Bagaimana YouTube dan Google Plus Melahirkan Artis


Artis datang dan pergi. Dunia musik sepertinya tidak pernah sepi. Bila anda penggemar lagu-lagu lama 1970-an atau bahkan lebih tua dari itu, internet menyediakan bagi anda lagu yang anda suka dengan baik sekali. Anda dapat mendownload lagu kesukaan anda, berbayar atau gratis.

Ekor panjang yang diciptakan oleh kemajuan internet memungkinkan generasi sekarang menyukai lagu lama yang artisnya mungkin saja tak pernah dilihatnya secara langsung di televisi atau bahkan tidak kenal sama sekali. Tidak itu saja internet dengan jangkauan luasnya memungkinkan lahirnya musisi-musisi baru yang pada awalnya hanya terkenal di dunia internet, namun dengan cara ketok tular, musisi ini akhirnya mendunia dan memperoleh pujian yang tidak sedikit.

Saya akan berikan beberapa contoh artis dunia yang lahir di zaman internet ini dengan tidak perlu lagi mengikuti berbagai lomba asah bakat yang juga sangat banyak dilakukan.

Pemuda berusia 14 tahun ini merupakan magnet baru di dunia musik. Di saluran YouTube miliknya, videonya telah ditonton jutaan orang.

Sejak munculnya media sosial Google Plus, Kina sudah menjadi bintang. Ia boleh dikatakan merupakan artis yang dilahirkan oleh Google Plus. Di Google Plus tidak hanya memposting video lagu baru yang diupload ke YouTube, tetapi juga berinteraksi dengan followernya yang mencapai 2 juta lebih.

3. Alexa Goddard
Penyanyi asal Inggris ini menikmati ketenaran berkat YouTube. Videonya di YouTube telah ditonton 31 juta kali.

Sama dengan Kina Grannis, Daria Musk terkenal melalui media sosial Google Plus. Di media sosial ini, Dari sudah memiliki 1,5 juta lebih follower. Ia juga rajin melakukan update dan hangout dengan fans. Keterikatannya dengan fans terutama melalui Google Hangout cukup tinggi.

Kira-kira selain bakat musik yang dimiliki artis baru di atas apa yang membuat mereka bisa sukses? Kemajuan internet merupakan faktor utama mereka sehingga sukses. Dalam arti yang khusus, keberadaan YouTube merupakan hal yang sangat membantu. Seluruh artis di atas melakukan upload video di YouTube, kemudian membagi video mereka, pertama kepada teman-teman dekat mereka. Lalu teman-teman satu kota, satu negara dan barulah ke seluruh dunia. Berkat ketok tular membagi video itu bisa terjadi secara simultan.

Tidak itu saja, mereka sangat kuat dalam berinteraksi di media sosial. Membuat akun di Facebook, Twitter, Google Plus, Reddit dan banyak lainnya merupakan hal yang harus dikerjakan untuk memperoleh banyak tanggapan. Kita melihat bahwa tidak butuh waktu lama bagi artis tersebut di atas untuk menjadi terkenal.

Dengan demikian, zaman kemajuan internet telah membawa perubahan signifikan terhadap cara lahirnya musisi baru. Banyak bintang baru, baik lokal maupun internasional berawal dari upload video di YouTube. Ini menjadi kredit tersendiri bagi Google bahwa YouTube memungkinkan alternatif dalam menciptakan artis yang pada akhirnya akan membawa perkembangan dalam dunia musik.

Inilah zaman itu. Dengan ekor panjang yang diciptakan internet akan banyak sekali bintang yang lahir yang mengisi relung-relung pasar yang pada awalnya mungkin tidak diperkirakan.
Namun tentu penciptaan artis yang terkesan instan tersebut membawa masalah. Terkadang apa yang anda lihat di video tidak sama baiknya ketika mereka merilis album. Ada kasus ketidaksesuain di mana saat ditonton di YouTube kemudian populer, namun kepopulerannya teramat singkat.

Kita bisa melihat pada kasus Norman Kamaru atau Shinta Jojo. Mereka terlalu cepat tenggelam dan hampir tidak memperoleh liputan setelah sempat populer. Namun ini kasus lokal di mana artis seperti Norman dan Shinta Jojo terkenal lebih kepada kebetulan. Mereka tidaklah seperti kasus artis lainnya di luar negeri yang memang berniat menjadi artis melalui jalur alternatif seperti YouTube. Norman Kamaru dan Shinta & Jojo adalah artis dadakan, bukan karena pada awalnya berniat menjadi artis. Mereka memperoleh keterkejutan luar biasa ketika terkenal sehingga saat kualitas asli mereka ternyata tidak bagus, mereka pun kemudian ditinggalkan.

Selain hal itu kasus Norman Kamaru atai Shinta Jojo memberikan pelajaran bahwa mereka hanya cukup puas dengan kepopuleran sejenak. Mereka tidak kuat berinteraksi di media sosial untuk menjaga untuk tetap populer. Keterkejutan saat menjadi populer membutakan langkah mereka untuk berusaha menjaga kepopuleran dalam jangka panjang.

Hal ini sangat berbeda dengan artis lain yang dilahirkan dan sengaja lahir melalui jalur alternatif YouTube dan Google Plus. Artis seperti Daria Musk dan Kina Grannis terus-menerus mendapat liputan yang konsisten. Mereka setidaknya sudah melakukan berbagai konser di berbagai negara. Kepopuleran mereka adalah sebuah jalur yang direncanakan secara matang. Mereka tidak perlu ikut American Idol atau British Got Talent karena mereka tahu itu jalur biasa yang dan bukan untuk mereka.

Bagi mereka ini internet, Google dan YouTube adalah jalur yang dipilih untuk menjadi artis. Mereka menikmati kemajuan internet dan menjadikannya cara baru untuk menjadi artis. Dengan demikian, internet bukan lagi hanya sekadar untuk mendengarkan lagu, menonton video atau mendownload lagu, internet adalah media bagus bagi mereka yang ingin menjadi artis, tetapi bukan artis dadakan.

Comments

Popular posts from this blog

Di Jalan Surabaya, Berburu CD Bekas Premium

Enny Arrow, Pengarang Stensilan Cabul Masa Lalu

Kisah Tukang Sapu yang Kehilangan Sapunya