Mengapa Kerja Sama Internet Dot Org dengan Operator Perlu Dikritisi?

Kemarin (17/4) sebuah perusahaan telekomunikasi Indonesia mengumumkan kerja sama mereka dengan internet dot org, sebuah usaha dari Facebook untuk membuat miliaran orang berikutnya agar bisa menggunakan internet. Tidak dipungkiri, bahwa masih ada miliaran orang yang belum tersentuh oleh internet. Kendala utama adalah mereka tidak memiliki akses mencapai internet. Untuk itulah internet dot org berdiri, memberikan akses gratis ke internet yang sayangnya tentu sesuai dengan misi yang punya, yaitu Facebook.

Sebelum sampai di Indonesia, kerja sama internet dot org dengan perusahaan telekomunikasi ini telah mampir di India. Bentuk kerja samanya hampir sama, yaitu perusahaan telekomunikasi membuat sebuah aplikasi gratis yang dengan aplikasi tersebut bisa mengakses internet (situs-situs tertentu yang ikut bekerja sama dengan internet dot org) secara gratis atau tidak dikenakan biaya atau biasa dikenal tanpa bayar.

Sayangnya kerja sama ini tidaklah berjalan dengan mulus. Di India banyak yang ikut kerja sama dengan internet dot org menarik dukungan mereka karena khawatir bertentangan dengan prinsip dasar internet, yaitu net neutrality atau netralitas internet. Prinsip ini menyatakan bahwa:
.. among other things, that all bits and bytes should be treated the same on all telco and carrier networks, so that all users can have their experience of exactly the same internet, with no bias for or against any site for any reason. (Quartz)
Dengan prinsip tersebut tidak ada satupun situs yang diistimewakan sehingga memperoleh perlakuan khusus, misalnya diskon akses atau  akses gratis. Prinsip yang sama akan menjamin setiap layanan internet menerima perlakuan yang sama, nondiskriminasi sehingga pengguna memperoleh pengalaman tanpa bias.

Di India dikabarkan bahwa kerja sama internet dot org ini telah membuat publik mengirimkan sebanyak 750.000 email kepada Telecom Authority of India. Tentu saja email tersebut berisi keberatan kerja sama internet dot org tersebut menimbulkan tidak samanya perlakuan terhadap berbagai situs di internet.

Para pengkritik berpendapat bahwa layanan internet dot org bertentangan dengan prinsip net neutrality dengan mendorong konsumen untuk hanya mengakses layanan online yang bebas untuk digunakan alias gratis. Mereka juga mengklaim bahwa hal ini akan menciptakan internet dua tingkat di mana orang-orang yang mampu membayar untuk mendapatkan akses tak terbatas ke internet, sementara mereka yang tidak mampu akan dibatasi untuk mana layanan yang hanya tersedia di internet dot org. 

Kesimpulannya, internet dot org menghilangkan segi universalitas dari internet. Internet akan terkotak-kotak berdasarkan kemampuan pengguna untuk mengaksesnya. Mereka yang mampu bisa membayar lebih agar memperoleh perlakuan lebih istimewa tanpa batas, sedangkan yang tidak mampu terbatasi oleh hanya yang diberikan internet dot org. Hal ini sesuatu yang buruk bagi internet itu sendiri.

Kerja sama Facebook dalam hal ini diwakili oleh internet dot org ini harus dikritisi sebagai sebuah ancaman bagi netralitas internet. Memang diakui masih banyak orang Indonesia yang tidak memiliki akses ke internet, tetapi dengan memberikan akses gratis terbatas (sesuai dengan kemauan Facebook) bukan suatu cara yang bijak untuk mengatasi hal tersebut.

Akan lebih parah lagi nantinya jika ternyata yang memanfaatkan akses gratis hasil kerja sama internet dot org dengan operator ini mereka yang sebenarnya mampu dari segi keuangan untuk membayar. Ini artinya tujuan semula tidak akan tercapai dan hanya akan menyenangkan segelintir pihak yang sebelumnya sudah memiliki akses ke internet. Akan ada kecenderungan dan diskriminasi dalam berbagai layanan internet. Pengguna akan cenderung terus-menerus menggunakan layanan gratis yang disediakan sehingga traffic-nya tinggi, sementara yang tidak ikut kerja sama terpaksa gigit jari.

Akibat selanjutnya adalah menimbulkan kecemburuan dan membuat beberapa layanan terpaksa untuk ikut hanya untuk menikmati traffic. Mereka rela mengorbankan prisip netralitas internet demi memperoleh traffic. Tentu saja pelanggaran ini sesuatu yang serius.

Untuk mengatasi hal ini tiada lain adalah berbagai layanan di internet mengutarakan keberatan mereka atas kerja sama operator dengan internet dot org. Pihak yang peduli dengan netralitas internet hendaknya bersuara dan menyampaikan keberatan mereka. Contoh di India dapat dijadikan pelajaran penting bahwa netralitas internet tidak seharusnya dikorbankan untuk memenuhi ambisi perusahaan besar guna menarik lebih banyak pengguna baru ke situsnya dengan cara yang dikamuflase seperti internet dot org ini.

Setiap perusahaan tentu boleh-boleh saja berusaha semaksimal mungkin menarik banyak pengguna. Namun cara-cara yang digunakan hendaknya tidak menyalahi prinsip dasar seperti net neutrality ini. Sekian banyak layanan lain di internet akan terabaikan karena pengguna menikmati akses gratis terbatas yang ditentukan oleh internet dot org. Ini bukan suatu yang baik. Ini jelas-jelas diskriminasi bagi mereka yang tidak ikut bekerja sama dengan internet dot org.

Comments

Popular posts from this blog

Di Jalan Surabaya, Berburu CD Bekas Premium

Enny Arrow, Pengarang Stensilan Cabul Masa Lalu

Kisah Tukang Sapu yang Kehilangan Sapunya