Cara Aneh Menjadi Karyawan Google
Google adalah Google!
Mungkin tak ada perusahaan lain di dunia ini yang semenarik Google. Google memang dikelola secara berbeda semenjak kelahirannya. Dengan basis PhD dua orang founder-nya bukan sesuatu yang aneh Google menjadi berbeda dibandingkan dengan perusahaan lain, termasuk dalam cara merekrut karyawan potensial yang cerdas.
Beberapa hari yang lalu seorang yang sebelumnya ragu apakah ia cukup memadai untuk menjadi karyawan Google mengalami peristiwa rekruitmen yang jauh berbeda dibandingkan dengan calon karyawan lainnya. Ia te;ah bekerja cukup lama dan pernah menjadi konsultan, namun ia ingin menjadi computer engineer. Ia tahu ia punya basis yang cukup untuk melamar kerja ke Google, namun sampai pada satu titik ia belum begitu percaya diri untuk menjadi seorang full time software role.
Max Rosett demikian nama orang ini secara iseng sambil mengerjakan proyeknya melakukan searching di Google dengan kata kunci "python lambda function list comprehension". Seperti biasa akan muncul hasil pencarian link dengan warna biru, namun ada yang tak biasa di mana di atas hasil pencarin tersebut muncul sebuah percakapan:
“You’re speaking our language. Up for a challenge?”
Sebagaimana Ia ceritakan di artikelnya ia kemudian mengklik dan mendarat di halaman foo.bar. Di halaman ini ia ditantang untuk menaklukkan enam tantangan di mana semuanya dapat ia kerjakan dengan baik. Semua tantangan tersebut berlangsung selama dua minggu.
Setelah menyelesaikan semua tantangan yang diberikan di foo.bar, Max Rosett diberikan pilihan untuk mensubmit nomor telepon dan alamat email yang kemudian ia submit. Orang yang merekrutnya menghungi Max Rosett beberapa hari kemudian untuk meminta resume dan kemudian menelpon. Setelah itu Max Rosette melakukan interview di kantor pusat Google dan tidak lama kemudian ia resmi menjadi karyawan Google.
Saya rasa proses rekruitmen setiap perusahaan berbeda, namun apa yang dilakukan Google lebih berbeda lagi. Dengan memanfaatkan mesin pencari, Google bisa menarik bakat-bakat hebat yang mungkin bisa gagal bila dihadapkan pada interview biasa. Hal ini karena mungkin setiap orang berbeda, unik dan jika perusahaan punya tool yang berbeda-beda dan unik untuk setiap orang dalam perekrutan karyawan, mungkin hasilnya akan berbeda.
Bagi Anda yang punya kemampuan coding, algoritma dan bahasa pemograman yang mumpuni mungkin tidak ada ruginya mencoba peruntungan seperti yang dilakukan oleh Max Rosett. Sayangnya sebagaimana dikonfirmasi oleh Max Rosett sendiri, ketika ia bertanya ke teman dan karyawan Google apakah pernah tahu adanya foo.bar, hampir semua orang mengatakannya tidak. Ini berarti ada semacam hal yang unik yang mungkin hanya dialami oleh Max Rosett sendiri.
Namun mencoba tidak ada ruginya, mana tahu bisa menjadi karyawan Google!
Comments
Post a Comment