Bukti Nokia Lumia Kurang Laku


CEO Nokia, Stephen Elop, beberapa waktu yang lalu mengakui bahwa penjualan Nokia Lumia yang berbasis Windows Phone sedikit. Namun kita tidak tahu persis, kata sedikit itu merujuk ke jumlah berapa. Atau tepatnya seberapa besar sebenarnya jumlah Nokia Lumia yang terjual, terutama di Amerika Serikat di mana di negara ini Nokia meluncurkan dua seri, yaitu seri 710 dan seri 900 yang diklaim sangat murah untuk menarik banyak konsumen untuk membeli.

Pertanyaan tersebut akhirnya terjawab setelah Horace Dediu di blognya di Asymcomelakukan trace terhadap data penguasaan pasar smartphone di Amerika Serikat yang dihasilkan oleh Nielsen dan comScore.

Dari data terlihat, Android menguasai pasar Amerika Serikat sebesar 51% tidak berbeda jauh dengan yang dikemukakan Kantar World Panel Comtech tanggal 2 Juli yang lalu. Penguasaan Android sebesar 51% ini dibagi kepada Samsung sebesar 17%, HTC sebesar 14%, Motorola sebesar 11% dan lainnya 9%.

Apple Inc boleh bangga, meskipun secara sistem operasi iOS kalah jauh dibandingkan Android, namun sebagai vendor, Apple Inc merupakan penguasa di pasar Amerika Serikat dengan penguasaan pasar sebesar 34%. Ini artinya selama empat bulan terakhir,market share Apple Inc dua kali lipat dari Samsung.

Vendor asal Kanada, RIM dengan sistem operasi BlackBerry penguasaan pasarnya kini hanya 9% di AS. Kondisi ini jauh turun dibandingkan dengan kondisi tahun 2008 di mana saat ini penguasaan RIM BlackBerry hampir 50%.

Hal yang menarik untuk ditelusuri adalah posisi Nokia dan Windows Phone 7.x yang diusungnya. Penguasaan pasar Windows Phone di AS ternyata kalah dibandingkan dengan Windows Mobile. Hal yang lebih mengejutkan, Nokia yang di-support sepenuhnya oleh Microsoft ternyata hanya memperoleh pasar 0,3% di Windows Phone kalah dari Samsung dan HTC yang juga meluncurkan smartphone berbasis Windows Phone dengan penguasaan pasar masing-masing 0,5%.

Dengan asumsi jumlah pengguna keseluruhan smartphone di Amerika Serikat 110 juta unit sebagaimana dilaporkan oleh comScore, Nokia hanya menjual 330 ribu unit Nokia Lumia di Amerika Serikat (0,3% x 110 juta) selama empat bulan terakhir. Jumlah ini tentu saja sebuah jumlah yang sangat sedikit jika dibandingkan dengan vendor lainnya semisal Samsung dan Apple Inc. Bahkan  jika kita lihat penguasaan pasar RIM BlackBerry yang 9% mereka memiliki pengguna lebih banyak dibandingkan Nokia, yaitu sebanyak 9,9 juta selama empat bulan terakhir.

Apa artinya?

Jika kita rujuk data di atas, jelas sudah bahwa perpaduan Nokia dengan Windows Phone belum juga memberikan posisi yang menguntungkan bagi Nokia. Jika kita lihat sedemikian banyaknya kampanye pemasaran yang dilakukan Nokia dan Microsoft, jumlah penjualan sebanyak 330 ribu unit tersebut sangatlah tidak memadai. Apalagi bila kita perhatikan, Nokia dan Microsoft sudah melakukan strategi harga murah pada Nokia Lumia 900. Namun, sayangnya, walaupun sudah berharga murah (99 dollar kontrak dua tahun) konsumen tidak juga melirik Nokia Lumia.

Apalagi Microsoft sudah memastikan seri Windows Phone 7.x yang merupakan sistem operasi bagi Lumia 900 tidak bisa diupgrade ke Windows Phone 8. Ini artinya penjualan Nokia Lumia berbasis Windows Phone 7.x mungkin akan terhenti pada angka 330 ribu unit tersebut karena konsumen jelas akan menunggu seri baru Windows Phone 8 yang rencananya akan tersedia di Nokia Lumia 910.

Boleh dikatakan posisi Nokia tidak juga baik setelah memutuskan bergabung ke Windows Phone. Penjualan yang hanya 330 ribu unit Nokia Lumia di AS bahkan kalah dibandingkan dengan Samsung dan HTC yang tidak di-support sepenuhnya oleh Microsoft.

Pertanyaannya mengapa terjadi hal seperti ini?

Jika melihat penguasaan pasar Windows Phone di AS, Samsung dan HTC lebih baik dibandingkan Nokia. Meskipun tidak didukung sepenuhnya oleh Microsoft, mereka berhasil mengalahkan Nokia yang didukung penuh Microsoft. Tampaknya meskipun telah bergabung dengan Windows Phone, dan menjadi pengusung utama Windows Phone, Nokia tidak lagi menjadi pilihan pertama konsumen sebagai merek smartphone/ponsel yang akan dibeli. Dukungan penuh Microsoft terlihat sia-sia karena tidak juga memperbaiki citra Nokia yang sudah terlanjur jatuh.

Tentu saja citra jelek terhadap Nokia di AS ini karena kondisi mereka yang tidak menentu. Setelah setahun  lebih meninggalkan Symbian, ternyata hasilnya semakin buruk. Penjualan Symbian  jelas jauh menurun, sementara Windows Phone tidak juga menjual. Akhirnya Nokia terperangkap apakah akan terus membuat smartphone Windows Phone (yang kemungkinan belum tentu laku) atau berpindah ke platform lain atau bahkan kembali ke Symbian.

Sumber: Asymco, Nielsen, Business Insider

Comments

Popular posts from this blog

Di Jalan Surabaya, Berburu CD Bekas Premium

Enny Arrow, Pengarang Stensilan Cabul Masa Lalu

Kisah Tukang Sapu yang Kehilangan Sapunya