Omong Kosong Kepemimpinan Pasar Android

Pasar smartphone di Amerika Serikat masih dikuasai oleh Android. Hasil pencacahan terbaru yang beralhir di bulan April yang lalu oleh Comscore menunjukkan Android menikmati pasar sebesar 52,2%, sedangkan iOS Apple berada di angka 43,1% dan selebihnya Microsoft dengan 3% dan BlackBerry dengan 1,5% serta Symbian dengan 0,1%.
Tentunya bukan hanya di pasar Amerika Serikat Android memimpin pasar, baik smartphone maupun tablet. Pasar dunia sudah sejak beberapa tahun terakhir dikuasai oleh Android. Namun mungkin saja kepemimpinan pasar oleh Android tersebut hampir tidak ada artinya.
Angka-angka ini sebenarnya tidaklah semenarik beberapa tahun lalu di saat Android masih belum seeksis seperti sekarang ini. Dengan dukungan sedemikian banyak vendor saat ini, adalah suatu kemustian bahwa Android akan selalu memimpin pasar dibandingkan dengan platform lainnya. Justru platform yang selalu menjomblo seperti iOS yang seharus memperoleh apresiasi karena kesuksesan mereka bermain tunggal tanpa pertolongan dan menguasai ujung kue pasar smartphone, yaitu lapisan tertinggi dari pengguna smartphone/tablet.
iOS memang hanya menyasar lapisan atas dari pengguna smartphone. Lapisan ini menghargai kualitas hadrware, merek dan platform yang terintegrasi. Untuk itu mereka berani membayar mahal, meskipun fungsinya hampir sama saja dan kualitas hasil juga lebih banyak karena flatform yang terintegrasi tersebut dibandingkan dengan yang dihasilkan perangkat.
Sayangnya hal ini sangat sulit untuk diperoleh pada ekosistem Android. Dengan keterpecahan vendor yang berjumlah ribuan, kualitas perangkat dan pengalaman pengguna selalu menjadi titik lemah Android. Hal ini sebuah hal yang harus diakui oleh pengguna Android itu sendiri, sekaligus sebuah nilai plus karena pengguna menjadi tidak terlalu bergantung kepada vendor (kalau mereka cerdas memanfaatkan keterbukaan Android).
Google bukan tidak berusaha mengatasi hal ini dengan merilis seri Nexus dan juga seri Android One untuk entry level demi pengalaman pengguna yang lebih baik. Sejauh ini usaha tersebut bisa dikatakan belum berhasil. Terkadang perangkat Nexus pun masih jauh dari sempurna untuk bisa dibandingkan dengan iPhone.
Masalah lain dalam ekosistem Android adalah penetrasi seri terbaru dari Android yang seperti keong berjalan. Sudah lebih dari setahun, dan telah muncul pula seri Android terbaru, yaitu Android M, seri Android lama seperti KitKat, Jelly Bean masih luas dipakai. Ini semacam senjata olok-olok buat iOS Apple yang sebenarnya agak lucu untuk diperbandingkan karena sesungguhnya bukan salah Google juga mengapa vendor begitu lambat merilis seri Android terbaru untuk perangkat yang sudah ada di pasar.
Namun tentu, para fanboys iOS selalu beralasan bahwa Android ini melalui vendor terlalu malas untuk memberikan benefit bagi keseluruhan pengguna dan cenderung lebih memilih merilis smartphone terbaru daripada memberikan update yang jalannya cukup berliku.
Platform lain, misalnya BlackBerry dan Windows sepertinya akan terus kepayahan untuk bersaing dengan Android dan iOS. Windows misalnya, meskipun disokong penuh oleh Microsoft, penguasaan pasarnya tidak beranjak sekitar 3% di Amerika Serikat. Mungkin kalau secara global sekitar 5%. Platform dengan penguasaan pasar 5% ini sangat tidak menarik bagi pengembang sehingga memaksa Microsoft memasuki platform Android dan iOS dengan membeli atau membuat aplikasi dan menggratiskan aplikasi software andalan mereka seperti Office.
Sejauh pengamatan, Android yang sedemikian terbuka akan menjadi sasaran empuk Microsoft, sementara iOS akan tetap bisa menjaga platform mereka dari penetrasi yang terlalu dalam Microsoft. Ini sebuah ancaman tersendiri bagi Android dan Google karena meskipun berbasis Android, bukan suatu yang mustahil Windows melalui Microsoft dengan sumber daya melimpah memanfaatkan Android untuk kepentingan mereka sendiri.
Sebenarnya bagi vendor Android sendiri ada dilema. Mereka memutuskan merilis Android bukan semata karena memang komitmen, lebih kepada bahwa jika merilis Windows tidak ada yang membeli meskipun jika merilis Android belum tentu beruntung. Kita bisa melihat hanya sebagian kecil dari sekian banyak vendor Android yang bisa untung, yang lain cukup prihatin hanya menjadi pemain.
Di masa depan saya memperkirakan bahwa Android akan tetap berada di nomor satu, namun dengan berbagai kemungkinan penguasaan dari dalam oleh Microsoft. Google tentu bukan tidak mengetahui, langkah pencegahan telah dilakukan dengan fitur Google Now On Tap di Android M.
iOS akan cenderung berada di nomor dua sampai lapisan atas pengguna smartphone bosan dengan tampang iPhone yang itu-itu saja, dan itu membutuhkan waktu yang sangat lama.

Comments

Popular posts from this blog

Kisah Tukang Sapu yang Kehilangan Sapunya

Bisnis Jual-Beli Organ Tubuh Manusia

Di Jalan Surabaya, Berburu CD Bekas Premium