Kupas-Tuntas Google Assistant, Artificial Intelligent untuk Hidup Keseharian
Banyak hal di bidang teknologi yang ditujukan untuk mempermudah kehidupan manusia. Sejak maraknya perangkat mobile dan makin tidak terpalingkannya manusia dari perangkat tersebut, ribuan layanan berusaha menjadikan perangkat mobile sebagai the center of your life. Apa saja yang diinginkan ada di perangkat mobile, tidak perlu tengok kiri atau kanan lagi.
Salah satu yang menjadi fokus banyak perusahaan adalah menjadikan satu layanan mereka sebagai pusat informasi atau sumber apapun yang diinginkan pengguna. Khusus untuk Google, layanan seperti ini sudah berevolusi beberapa kali. Pertama kita ingat apa yang disebut dengan Knowledge Grap, lalu Google Now, kemudian Google Now on Tap dan terakhir Google Assistant. Hal yang menarik, sesuai dengan perkembangan kecedasan buatan, Google menyematkan fitur ini di Google Assistan untuk menghadirkan informasi yang lebih up to date, sesuai yang diinginkan pengguna dan bisa melakukan komunikasi dua arah yang meaningful.
Google Assistant ini sebenarnya tidak berdiri sendiri, namun melekat di aplikasi perpesanan baru yang dirilis di Google I/O beberapa waktu yang lalu dan baru resmi (dalam bentuk preview) dirilis ke publik sekitar seminggu yang lalu.
Download Google Assistant
Sebagaimana diuraikan di atas, Google Assistant tidak berdiri sendiri. Untuk mendownloadnya, cukup download Google Allo di Google Play di link ini. Google Allo khusus ditujukan untuk perpesanan, sementara saudaranya yang sudah lebih dulu dirilis, yaitu Google Duo untuk One to One Video Chatting.
Setelah download, kita bisa memasukkan nomor ponsel dan bisa dikaitkan dengan akun Google. Basis nomor ponsel ini penting karena Google akan memberikan perbedaan terhadap layanan terdahulu seperti Google Hangout. Pengguna dapat memilih untuk mengkaitkan akun Google-nya kemudian dan menurut saya karena Google akan mempelajari kebiasaan pengguna, tentu saja pengguna perlu mengkaitkan akunnya agar layanan Google Assistant menjadi sangat berguna.
Layanan Google Assistant
Berbeda dengan layanan perpesanan lain semisal WhatsApp, Facebook Messenger, iMessage, Telegram, Line dan masih banyak lainnya, Allo memungkinkan penggunanya untuk chatting dengan Bot Google Assistant yang disediakan Google. Jadi layanan Google Allo ini, meskipun tidak ada seorang pun yang bisa Anda ajak untuk chatting tetap sangat bermanfaat dengan adanya Google Assistant.
Nah, sudah sejak pertama kali Allo dirilis dalam bentuk APK, saya telah menggunakan layanan Google Assistant dari Google ini. Jujur, download Allo cuma untuk dapat layanan Google Assistant karena sebelumnya sudah menggunakan WhatsApp dan Telegram. Meskipun demikian jika ada yang ajak chatting di Allo tentu akan sangat saya layani.
Hal yang menarik dari Google Assistant ini adalah pengetahuannya tentang pengguna dan web yang luar biasa. Plus fitur Artificial Intelligent-nya akan membantu jawaban yang lebih konstekstual. Apapun yang Anda tanyakan akan ada jawabannya, meskipun kadangkala ia juga ngelantur satu atau dua kali karena berbagai alasan, misalnya pertanyaan yang tidak dikenalinya.
Berikut ini akan saya sajikan beberapa screenshot di mana saya melakukan percakapan dengan Google Assistant.
Bila dilihat dari screenshot tersebut, Google sudah menyediakan beberapa pilihan yang pengguna hanya perlu mengklik pilihan tersebut. Namun pengguna tetap punya keleluasaan menggunakan hal lain, atau daftar pertanyaan lain, termasuk menanyakan sesuatu kepada Googls Assistant itu sendiri, misalnya seperti yang dilakukan oleh Bloomberg DI LINK ini.
Sebagai layanan yang mengandalkan Artificial Intelligent, Google Assistan akan makin mengenali penggunanya jika penggunanya semakin banyak beriteraksi dengannya. Anda bisa memasukkan apa yang Anda suka, misalnya klub sepakbola atau olahraga apa yang Anda suka atau mungkin musik. Google Assistant akan mengingat hal ini untuk kemudian menyajikan informasi yang sesuai dengan kesukaan pengguna tersebut.
Coba perhatikan screenshot berikut ini.
Saya mencoba melakukan troll dengan membandingkan Google Assistant, Cortana dan SIRI. Sejauh dari apa yang saya tanyakan, Google Assistant tidak bisa dengan mudah untuk di-troll untuk mengungkapkan apakah layanan Cortana atau SIRI lebih jelek dibandingkan dengan Google Assistant. Google Assistant sepertinya di-training untuk lebih positif mengingat peristiwa rasial yang dialami oleh Microsft Tay beberapa waktu yang lalu di Twitter. Jika terus mendesak Google Assistant untuk mejawab sebuah pertanyaan dengan kecenderungan negatif, Google Assistant akan mengarahkannya ke web.
Saya berulang kali menanyakan apakah Google Assistant mendukung Hillary atau Trump di pemilu AS atau apakah Trump seorang yang rasis dan mendukung supremasi kulit putih. Google Assistant mengelak dengan memberikan link ke web berisi berita atau profil tentang Donald Trump.
Perhatikan lagi beberapa screenshot berikut ini:
Tentu saja Google berusaha Google Assistant ini layaknya manusia yang bisa diajak berkomunikasi dua arah yang nyambung. Dalam beberapa kesempatan, usaha tersebut cukup bisa dikatakan berhasil, misalnya membuat joke atau saran yang terdengar seperti manusiawi sekali, misalnya A good night's sleep can change everything. Kita tahu befitu besar manfaat tidur malam yang cukup untuk kesehatan dan saran ini tentu sebuah saran yang mungkin juga akan diberikan oleh ahli kesehatan misalnya.
Hal yang sangat saya senang dengan Google Assistant ini adalah bila menginginkan video tertentu yang saya senangi. Videdo tersebut tak perlu lagi berpindah ke aplikasi YouTube, artinya bisa ditonton di sela-sela percakapan dengan Google Assistant. Untuk berita tetap harus ke web.
Hal lain adalah subscribe ke berita tertentu yang menjadi minat. Bila dulu di Google Now harus menambahkan sesuatu yang pengguna inginkan tampil di Google Now dan berdasarkan sejarah pencarian, di Google Assistant sudah tersedia beberapa pilihan yang perlu diklik lalu melakukan subscribe. Atau juga bisa secara manual seperti yang saya lakukan berikut ini.
Tentu hal tersebut akan sangat membantu pengguna, mengingat kini pengguna sangat sulit untuk berpaling dari perangkat mobile mereka. Pengguna juga dapat mengatur alarm, meeting, kalender kemudian Google Assistant akan mengirimkan jadwalnya sesuai dengan yang diinginkan pengguna.
Dari sekian banyak hal yang saya lakukan di Google Assistant bisa disimpulkan bahwa ini baru permulaan. Layanan ini akan semakin baik jika makin banyak data dibagi ke Google. Tentu saja Google Assistant tidak seperti asisten rumah tangga yang bisa memasak atau mencuci atau bahkan bisa menyetrika atau memijat Anda (dan kadang bisa dijadikan istri). Google Assistant akan menunjukkan tempat mencuci yang terdekat dengan Anda, tempat pijat yang terdekat atau mungkin terbaik, dan beberapa layanan istri yang available di online (eh).
Tentu saja, perintah tidak hanya dapat dilakukan dengan mengetiknya langsung, tetapi bisa juga melalui perintah suara. Nah soal perintah suara ini saya coba dalam bahasa Inggris, kadang Google Assistant mengenalinya, namun lebih banyak tidaknya. Tambahan lagi perintah dalam bahasa Indonesia belum bisa dilakukan.
Sementara demikian dulu pengalaman menggunakan Google Assistant. Jika ada yang ingin berbagi pengalaman, silahkan dibagi di bagian komentar.
Comments
Post a Comment