Review Andromax G2 Limited Edition dari Smartfren
Andromax G2 Limied Edition |
Perlu diketahui bahwa G2 Limited Edition ini benar-benar TERBATAS karena hanya diproduksi sebanyak 100.000 unit dan tidak akan ditambah lagi meskipun permintaan dari konsumen lebih tinggi.
Saya berkesempatan menggunakan Andromax G2 Limited Edition ini hampir dua minggu sebagai smartphone yang saya bawa sehari-hari. Kesan dan dan pengalaman saya dapat dibaca berikut ini.
Whats in The Box:
1. Smartphone Andromax G2 Limited Edition
1. Buku Panduan
1. Kartu Garansi
1. Headphone
1. Charger + Kabel Data
1. Baterai
1. SIM Smartfren yang sudah terpasang
1. Paket Bonus Data 600 MB selama satu minggu
1. Flip cover
1. Pelindung layar
Bila kita perhatikan dari spesifikasi di atas, spek yang ditawarkan oleh Andromax G2 Limited Edition tidak jauh berbeda dengan seri G2 sebelumnya. Perbedaan terdapat di luas layar, dimana G2 berlayar 4,5 inchi, sedangkan G2 Limited Edition berlayar 5 inchi. Untuk jenis layar G2 Limited Edition sama dengan seri G2, yaitu FWVGA dengan kepadatan piksel yang sama, yaitu 450 x 854 piksel. Untuk software terdapat perbedaan di mana G2 berbasis Jelly Bean 4.3, sedangkan G2 Limited Edition KitKat 4.4.2.
Perbedaan kecil lain yang terdapat di G2 Limited Edition adalah adanya Cool Life UI unuk bernavigasi. Selain itu baterai G2 Limited Edition sebesar 2000 mAh, lebih besar dibandingkan dengan seri G2 yang sebesar 1750 mAh. Untuk ROM dan RAM, G2 Limited Edition mempertahankan apa yang ada di seri G2, yaitu 4GB dan 512 MB.
Di sisi kamera, Smartfren juga tetap mempertahankan apa yang ada di seri G2 terdahulu dengan kameran belakang ber LED Flash berkekuatan 5 megapiksel dan kamera depan 1,3 megapiksel (interpolasi). Bagian sensor pada G2 Limited Edition, Smartfren mengurangi satu sensor yang ada di seri G2, yaitu Magenetic Field. Di sektor Audio, Snapdragon Audio+ pada seri G2 digantikan oleh Dolby Digitasl Plus Audio untuk kualitas suara yang lebih baik.
Kesimpulannya, G2 Limited Edition tidak terlalu jauh berbeda dengan seri G2 sebelumnya. Perbedaan terdapat di luasnya layar, besarnya kekuatan baterai, dan audio. Sayang sekali sektor RAM dan ROM tidak ditingkatkan sehingga menjadikan G2 Limited Edition ini dari segi ROM dan RAM sama persis dengan G2. Saya berharap RAM yang diberikan setidaknya 1GB dengan ROM tetap di 4GB.
Seperti biasa ketika pertama kali unboxing, Smartfren menyertakan cukup banyak aplikasi bawaan yang sebagian besar bisa di uninstall dengan mudah. Dari sekian banyak aplikasi bawaan tersebut hanya aplikasi Uangku dan Excite Point yang tidak bisa diuninstall. Selebihnya aplikasi seperti My Smartfren saya biarkan, demikian juga aplikasi antivirus Smartshield.
Dengan ROM yang hanya 4GB tentulah akan sangat terbatas yang bisa dilakukan. Dengan beberapa aplikasi yang saya download, ruang yang bersisa sekitar 1 GB lebih. Untuk itu, sangat disarankan ketika membeli seri G2 Limited Edition ini untuk sekaligus membeli micro SD Card.
Cool Life UI |
Prosesor yang dipakai untuk G2 Limited Edition adalah prosesor yang sama pada seri G2 yaitu Snapdragon Quad Core 1,2 Ghz. Kinerja keseluruhan ketika menggunakan media sosial, browsing dan chatting hampir tidak ada masalah. Meski terdapat beberapa lag kecil ketika membuka beberapa aplikasi secara bersamaan, misalnya Twitter dan Google Plus. Pun ketika membuka panel notifikasi, layar kadang bergerak sendiri, namun tidak cukup menganggu.
Pada G2 Limited Edtion ini Coolpad dan juga Smartfren menyertakan Cool Life UI untuk bernavigasi. UI Cool Life ini memberikan efek transisi di layar sesuai keinginan. Nantinya jika berpindah dari satu layar ke layar yang lain seperti ada kesan tiga dimensi yang cukup elok untuk dilihat. UI Cool Life ini membagi aplikasi menjadi Apps dan Downloaded Apps. Sayangnya saya bukan penyuka tampilan seperti ini. Namun bagi Anda yang suka efek transisi dan tak mau capek mendownload launcher lain, Cool Life ini tidak masalah anda gunakan.
Desain dan Hardware
Andromax G2 Limited Edition berbentuk bar layaknya seri G2 sebelumnya. Dengan layar FWVGA, G2 Limited Edition tidak berbeda dengan seri G2. Namun layarnya yang lebih luas, yaitu 5 inchi membuat tampilan layar agak lebih buram dan kecerahannya kurang bagus kalau di setting otomatis. Untuk mengatasi hal ini saya memasang kecerahan layar sekitar 60-65% sehingga lebih enak dipandang.
Secara desain G2 Limited Edition in tergolong biasa saja. Bagian belakangnya berupa plastik yang dapat dibuka untuk memasukkan baterai, tambahan memori dan SIM Card. Namun dari segi berat, G2 Limited Edition ini terasa lebih berat dibandingkan Andromax V3S.
Pada bagian belakang ini terdapat kamera belakang yang berada di tengah-tengah badan ponsel. Di atas kamera terdapat colokan headset, sedangkan untuk tombol ON/OFF berada di sisi kanan dan tombol volume di sisi kiri. Untuk speaker berupa garis horizontal yang berada di bawah badan ponsel. Untuk colokan listrik berada di sisi paling bawah kanan ponsel.
Andromax G2 Limited Edition yang saya pakai adalah wana putih susu. Bagian belakangnya dapat dengan mudah dibersihkan dan menurut saya cukup enak digenggam dan tidak licin.
Kualitas suara yang dihasilkan Andromax G2 Limited Edition ini cukup jernih berkat adanya Dolby Digitasl Plus Audio. Saya mendengarkan beberapa lagu melalui G2 Limited Edition ini dan saya rasa kualitas suaranya cukup bagus untuk smartphone kelas bawah. Selain itu G2 Limited Edition ini juga dapat dijadikan speaker dengan menyambungkannya melalui Bluetooth.
Kamera
Kamera G2 Limited Edition ini persis sama dengan seri G2 sebelumnya. Untuk smartphone seharga lebih kurang 1 juta, kamera 5 megapiksel cukup sepadan. Hasil foto yang diberikan juga cukup jelas untuk kemudian bisa diuplod ke media sosial seperti Twitter dan Facebook atau Google Plus dan Instagram.
Terdapat mode Auto dan juga HDR pada G2 Limited Edition ini. Namun karena hanya berkekuatan 5 megapiksel tentu saja hasilnya akan jauh berbeda dengan kamera V3S misalnya. Akan tetapi, untuk mereka yang selalu berada di media sosial foto yang dihasilkan G2 Limited Edition lebih dari cukup.
Terdapat beberapa scene mode yang dapat dipilih, yaitu Action, Night, Auto, Sunset, Party, ASD, Potrait, Landscape, Night Potrait dan Theatre. Namun yang paling sering saya gunakan hanya Auto. Saya percaya, kebanyakan pengguna juga hanya akan menggunakan auto terutama tidak mau repot untuk beralih dari satu mode scene ke mode scene yang lain.
Beberapa foto hasil bidikan kamera Andromax G2 Limited Edition dapat dilihat berikut ini.
Untuk kamera depan yang berkekuatan 1,3 megapiksel (interpolasi) sudah cukup untuk melakukan selfie. Secara keseluruhan, hasil kamera 5 megapiksel ini sudah cukup untuk bersosial media. Saya percaya dengan kekuatan kamera 5 megapiksel tentu tak banyak pengguna yang benar-benar ingin fokus untuk menghasilkan foto yang sangat bagus.
Kinerja Baterai
Secara desain G2 Limited Edition in tergolong biasa saja. Bagian belakangnya berupa plastik yang dapat dibuka untuk memasukkan baterai, tambahan memori dan SIM Card. Namun dari segi berat, G2 Limited Edition ini terasa lebih berat dibandingkan Andromax V3S.
Kiri Andromax V3S, Kanan Andromax G2 LE |
Kiri Andromax V3S, Kanan Andromax G2 LE |
Pada bagian belakang ini terdapat kamera belakang yang berada di tengah-tengah badan ponsel. Di atas kamera terdapat colokan headset, sedangkan untuk tombol ON/OFF berada di sisi kanan dan tombol volume di sisi kiri. Untuk speaker berupa garis horizontal yang berada di bawah badan ponsel. Untuk colokan listrik berada di sisi paling bawah kanan ponsel.
Andromax G2 Limited Edition yang saya pakai adalah wana putih susu. Bagian belakangnya dapat dengan mudah dibersihkan dan menurut saya cukup enak digenggam dan tidak licin.
Kualitas suara yang dihasilkan Andromax G2 Limited Edition ini cukup jernih berkat adanya Dolby Digitasl Plus Audio. Saya mendengarkan beberapa lagu melalui G2 Limited Edition ini dan saya rasa kualitas suaranya cukup bagus untuk smartphone kelas bawah. Selain itu G2 Limited Edition ini juga dapat dijadikan speaker dengan menyambungkannya melalui Bluetooth.
Kamera
Kamera G2 Limited Edition ini persis sama dengan seri G2 sebelumnya. Untuk smartphone seharga lebih kurang 1 juta, kamera 5 megapiksel cukup sepadan. Hasil foto yang diberikan juga cukup jelas untuk kemudian bisa diuplod ke media sosial seperti Twitter dan Facebook atau Google Plus dan Instagram.
Terdapat mode Auto dan juga HDR pada G2 Limited Edition ini. Namun karena hanya berkekuatan 5 megapiksel tentu saja hasilnya akan jauh berbeda dengan kamera V3S misalnya. Akan tetapi, untuk mereka yang selalu berada di media sosial foto yang dihasilkan G2 Limited Edition lebih dari cukup.
Terdapat beberapa scene mode yang dapat dipilih, yaitu Action, Night, Auto, Sunset, Party, ASD, Potrait, Landscape, Night Potrait dan Theatre. Namun yang paling sering saya gunakan hanya Auto. Saya percaya, kebanyakan pengguna juga hanya akan menggunakan auto terutama tidak mau repot untuk beralih dari satu mode scene ke mode scene yang lain.
Beberapa foto hasil bidikan kamera Andromax G2 Limited Edition dapat dilihat berikut ini.
Kinerja Baterai
Seperti biasa pertama kali menggunakan, saya melakukan pengisian baterai kurang lebih 6-7 jam. Seperti diketahui, Smartfren memberikan baterai berkekuatan 2000 mAh. Dengan penggunaan minim dan hanya sesekali menggunakan Twitter dan Google Plus baterai bisa bertahan 23 jam. Akan tetapi dengan penggunaan cukup masif, Twitter, Google Maps, Google Plus, GPS dan kamera baterai tahan hingga 4 jam. Saya rasa kinerja baterai G2 Limited Edition ini cukup baik. Sayangnya tidak ada penunjuk seberapa besar baterai yang tersisa dan detail penggunaan baterai.
Kesimpulan
Untuk smartphone seharga kurang lebih satu juta rupiah, apa yang diberikan Andromax G2 Limited Edition ini sudah sangat memadai. Layar lebarnya seluas 5 inchi sangat bagus untuk menonton YouTube atau bermain game. Foto yang dihasilkan juga cukup jelas dan bisa dibagi ke media sosial dengan lancar.
Kelebihan Andromax V3S:
- Layar lebar 5 inchi
- Value for money
- Flip Cover dan Pelindung Layar Gratis
- Bonus Data 600 MB untuk satu minggu
Kekurangan Andromax V3S:
- RAM hanya 512 MB
- Fitur penunjuk pemakaian baterai yang tidak detail
- Terdapat beberap lag kecil ketika menggunakan beberapa aplikasi sekaligus
Comments
Post a Comment