Review ASUS Zenfone 4S (Zenfone C, ZC451CG 2G/8G)

ASUS Zenfone 4S/Zenfone C
Kini sangat banyak smartphone murah. Vendor berusaha memikat pengguna dengan harga yang makin murah dan fitur yang semakin baik. Biasanya smartphone murah berada di entry level. Salah satu smartphone murah tersebut adalah Zenfone 4S atau yang lebih dikenal Zenfone C dari ASUS yang telah saya pakai lebih dari dua minggu.

Setelah menggunakannya ASUS Zenfone C lebih dari dua minggu, saya akan tuliskan review singkat tentang smartphone entry level ini. Review ini akan fokus pada beberapa hal penting, yaitu kinerja secara keseluruhan, kamera, dan daya tahan baterai. Kesan awal menggunakan Zenfone C ini adapat dibaca pada  artikel Hands On ASUS Zenfone 4S.

Kinerja secara Keseluruhan

ASUS Zenfone C atau Zenfone 4S ini merupakan smartphone pertama saya yang berbasis prosesor Intel. Secara kinerja keseluruhan, tidak ada perbedaan yang signifikan antara smartphone berbasis Qualcomm atau MediaTek yang biasa saya pakai dengan yang berbasisi Intel ini. Dalam pemakaian sehari-hari untuk berbagai tugas seperti media sosial, mengambil dan upload foto, bermain game, menerima dan melakukan panggilan serta mendengarkan musik dan menonton video, prosesor Intel Atom™ Multicore Processor Z2520 (1.2GHz) with Intel® Hyper-Threading Technology di Zenfone C ini tidak mengalami kendala.

Untuk diketahui spesifikasi ASUS Zenfone C atau Zenfone 4S ini adalah sebagai berikut:

Layar 4.5-inci Super Bright TFT LED Backlit FWVGA 854x480, 218 pixel per inch
Prosesor Intel® Atom™ Multicore Processor Z2520 (1.2GHz) with Intel® Hyper-Threading Technolog
2GB RAM /8GB Memory
5MP PixelMaster Camera, support Low Light Mode
2100mAh removable battery

Dengan layar 4,5 inchi, Zenfone 4S ini memang terasa kecil dari smartphone yang sehari-hari saya gunakan yang berlayar 5 inchi. Kualitas layarnyapun hanya FWVGA. Namun ASUS mengakali hal ini dengan adanya Splendid Technology di mana kecerahan layar dapat disesuaikan dengan keinginan pengguna. Secara kualitas layar tentu berada di bawah HD 720p misalnya. Namun berkat Splendid Technology kecerahan layar dapat disiasati. 

Saya menggunakan Zenfone 4S untuk kegiatan sehari-hari. Bermedia sosial, ambil dan upload foto, browsing internet, bermain game, nonton video YouTube, chatting, melakukan panggilan dan lainnya. Secara keseluruhan kinerja Zenfone 4S ini bagus. Ketika menerima dan melakukan panggilan suara terdengar jernih. Bermedia sosial tanpa kendala dan demikian juga dengan melakukan browsing. Halaman dapat terbuka dengan cepat karena Zenfone 4S mendukung jaringan 3G DC+HSPA yang memungkinkan download hingga 42 Mbps. Perbedaannya dengan smartphone yang hanya mendukung jaringan 3G 7,2 Mbps cukup terasa terutama ketika download aplikasi dan browsing.

Zenfone 4S juga saya pakai untuk bermain game dan bernavigasi dengan aplikasi Waze. Sejauh menggunakan untuk navigasi dari satu tempat ke tempat lain ketepatannya patut dipuji karena menggunakan dua sistem navigasi sekaligus, yaitu GPS dan GLONASS. Lokasi juga terkunci lebih cepat dan ini sangat menolong untuk sebuah smartphone entry level.

Untuk bermain game saya menggunakan Zenfone 4S untuk bermain Race The Stig, Lego Starwars, dan beberapa game lainnya. Dalam bermain game saya mengapresiasi suara yang dikeluarkan oleh Zenfone 4S ini terutama ketika bermain Lego Starwars. Suaranya kencang.
Demikian juga ketika mendengarkan musik dan menerima/melakukan panggilan. Hal ini suara jernih berkat teknologi SonicMaster dari ASUS dan dua microphone-nya.

Kinerja Kamera

Kekuatan kamera yang diberikan oleh ASUS pada Zenfone 4s ini hanya 5 megapiksel dengan tambahan fitur Pixel Master. Saya berpendapat, untuk smartphone dengan harga kurang dari 1,5 juta, hasil foto yang diberikan oleh Zenfone 4S ini lebih dari cukup. Foto di luar dengan cahaya yang terang terlihat bagus. Objek tertangkap dengan baik. 

Selain itu, ASUS juga menyediakan fitur low light untuk menghasilkan foto yang cukup bagus di saat cahaya sangat kurang. Saya juga mencoba fitur ini dan hasilnya bagus karena objek terlihat di saat cahaya yang minim. 

Sejauh menggunakan kamera tidak ada masalah yang terkait dengan software, seperti kamera tidak bisa dibuka atau lainnya. Kamera dapat berfungsi dengan baik. Saya biasanya menggunakan mode Auto dan sesekali HDR atau low light. Hasil foto dari Zenfone 4S dapat dilihat berikut ini. Catatan, foto sama sekali tidak diedit (klik untuk melihat ukuran sebenarnya).











HDR

Low Light

Luar ruang pagi hari

Saya rasa Pixel Master dari ASUS bekerja cukup baik untuk meningkatkan kualitas foto yang dihasilkan oleh Zenfone 4S ini. Foto yang dihasilkan terlihat jelas. Ini sudah sangat baik untuk smartphone kelas entry level.

Kinerja Baterai

Baterai yang diberikan oleh ASUS pada Zenfone 4S sebesar 2100mAh. Dengan kualitas layar yang hanya FWVGA yang berukuran 4,5 inchi, baterai ini sudah lebih dari cukup. Dalam pemakaian dengan koneksi WiFi dengan menggunakan satu SIM Card, baterai dapat bertahan lebih dari 14 jam dengan pemakaian moderat dengan waktu di layar sekitar 3-4 jam. Ketika menggunakan koneksi WiFi dengan dua SIM Card hasilnya juga tidak jauh berbeda. Jika menggunakan koneksi mobile untuk berinternet, baterai dapat bertahan hampir tujuh jam dengan pemakaian moderat ke aktif.  





ASUS pun memberikan fitur penghemat baterai yang cukup membantu memperpanjang usia pemakaian baterai. Selama pemakaian saya memanfaatkan fitur ini dan sangat terasa manfaatnya.


Kesimpulan

Ini untuk pertama kalinya saya menggunakan smartphone berbasis Intel Prosesor. Sebagaimana diuraikan di atas, tidak terdapat perbedaan signifikan jika dibandingkan dengan smartphone berbasis Snapdragon atau MediaTek. Jika terdapat panas berlebih setelah menggunakan beberapa lama untuk bermain game, hal yang sama juga terjadi ketika menggunakan smartphone berbasis Snapdragon atau MediaTek dan masih di suhu yang bisa dikatakan standar sekitar 39 Celcius.

Kelebihan Zenfone C ini ada pada kinerja secara keseluruhan. Tidak ada lag, segalanya berlangsung dengan lancar. RAM-nya yang 2GB sangat membantu dalam melakukan multitasking dan bermain game. Kinerja kamera dan baterai juga cukup bagus untuk sebuah smartphone entry level.

Namun bukan berarti Zenfone 4S tanpa kekurangan. Jika Anda tidak suka dengan pre-installed apps yang banyak, Zenfone 4S ini mungkin kurang cocok karena ASUS menghadirkan pre-installed apps yang sangat banyak yang sebagian besar tidak bisa di-uninstall. Ini tentu terkait dengan kebijakan masing-masing vendor dan pada umumnya, kecuali seri Nexus vendor menyertai smartphone yang mereka rilis dengan pre-installed apss, perbedaannya hanya pada jumlah pre-installed apps yang disertakan.

Demikian review terhadap Zenfone 4S atau Zenfone C. Semoga bisa membantu keputusan pembelian Anda.

Comments

Popular posts from this blog

Kisah Tukang Sapu yang Kehilangan Sapunya

Bisnis Jual-Beli Organ Tubuh Manusia

Di Jalan Surabaya, Berburu CD Bekas Premium