Review: Andromax G2 Touch QWERTY, Smartphone Entry Level Terbaru dari Smartfren

Saya mengingat-ingat kapan terakhir kali menggunakan keyboard qwerty. Eh ternyata, smartphone Android pertama saya adalah Galaxy Pro dari Samsung, saya lupa persisnya kapan dibeli. Sampai sekarang pun masih menggunakan Nokia Asha 201 yang memiliki keyboard qwerty meskipun hanya untuk menelpon dan sms. Hal yang paling saya ingat dari Galaxy Pro adalah metode memasukkan teksnya yang bisa dua cara, yaitu layar sentuh (on screen keyboard) dan keyboard fisik qwerty

Demikian pula halnya dengan smartphone Andromax G2 Touch QWERTY yang sudah beberapa hari ini saya pakai sebagai smartphone kedua setelah smartphone dan tablet yang biasa saya pakai, seperti iPhone dan tablet berbasis Android. Yuk bagi yang sudah tidak sabar, baca review lengkapnya di bawah ini.

Apa yang ada di dalam Boks:
1. Ponsel
1. Baterai
1. Buku Panduan
1. Earphone
1. Kartu Garansi
1. Nomor Samrtfren dan Paket data sebesar 600 MB untuk 7 Hari

Video Unboxing Andromax G2 Touch QWERTY:



Spesifikasi:
Sebagai smartphone entry level, tentunya spesifikasi Andromax G2 Touch QWERTY tidak akan berada di atas smartphone untuk kelas menengah apalagi kelas atas. Namun saya rasa, spesifkasinya sudah lebih dari cukup. Prosesor Snapdragon 1,2 Ghz dual core, RAM 512 MB, ROM 4 GB yang bisa diekspansi hingga 32 GB dengan micro SD, kamera belakang 5 megapiksel dan kamera depan 1,3 megapiksel (interpolasi) dengan layar 3,5 inchi berkualitas HVGA.

Dengan ROM 4 GB tentu sudah cukup bagi pengguna biasa untuk memasang aplikasi favorit seperti Facebook dan Twitter. Bagi saya sendiri, spesifikasi yang diberikan kepada Andromax G2 Touch QWERTY sudah lebih dari cukup untuk para pengguna yang baru memasuki dunia smartphone sehingga bisa menikmati layar sentuh dengan tetap menggunakan keyboard fisik yang selama ini dipakai di feature phone.

Desain:
Tentu kita tidak berharap desain bagus dari sebuah smartphone entry level. Andromax G2 Touch QWERTY ini memiliki desain biasa dengan badan ponsel agak sedikit melengkung di bagian belakang. Terdapat tombol volume di bagian kanan dan di samping tombol volume tersebut terdapat tombol ON/OFF (segaris dan berdekatan). 

Saya agak mengalami kesulitan dengan tidak dipisahkannya (misalnya tombol ON/OFF berada di bagian atas ponsel) tombol volume dan tombol ON/OFF tersebut. Karena untuk mengambil screen shot butuh usaha ekstra dan hati-hati agar benar-benar tombol volume (-) tertekan bersamaan dengan tombol ON/OFF sewaktu ambil screen shot. Berulang kali gagal membuat screen shot, tetapi pada akhirnya bisa juga. 

Bagian belakang Andromax G2 Touch QWERTY ini adalah plastik tipis yang cukup mudah dibuka. Setelah membukanya akan terlihat baterai dan slot kartu Smartfren dan GSM. Di sisi slot kartu tersebut terdapat slot micro SD Card. Bagian belakang Andromax G2 Touch QWERTY ini terlihat mengkilat dan tampak cukup kotor dengan bekas telapak tangan dan agak sukar untuk menghapusnya. Pada sisi paling bawah terdapat speaker yang tampak mencolok dengan empat titik pembatas yang terasa kasar jika dipegang. Sementara pada bagian kiri terdapat bagian untuk melakukan charging atau menghubungkan ponsel dengan komputer dan bagian atas untuk  ear phone.

Dari kiri ke kanan: Nokia Asha 201, iPhone 3GS dan Andromax
G2 Touch QWERTY
Dari sisi desain ini, saya rasa terdapat kelemahan dengan terlalu dekatnya tombol volume dan tombol ON/OFF. Terkadang saat layar padam agak sulit menemukan tombol ON/OFF untuk menyalakan ponsel, selain karena berdempetan juga memiliki warna yang sama serta tidak menonjol keluar dibandingkan garis akhir badan ponsel.

Kamera berkekuatan 5 megapiksel berada di bagian belakang ponsel, sedangkan kamera depan hampir segaris dengan speaker depan.

Andromax G2 Touch QWERTY ini memadukan layar sentuh seluas 3,5 inchi dengan keyboard fisik QWERTY yang berada pada bagian bawah ponsel dan memakan area hampir seperempat bagian ponsel. Keyboard QWERTY ini jika pertama kali anda gunakan akan terasa cukup sulit untuk dipakai untuk melakukan input teks karena harus menekan alt untuk memunculkan koma, titik, angka dan lainnya. Namun setelah beberapa saat anda akan dengan mudah menggunakannya karena pada dasarnya keyboard tersebut sudah anda kenal, tinggal membiasakan diri saja.

Software:
Dari sisi software, Smartfren memberikan Android Jelly Bean 4.3 di Andromax G2 Touch QWERTY ini. Saya rasa ini tentu kekurangan karena semestinya bisa lebih baik diberikan Android KitKat 4.4.2. Namun untuk ponsel entry level KitKat mungkin terasa sangat mewah.

Mengingat ROM yang hanya 4 GB, setelah diisi sistem, maka hanya akan tersisa sekitar 1,4 GB sebelum aplikasi lain ditambahkan. Tentunya ruang yang hanya 1,4 GB tersebut terlalu sempit untuk berbagai aplikasi dan tempat menyimpan foto dan lagu. Untuk itu, anda disarankan ketika membeli Andromax G2 Touch QWERTY ini langsung membeli sd card tambahan.

Smartfren menyertakan sangat banyak aplikasi bawaan yang bagusnya bisa dicopot dengan mudah. Beberapa aplikasi bawaan yang disertakan Smartfren adalah Simobi (Bank Sinar Mas), Informasi Pelanggan, Smartfren Store, FunBox, Gudang Musik, SmartShield, Baidu Browser, Zalora, Uangku, PicMix, Games AntiGalau, Centro One, Lipstik TV, Gameloft Hub, 100% Game Widget, LED Flash Light, dan BBM. Jumlah tersebut masih ditambah lagi dengan apikasi dari Google seperti Maps, Drive, Play News, GMail dan Google Plus.

Tentu saja hal tersebut membuat penuh ROM yang tersedia. Namun, Anda dapat mencopot semua aplikasi tersebut (yang berasal dari Smartfren) dengan mudah di pengaturan sehingga ruangan ROM yang tersedia untuk aplikasi tambahan seperti Facebook, Twitter atau Path cukup tersedia.

Dari sisi penggunaan, terdapat beberapa jeda ketika menggunakan aplikasi, namun secara keseluruhan tidak berpengaruh banyak. Jeda terjadi ketika menggunakan Twitter lalu langsung berpindah ke Google Plus atau Path. Ini tentu karena RAM yang hanya 512 MB. Multitasking untuk ponsel entry level saya rasa memang tidak bagus, namun selagi hanya untuk bermedia sosial saya rasa sudah sangat cukup. Perlu diketahui saya tidak menggunakan aplikasi chatting semisal WhatsApp dan BBM, juga tidak menggunakan Facebook. Jadi mungkin saja setelah semua aplikasi tersebut dipasang lag-nya mungkin lebih terasa.

Dengan mengadaptasi keyboard fisik terdapat dua metode dalam input teks, yaitu melalui layar dan keyboard. Saya karena kebiasaan menggunakan layar, keyboard fisik di Andromax G2 Touch QWERTY jadi agak sedikit menganggur karena lebih sering menggunakan layar sentuh. Saya tidak terlalu mengelaborasi keyboard fisik yang disediakan, namun secara penggunaan keyboard tersebut tidak jauh berbeda dengan keyboard Nokia Asha 201 yang saya pakai dan setelah beberapa lama cukup mudah menggunakannya.

Kamera:
Smartfren memberikan kamera belakang 5 megapiksel dan kamera depan 1,3 megapiksel untuk Andromax G2 Touch QWERTY ini. Dengan pasar entry level yang dituju, ukuran besaran megapiksel tersebut sudah cukup bagus. Tentunya hasil bidikan dari kamera 5 megapiksel tidaklah begitu bagus. Namun, sekali lagi, ponsel ini untuk entry level, sudah cukup bagus dengan 5 megapiksel disertai LED. 

Foto yang tajam tentu tidak bisa anda harapkan dari kamera di Andromax G2 Touch QWERTY ini. Namun apa yang anda foto bisa terlihat cukup jelas, sudah cukup menyenangkan.  Contoh Foto yang diambil dengan kamera Andromax G2 Touch QWERTY.




Baterai:
Hal yang menyenangkan dari Andromax G2 Touch QWERTY ini adalah baterainya yang cukup besar, yaitu 1.700 mAh. Dengan layar yang hanya berkualitas HVGA seluas 3,5 inchi sebenarnya mungkin tidak terlalu banyak memakan daya. Namun hal tersebut bukanlah ukuran yang tepat dalam mengukur kinerja baterai. 

Saya menemukan kinerja baterai yang biasa saja dari Andromax G2 Touch QWERTY ini. Pagi hari saya isi penuh pulang kerja sekitar jam 9 atau setengah sepuluh malam baterai tersisa sekitar 20%. Pemakaian saya di Andromax G2 Touch QWERTY adalah bermedia sosial di Twitter, Google Plus, Path dan membaca berita dan membaginya ke media sosial. 

Saya mendownload dua buah game bagi anak saya yang dimainkannya sebelum saya berangkat kerja, jadi sekitar 30 menit atau lebih. Selebihnya saya gunakan sesekali untuk aplikasi traffic Waze dan melihat Google Now.

Daya tahan baterai akan diuji bila nantinya pengguna memasang banyak aplikasi, semisal Facebook, WhatsApp, Instagram dan banyak lainnya. Saya rasa sesuai logika, makin banyak aplikasi, baterai juga akan semakin disiksa sehingga nantinya akan terlihat bagaimana sesungguhnya kinerja baterai tersebut.

Sejauh saya hanya menggunakan beberapa aplikasi dan dua game, kinerja baterai bisa dikatakan biasa saja, tidak menonjol dan tidak pula kurang. Untuk itu, jika nantinya anda menggunakan ponsel ini, ingat untuk hanya memasang aplikasi yang penting-penting saja. Sekaligus ini juga untuk mengingat kapasitas RAM yang hanya 512 MB.

Kesimpulan:
Bagi mereka yang ingin smartphone entry level namun tidak suka dengan Nokia Asha atau Samsung, Smartfren Andromax G2 Touch QWERTY ini merupakan pilihan tepat. Ponsel ini cukup murah dan  memadukan layar sentuh dengan keyboard fisik, jadi pengguna yang terbiasa dengan keyboard fisik bisa tetap menggunakannya sambil belajar menggunakan layar sentuh. Layar sentuh seluas 3,5 inchi berkualitas HVGA memang tidaklah begitu bagus, namun sudah sangat cukup untuk ponsel entry level. Kecerahan layar juga dapat diatur dengan mudah dengan menyentuh bagian atas layar. Selain itu, ponsel ini memiliki volume suara yang cukup kencang.

Navigasi ponsel sepenuhnya dengan layar sentuh sehingga pengguna yang baru menggunakannya dapat belajar dengan cepat. Input teks bisa menggunakan layar ayau keyboard fisik. Jadi pengguna dapat memilih mana yang lebih disukai.

Dengan harga kurang dari satu juta rupiah dan paket data sebesar 600 MB untuk 7 hari, membeli Andromax G2 Touch QWERTY ini adalah keuntungan tersendiri. Di tempat saya, di sekitar Ciawi, Bogor, sinyal Smartfren sangat bagus sehingga hal ini merupakan kelebihan yang patut dipertimbangkan. Saya bisa menggunakan ponsel ini dalam ruangan kantor untuk melakukan tweet, update Path dan Google Plus dengan menyertakan foto yang baru saja diambil dengan kamera G2 Touch QWERTY ini.

Saya rasa di lokasi-lokasi di mana sinyal smartfren sangat bagus dan stabil, pengguna perlu mempertimbangkan membeli Andromax G2 Touch QWERTY ini. Harganya cukup sesuai dengan kinerja yang ditawarkannya.

Nilai Lebih Andromax G2 Touch QWERTY
1. Harga bersaing
2. Hasil bidikan kamera cukup bagus
3. Penawaran paket data 600 MB

Nilai Kurang Andromax G2 Touch QWERTY
1. Bagian belakang ponsel yang cukup kotor setelah dipakai
2. Banyak aplikasi bawaan (meskipun dapat dicopot atau di-disable)
3. Tidak menyertakan paket SD Card dalam pembelian



Comments

Popular posts from this blog

Di Jalan Surabaya, Berburu CD Bekas Premium

Enny Arrow, Pengarang Stensilan Cabul Masa Lalu

Kisah Tukang Sapu yang Kehilangan Sapunya