Review: Andromax C3s dan C3si Smartfren

Pasar entry level masih sangat menarik bagi operator telekomunikasi Smartfren. Hal ini dibuktikan dengan merilis dua smartphone seri C terbaru mereka beberapa waktu yang lalu, yaitu Andromax C3s dan C3si. 

Sekilas dilihat hampir tidak ada yang membedakan antara C3s dan C3si ini. Namun jika diteliti terdapat perbedaan yang cukup signifikan di mana Cs3 dibuat oleh Haier, sedangkan C3si dibuat oleh Hisense. Selain itu kekuatan batera berbeda, yaitu C3s berkekuatan 1400 mAh, sedangkan C3si berkekuatan 1500 mAh. Dari sisi teknologi audio juga terdapat perbedaan teknologi yang dibenamkan, yaitu C3s menggunakan DTS, sedangkan C3si menggunakan Dolby. Spesifikasi lengkap kedua smartphone ini dapat di artikel yang sebelumnya sudah dipublikasikan. 

Smartfren Rilis Andromax C3s dan C3si Seharga 799 Ribu


Setelah menggunakan kedua smartphone ini secara bergantian selama beberapa hari terakhir, saya bisa katakan bahwa kinerja C3s dan C3si ini hampir identik. Berikut ini penjelasannya.

What's In The Box

1. Smartphone Andromax C3s dan C3si
1. Buku Panduan
1. Kartu Garansi
1. Headphone
1. Charger + Kabel Data
1. Baterai
1. SIM Smartfren yang sudah terpasang
1. Paket Bonus Data 600 MB selama satu minggu



Desain dan Hardware

Andromax C3s dan C3si berbentuk bar yang dilapisi plastik. Untuk smartphone di entry level saya rasa sudah sangat cukup. Desain bukan hal yang penting untuk dilihat pada smartphone entry level. Hal yang saya rasakan, kedua smartphone ini enak dipegang. Layar 4 inchinya bisa dipakai untuk satu tangan. Bagian belakang C3s dan C3si ini bisa dibuka di mana bagian belakang Andromax C3si lebih mudah dibandingkan C3s. 

Jika dilihat lebih teliti, design wise sepertinya C3si sedikit lebih cantik dibandingkan dengan C3s. Hal ini dibuktikan oleh bagian bawah smartphone C3si yang melengkung dan enak dilihat, tidak rata layaknya C3s.

Seperti biasa Smartfren selalu menggunakan prosesor Snapdragon. Untuk C3s dan C3si Smartfren menanamkan chip Snapdragon Dual Core 1.2GHz  Cortex A7. Prosesor ini cukup mampu memberikan kinerja yang baik di kedua smartphone ini. 

Untuk kamera, Smartfren tidak membedakan resolusi kamera C3s dan C3si ini, masing-masing berkekuatan 5 megapiksel untuk kamera belakang dan 3 megapiksel kamera depan. Saya rasa, untuk entry level resolusi kamera ini sudah lebih dari cukup karena bukan ditujukan untuk mengambil gambar yang bagus. Foto-foto Androma C3s dan C3si dapat dilihat berikut ini.


Kiri Andromax C3si, kanan AncromaC3s


Andromax C3si

Andromax C3s

Andromax C3si
Kinerja

Bagi saya, Smartfren selalu jadi pilihan smartphone yang murah dan bagus untuk bersosial media. Selain smartphone utama, saya juga menggunakan Smartfren untuk smartphone kedua. Hal yang selalu saya sukai dari Smartfren adalah harganya yang di bawah satu juta rupiah. Ini artinya smartphone ini memang ditujukan untuk beragam fitur dasar yang sehari-hari banyak dipakai pengguna, seperti menelpon, sms, ambil foto dan media sosial. Untuk bermain game pun masih bisa, namun tentu terbatas kepada game yang ringan-ringan seperti Subway Surfer dan Race The Stig dan lainnya.

Selama menggunakan Andromax C3s dan C3si kinerjanya identik. Kedua smartphone ini bisa digunakan dengan baik untuk menelpon, mengirim sms, chatting via WhatsApp dan bersosial media seperti Twitter dan Google Plus. Pun membaca berbagai berita saya melakukannya di kedua smartphone ini meskipun layarnya cuma 4 inchi dengan kualitas WVGA (480x800 pixel). 

Dengan RAM yang hanya 512MB dan ROM 4GB memang terasa terasa sempit. Akan tetapi, untuk pemula ini sudah lebih dari cukup. Beberapa teman yang berpindah dari feature phone selalu saya sarankan untuk terlebih dahulu mencoba smartphone entry level seperti Andromax C3s dan C3si ini. Kesan mereka cukup baik dan mudah digunakan. Mereka lebih sering menggunakan fitur media sosial dan chatting seperti WhatsApp atau BBM hal ini dapat dipenuhi dengan baik oleh C3s dan C3si.

Dalam pengujian saya, saya membuka email, maps, media sosial dan membaca berbagai berita teknologi. Semuanya bisa berjalan dengan baik. Saya rasa meskipun berharga di bawah satu juta rupiah, untuk fungsi utama smartphone C3s dan C3si ini sudah mencukupi.

Untuk ketahanan baterai, baik C3s maupun C3si memiliki kinerja yang identik meskipun C3si memiliki baterai 1500 mAh lebih tinggi dibandingkan C3s yang 1400 mAh. Jika pengguna masif, baterai dapat bertahan 4 jam, sedangkan jika kurang sekitar 6 sampai 7 jam. Dalam pengujian saya menggunakan kedua smartphone ini untuk bermain game, mengambil foto, mengecek emal, membaca berita dan bersosial media. 

Kamera

Foto seperti apa yang bisa diperoleh dengan kamera beresolusi 5 megapiksel? Foto yang dihasilkan kamera C3s dan C3si ini sudah sangat baik. Objek terlihat dengan jelas dan bisa dengan mudah dibagi ke media sosial. Tentu saja terdapat jeda setelah sebuah foto diambil. Lag seperti ini sering saya temukan di smartphone di bawh satu juta atau entry level. 

Untuk entry level, Andromax C3s dan C3si ini bisa memberikan hasil foto yang lumayan bagus. Dengan fitur Auto, objek yang ditangkap terlihat jelas dan hal itu sudah sangat mencukupi. Contoh foto dari Andromax C3s dan C3si:


Andromax C3s, luar ruang
Andromax C3si, luar ruang
Androma C3si, Luar Ruang

Androma C3si, luar ruang
Androma C3si, dalam ruang
Kesimpulan dari hasil foto dari kamera Andromax C3s dan C3si ini adalah cukup bagus untuk smartphone entry level. Objek terlihat jelas itu sudah lebih dari cukup.

Kesimpulan

Seperti telah dijelaskan di atas, secara spesifikasi Andromax C3s dan C3si ini bisa dikatakan identik dengan perbedaan minor di beberapa segi. Saya berkesimpulan Andromax C3s dan C3si ini dapat anda jadikan pilihan selain smartphone berbasi GSM karena harga murah. Jika di wilayah Anda tersedia jaringan Smartfren, saya sarankan untuk memiliki salah satu dari Andromax C3s atau C3si ini. Untuk fungsi media sosial, email dan game ringan kedua smartphone ini bisa bekerja dengan baik. Selain itu, kualitas fotonya tidak mengecewakan.

Pertanyaannya, pilih  Andromax C3s atau Andromax C3si. Saya menguji tangkapan sinyal kedua smartphone ini di tempat yang sama. Untuk kekuatan sinyal, saya menemukan C3s lebih baik dibandingkan C3si karena di tempat yang sama di mana C3s bisa penuh indikator sinyalnya, sementara C3si hanya tiga perempat dari indikator sinyal. Saya juga merasakan bahwa C3s lebih lancar ketika berinternet, sedangkan dengan C3si agak tersendat. Namun demikian, saya melihat foto hasil bidikan C3si sepertinya sedikit di atas C3s. Sisi desain juga C3si terlihat lebih enak dilihat. Untuk kualitas audio bisa dikatakan sama. Mendengarkan lagu terasa enak di C3s dan C3si ini berkat teknologi audio di kedua smartphone ini.

Update: Dua hari yang lalu Smartfren memberikan update Software untuk C3si. Update ini menghasilkan tangkapan sinyal makin baik sehingga tidak ada lagi perbedaan kekuatan sinyal antara C3s dan C3si. Jadi, baik itu C3s maupun C3si sama baiknya dalam hal kekuatan sinyal. Keputusan mana yang ingin dibeli mungkin hanya ditentukan desain C3si yang sedikit lebih enak dilihat.

Comments

Popular posts from this blog

Kisah Tukang Sapu yang Kehilangan Sapunya

Bisnis Jual-Beli Organ Tubuh Manusia

Di Jalan Surabaya, Berburu CD Bekas Premium