat mengerjakannya dengan baik dan lancar. Tidak terdapat jeda yang lama ketika membuka beberapa beberapa aplikasi, misalnya Twitter dan Google Plus atau ketika bermain game Asphalt 8.

Kinerja Kamera

Salah satu kelebihan yang ditawarkan Zenfone Selfie adalah kamera depan yang beresolusi 13 megapiksel, sama dengan kamera belakangnya. Kamera depan ini terutama ditujukan untuk mengabadikan foto selfie dengan lebih baik. Sejauh menggunakan fitur kamera selfie ini bisa dikatakan sangat bagus. Foto Selfie dari Zenfone Selfie dapat dilihat sebagai berikut.




Dengan kamera 13 Megapixel Autofokus dengan diafragma besar f/2.0, dapat mengambil selfie panorama up to 140’ plus dual LED dual tone flash. Dengan kemampuan tersebut, saya rasa Zenfone Selfie merupakan satu-satunya smartphone di kelasnya yang menwarkan kemampuan tersebut.

Namun bukan berarti kemampuan kamera belakang ASUS Zenfone Selfie lebih rendah daripada kamera depannya. Bisa dikatakan kemampuan kamera belakang Zenfone Selfie ini juga bagus. Berikut ini beberapa foto dari kamera belakang Zenfone Selfie.

Deep Field

Auto

Low Light (cahaya dari televisi)

Low Light (cahaya televisi)

Deep Field

Deep Field
Fitur kamera belakang kegemaran saya dari seri Zenfone adalah Deep Field. Fitur ini sangat membantu saya mengambil foto yang cukup indah. 

Kinerja Baterai

ASUS memberikan baterai cukup besar di ASUS Zenfone Selfie ini, yaitu 3000 mAh. Daya baterai sebesar ini sangat mampu untuk bertahan seharian dengan penggunaan sedang. Dalam beberapa uji coba saya menemukan baterai masih bisa bertahan hingga jam 6 sore dengan penggunaan sesuai kebiasaan saya. Ini sudah sangat cukup untuk menunjang kegiatan sehari-hari pengguna.


ZenUI 2.0

Zenfone Selfie berbasis Android Lollipop 5.0.2 dengan ASUS ZenUI 2.0 dengan lebih dari 1000+ peningkatan fitur(What’s next, PC Link, Share Link, Quick Access, ASUS Splendid, dll). Mengenai ZenUI ini secara kemudahan bernavigasi di ponsel cukup baik. Berbagai tugas dapat dieksekusi dengan satu dua langkah saja. Sayangnya ASUS menyertakan aplikasi bawaan yang sangat banyak. Ini soal selera. Bagi saya aplikasi bawaan yang terlalu banyak membuat kenyamanan pengguna agak berkurang ketika menggunakan smartphone. Saya harap ASUS bisa menerima masukan  untuk mengurangi aplikasi bawaan di smartphone mereka.

Kesimpulan

Dengan harga hanya Rp2.999.000,00 pengguna sudah bisa memperoleh smartphone layar lebar full HD 5,5 inchi dan kemampuan kamera depan dan belakang yang sama baiknya. Saya menyarankan pengguna untuk memprioritaskan membeli Zenfone Selfie di range harga Rp2.500.000,00 hingga Rp3.000.000,00. Spesifikasi yang lebih baik membuat Zenfone Selfie ini patut dijadikan smartphone pilihan.

Demikian review Zenfone Selfie, semoga bisa membantu keputusan pembelian Anda.

Comments

Popular posts from this blog

Di Jalan Surabaya, Berburu CD Bekas Premium

Enny Arrow, Pengarang Stensilan Cabul Masa Lalu

Kisah Tukang Sapu yang Kehilangan Sapunya