Formula Jitu TM Agung Podomoro Memajukan Ritel UKM

Thamrin City merupakan salah satu pusat perbenjaan di
bawah payung TM Agung Podomoro
Usaha ritel merupakan penopang perekonomian yang sangat penting. Bila Anda berkunjung ke pasar modern seperti mall Anda bisa melihat banyak sekali peritel berupa kios-kios kecil yang omzetnya tak sekecil kios mereka. Demikian juga di pasar tradisional, usaha ritel ini sudah dilakukan jauh sebelum kita mengenal pasar modern.

Ada beberapa hal yang menjadi sebab, mengapa usaha ritel merupakan pilihan orang dalam berusaha. Pertama menurut KPPU, usaha ritel tidak membutuhkan keahlian khusus serta pendidikan tinggi untuk menekuninya, maka banyak penduduk Indonesia terutama yang tergolong dalam kategori UKM masuk dalam industri ritel ini. Kedua menurut MM. Minarsihritel merupakan sektor industri yang sangat populer dan sudah mendominasi kehidupan masyarakat Indonesia turun-temurun sejak dulu. Hal ini ditandai dengan tersebarnya warung dan toko kelontong di hampir tiap daerah, mulai dari pelosok hingga kota besar. Ketiga adalah karakteristik usaha ritel itu sendiri yang berupa penjualan barang secara eceran pada berbagai tipe gerai seperti kios, pasar, department store, butik dan lain-lain yang umumnya untuk dipergunakan langsung oleh pembeli. Hal ini membuat usaha ritel selalu dibutuhkan konsumen dan memang tidak ada matinya karena konsumen akan selalu datang untuk memenuhi kebutuhannya.

Usaha ritel itu sendiri terbagi menjadi dua, yaitu ritel tradisional dan ritel modern. Sesuai dengan namanya, ritel tradisional merupakan usaha ritel di pasar tradisional, kadang berupa pedagang kaki lima, sedangkan ritel modern merupakan usaha ritel di pasar modern seperti departement store. 

Namun seiring kemajuan usaha ritel tradisional mulai tertekan oleh majunya ritel modern. Hal ini tentu saja menjadi masalah sehingga ritel tradisional ini harus segera berbenah dan mau maju dengan ikut serta menjadi peritel modern. Caranya tentu saja dengan berpindah ke pasar modern terdekat. Hal ini tidak bisa dihindari karena konsumen saat ini ingin kenyamanan dan keamanan dalam berbelanja sehingga mereka lebih memilih berbelannja ke pasar modern dan meninggalkan pasar tradisional. 

Sebelum kita membahas lebih jauh, perlu kita lihat peran usaha ritel ini terhadap perekonomian. Menurut KPPU  Industri ritel merupakan industri yang strategis dalam kontribusinya terhadap perekonomian Indonesia. Potensi pasar ritel Indonesia tergolong cukup besar. Pada tahun 2007, industri ritel memiliki kontribusi terbesar kedua terhadap pembentukan Gross Domestic Product (GDP) setelah industri pengolahan. Per November 2016 sebagaimana dilaporkan koran Sindo  omzet para peritel mencapai Rp200 triliun.

Industri ritel menempatkan diri sebagai industri kedua tertinggi dalam penyerapan tenaga kerja Indonesia setelah industri pertanian. Hal ini mengindikasikan bahwa banyak orang menggantungkan hidupnya pada industri ritel. Hal ini karena usaha ritel tidak menuntut keahlian khusus serta pendidikan tinggi untuk menekuninya sehingga mampu menjadi motor penyerap angkatan kerja sehingga mengurangi pengangguran sehingga berdampak sangat positif bagi perekonomian.

Dengan dua kontribusi penting tersebut usaha ritel bisa menjadi pilihan banyak orang dalam menekuni usaha. Namun sering sekali usaha tersebut dibatasi olah ketersediaan tempat. Pasar tradisional sering sudah ditempati pemain lama dan omzetnya mungkin tidak begitu bagus karena konsumen mulai beralih ke pasar modern. Sementara di pasar modern, tidak tersedia sebuah model bisnis yang mau menampung usaha kecil menengah yang memberikan sebuah formula yang saling menguntungkan.

Untuk itulah baru-baru ini Agung Podomoro membuat gebrakan dengan melakukan sinergi brand di bawah payung Trade Mall (TM) terhadap 10 pusat perbelanjaan milik Agung Podomoro yang tersebar di Jabodetabek dan Balikpapan. Sinergi di bawah payung TM ini memiliki makna yang berbeda tergantung produk atau layanan yang dijual tenant, bisa menjadi Trade Mall, Trend Mall, Tools Market, atau Textile Market. 

Blok B Tanah Abang merupakan
TM atau Textile Market Agung Podomoro
Dengan sinergi ini calon peritel atau tenant dapat memilih TM yang sesuai dengan produk yang mereka jual, misalnya jika tenant berbisnis tekstil dapat memilih Textile Market di Blok B Tanah Abang. Jika produknya berupa tools bisa memilih tempat di Plaza Kenari Mas, LTC Glodok dan Harco Glodok. Sementara untuk Trade Mall terdapat di  Mangga Dua Square, The Plaza Balikpapan, dan Blok M Square dan Trend Mall di  Seasons City, Kalibata City dan Thamrin City.

Tenant nantinya bisa melihat dan memperhitungkan lokasi mana yang akan dipilih sesuai dengan produk atau layanan yang akan dijual. Hal ini tentu menarik karena ada pembagian TM berdasarkan produk. Bagi konsumen sendiri juga mempermudah mereka menemukan barang yang tepat dengan harga yang bersaing dalam sebuah pasar yang hampir bisa dikatakan homogen.

Perlu dicatat bahwa TM ini berbeda dengan mall. Namun  AVP Marketing TM Agung Podomoro Ho Mely Surjani menjanjikan kenyamanan TM sekelas dengan kenyamanan mall sehingga tenant dan konsumen tidak perlu khawatir terhadap hal ini. Lebih jauh kios-kios bisa dimiliki oleh tenant, sedangkan mall hanya bisa disewa, umumnya oleh produk branded.

Dengan strategi ini, usaha kecil menengah tentu bisa memiliki kios di TM yang disediakan oleh Agung Podomoro sehingga menjajikan kestabilan usaha yang lebih baik karena tidak hanya menjadi penyewa yang uang sewanya bisa berubah setiap tahun. Sebagaimana diketahui usaha kecil menengah rentan terhadap perubahan ekonomi dan sering mengalami turbulensi ketika kondisi perekonomian tidak stabil. Dengan memiliki kios mereka bisa mengandalkan kios tersebut sebagai modal untuk berusaha jangka panjang.

Tentu tidak hanya sampai di situ formula yang ditawarkan oleh TM Agung Podomoro. Terkait dengan makin majunya e-commerce, mau tidak mau tenant yang banyak berupa usaha kecil menengah harus melek e-commerce agar tetap memperoleh kue e-commerce yang melaju kencang di Indonesia.

Potensi e-commerce di Indonesia bukanlah harapan palsu. Bayangkan saja jumlah penduduk Indonesia saat ini lebih dari 250 juta jiwa dengan pengguna internet mungkin mendekati angka 100 juta. Ernst & Young sebagaimana dikutip oleh Koran Sindo mengungkapkan pertumbuhan nilai penjualan bisnis online di Indonesia setiap tahun meningkat 40%. Terdapat sekitar 93,4 juta pengguna internet dan 71 juta pengguna perangkat telepon pintar di Indonesia dan jumlah ini akan terus bertambah setiap tahun mengingat makin murahnya perangkat smartphone yang bisa digunakan untuk berbelanja online. 

Perlu dicatat bahwa pengguna smartphone tersebut tidak hanya sekadar untuk mencari informasi dan chatting, bermedia sosial, mengambil foto selfie, tetapi juga berbelanja online terutama di kota-kota besar. Dengan perkiraan penetrasi koneksi internet akan semakin merata di berbagai wilayah Indonesia di tahun-tahun mendatang, tentunya akan semakin banyak orang yang berbelanja online sehingga membuat bisnis e-commerce ini akan semakin menarik.

Hal ini merupakan tantang sekaligus peluang bagi tenant yang bergabung dengan TM Agung Podomoro. Tantangan tentu saja karena e-commerce ini akan menjadi pesaing mereka karena konsumen kini tidak perlu lagi jalan ke mall, bayar parkir dan mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk membeli kebutuhan. Cukup kunjungi beberapa situs e-commerce, pilih barang, bayar (kadang dapat dibayar di tempat) dan tinggal menunggu di depan pintu untuk barang yang dibeli.

Peluang karena pada dasarnya tenant juga dapat menjadi pelaku e-commerce tersebut. Pertanyaannya adalah bagaimana caranya? Tenant telah terlanjur membeli kios sehingga modal untuk melakukan jual-beli online sendiri kurang dan bersaing dengan e-commerce besar akan sulit sekali jika mulai dari nol.

TM Podomoro sangat sadar dengan tantangan dan peluang yang sangat terbuka di e-commerce tersebut sehingga pada tahun 2017 ini Agung Podomoro akan membangun e-commerce yang di dalamnya berisi barang-barang dari tenant yang tergabung di TM Agung Podomoro. 

e-commerce tersebut ditujukan untuk menjual barang-barang dari tenant TM Agung Podomoro sehingga produk tersebut tidak hanya dijual secara konvensional. Hal ini berarti, tenant yang bergabung dengan TM Agung Podomoro bisa menjual produknya, baik secara offline maupun secara online. e-commerce yang akan dibangun tersebut tidak menjual barang milik sendiri seperti e-commerce yang selama ini sudah ada, tetapi akan menawarkan dan menjual barang dagangan yang dimiliki tenant-tenant yang tergabung di TM Podomoro. Ini tentu saja formula jitu untuk memajukan usaha ritel UKM.

e-commerce merupakan tantangan
sekaligus peluang bagi ritel UKM

Untuk tahap awal, e-commerce ini akan ditawarkan pada tenant-tenant yang ada di tiga Trade Mall di Jakarta, yaitu TM LTC Glodok, TM Kenari Mas, dan TM Harco Glodok. 

Sebagaimana diketahui TM LTC Glodok, TM Kenari Mas, dan TM Harco Glodok merupakan Tools Market sehingga e-commerce ini akan menjual peralatan dan barang-barang elektronik. Nantinya e-commerce tersebut akan berkembang ke arah yang lebih spesifik seperti batik atau pakaian muslim. Sekitar 1.000 tenant diharapkan akan bergabung di tahap awal pendirian start-up e-commerce Agung Podomoro tersebut yang direncakan akan launching pada semester kedua tahun 2017. 

Dengan e-commerce ini tentu peluang memperbesar omzet tenant terbuka lebar karena pasar online hampir tidak ada batasnya. Jika di pasar offline lokasi kios yang jauh dari rumah merupakan salah satu penghalang konsumen berbelanja, sekarang dengan go online melalui e-commerce Agung Podomoro, penghalang tersebut telah dihilangkan. 

Bagi calon tenat atau tenant yang sudah bergabung dengan TM Agung Podomoro hal ini tentu sangat menguntungkan. Membeli kios di salah satu TM Agung Podomoro sekaligus bisa berjualan online dengan biaya rendah karena tidak perlu membuat situs sendiri atau memulai dari nol lagi. Ibaratnya, e-commerce TM Agung Podommoro ini nantinya seperti market place yang menyediakan berbagai jenis produk dengan berbagai kualitas dari mereka yang sebelumnya telah memiliki kios secara offline di TM Agung Podomoro. Dengan keuntungan yang ditawarkan tersebut tentu UKM offline yang selama ini mengalami kesulitan untuk online dapat berjualan online dengan lebih mudah sehingga mereka bisa lebih maju dan bisa bersaing dengan e-commerce yang telah lebih dulu mapan.

Nah bagi Anda yang memiliki usaha kecil menengah ritel penawaran dari TM Agung Podomoro ini sangat menarik. Anda bisa bergabung dengan TM Agung Podomoro tertentu, misalnya TM Harco Glodok dengan cara menjadi tenant. Nantinya Anda bisa sekaligus jualan online tanpa perlu repot lagi masuk ke market place lain karena sudah disediakan oleh TM Agung Podomoro. 

Comments

Popular posts from this blog

Kisah Tukang Sapu yang Kehilangan Sapunya

Bisnis Jual-Beli Organ Tubuh Manusia

Di Jalan Surabaya, Berburu CD Bekas Premium