Review: Acer Liquid E700, Smartphone 3 SIM Card dari Acer

Jika Anda sudah terbiasa dengan dual SIM Card, smartphone dengan tiga SIM Card tetap saja sebuah hal yang baru. Tiga SIM Card? Demikian pertanyaan setiap orang ketika saya katakan bahwa saya menggunakan Acer Liquid E700. Harus diakui bahwa secara global hanya Acer Liquid E700 yang memiliki tiga SIM Card, jadi mungkin bagi sebagian besar orang sebuah keanehan tersendiri. Namun, saya sudah menggunakan Liquid E700 ini hampir tiga minggu. Nah bagaimana kinerjanya? Ikuti review berikut ini.

What's In The Box:
1. Smartphone Liquid E700 + Baterai telah terpasang
1. Buku Panduan
1. Kartu Garansi
1. Headphone (mungkin paket akan berbeda)
1. Travel charger plus kabel data

Spesifikasi dan Software
  • 1,3 Ghz Quad Core MediaTek 
  • 5 Inchi IPS HD (1080 x 720) dengan Zero Air Gap Technology
  • No Gorilla Glass
  • HSPA (Download up to 42 mbps)
  • Dimensi 147 x 73 x 9,9 mm
  • Berat 155 gram
  • USB On The Go
  • DTS Sound
  • Acer Rapid
  • Acer Liquid UI
  • Acer SnapNote
  • Acer LiveScreen
  • Acer QuickMode
  • RAM 2GB, ROM 16GB
  • Android 4.4.2 KitKat
  • Baterai 3.500 mAh
    Tampak Belakang Acer Liquid E700
Secara spesifikasi, Acer Liquid E700 termasuk ke smartphone kelas menengah. RAM yang cukup lapang 2GB memungkinkan kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan smartphone lain. ROM nya juga cukup luas 16 GB yang setelah dimasukkan sistem masih bersisa 12,83 GB. Ini artinya meskipun menggunakan UI Acer Liquid, Acer Liquid E700 ini mendekati seri Android Nexus yang tidak pakai skin.

Soal skin ini, saya memang mengusahakan dan selalu lebih memilih Android yang minimal skin atau yang mendekati seri Nexus. Acer Liquid E700 ini memenuhi kriteria yang saya inginkan, terlebih sebelumnya saya sudah memiliki tablet Acer A1-811 yang kinerjanya juga bagus.

Bersamaan dengan smartphone ini, Acer menyertakan beberapa aplikasi ikutan yang bisa diaktifkan terdiri dari Acer Cloud, Musik, video dan lainnya yang tidak terlalu saya gunakan kecuali hanya untuk mendaftarkan smartphone untuk pertama kali. 

ROM sebesar 16 GB dan RAM 2GB sangat membantu. RAM 2GB memungkinkan kinerja yang lebih bagus dalam multi tasking plus prosesor 4 core 1,3 Ghz nya. Sejauh menggunakan selama hampir tiga minggu berjalan  mulus.

Fitur Acer Float
Acer juga menyertakan berbagai software buatan mereka sendiri yang membantu dalam multitasking seperti Acer Rapid, Acer SnapNote, Live Screen dan Acer Float. Untuk fitur Acer Rapid, Acer menyediakan tombol di bawah kamera belakang. Dengan menekan tombol ini, pengguna dapat dapat menyalakan kamera, mengambil foto, menjawab dan mengakhiri panggilan atau masuk ke aplikasi favorit. Sejauh saya menggunakan dalam tiga minggu ini, fitur ini cukup membantu ketika menyalakan dan mengambil foto dan karena tombol ini seperti short cut jadi bisa diatur sesuai dengan keinginan pengguna, misalnya tekan sekali untuk ke musik, tekan cukup lama untuk ambil foto.

Acer SnapNote adalah fitur yang mampu mengenali slide yang difoto sehingga walaupun slide difoto dalam keadaan miring atau difoto bersamaan dengan objek lainnya. Acer SnapNote mampu memperbaiki sudut foto menjadi 90 derajat dan hanya mengambil bagian slidenya dan membuang object di luar bidang slide. Sejauh menggunakan hampir tiga minggu fitur ini belum saya gali lebih jauh.

Acer Float merupakan fitur yang membantu ketika pengguna multitasking. Sejatinya fitur ini memberikan kemudahan ketika pengguna mengakses aplikasi-apalikasi yang telah dibuka sebelumnya. Jadi tidak perlu lagi membuka aplikasi lagi cukup mengakses kotak persegi di bagian kanan bawah layar karena di sana ada 9 thumbnail apa saja yang telah dibuka sebelumnya. Cukup membantu agar tidak repot kembali ke layar untuk hanya membuka aplikasi yang telah dibuka sebelumnya.

Nantinya setelah membuka aplikasi tertentu, pengguna dapat menggunakan fitur lainnya di Acer Liquid E700, entah itu aplikasi atau kamera atau kalkulator di atas halaman yang telah dibuka sebelumnya sehingga halamannya bertumpukan.

Bagi yang sering membuka browser seperti chrome mungkin pertama kali akan bingung bagaimana untuk mengatur browser tersebut, misalnya untuk menghemat bandwith. Biasanya di smartphone lain akan terlihat pengaturan entah di layar atau di bawah layar seperti di smartphone Samsung.

Di Acer Liquid E700 ini untuk mengatur browser atau untuk membagi link berita yang baru dibaca ke Twitter misalnya menggunakan fitur Acer Float ini. Ketika membuka browser tekan kotak persegi di bagian kanan bawah layar dan lakukan, temukan kotak kecil, tekan lalu akan muncul bilah kecil panjang. Untuk mengatur browser atau membagi link berita yang dibaca cukup tekan persegi panjang kecil yang ada di sisi kiri halaman berita yang dibaca tersebut. Harus diakui hal ini butuh dua tiga langkah, jadi agak repot.

Acer LiveScreen merupakan fitur yang juga cukup menarik untuk dieksplorasi. Fitur ini memungkinkan berbagi lokasi dengan cepat, misalnya ketika Anda sedang berada di suatu tempat, Anda ingin membagikan lokasi tersebut, maka cukup tekan Live Screen, lalu ada opsi untuk berbagi lokasi yang nantinya akan terhubung dengan Google Maps.

Android yang ditanamkan ke Liquid E700 ini adalah KitKat 4.4.2. Sejatinya tidak banyak perubahan dari versi Jelly Bean 4.3, namun hal yang saya rasakan aliran aplikasi yang lebih fluid, lancar. Tentu saja nantinya jika tersedia Android L, Acer sebaiknya menyediakan upgrade untuk Liquid E700 ini.

Antutu Benchmark
Dari sisi spesifikasi dan software, Liquid E700 ini cukup menjanjikan. Selama  hampir tiga minggu saya gunakan sepanjang hari, performanya cukup baik dan melebihi ekpektasi saya. Main game, menelpon, mendengarkan musik, sesekali nonton YouTube, Hangout melalui Google Plus, email dan media sosial berjalan mulus. Untuk pengguna biasa yang sangat sering menggunkan media sosial, Liquid E700 ini sudah sangat mampu menjawab tantangan tugas-tugas yang dibebankan secara multitasking. 

Layar:

Layar HD seluas 5 inchi di Liquid E700 ini jernih dan zero gap technology memungkinkan Acer Liquid E700 tetap nyaman dilihat ketika berada di bawah sinar matahari. Menengok smartphone selagi berdiri di luar atau di halaman atau sambil berjalan tetap nyaman. Dalam tiga minggu pemakaian, saya mengatur tingkat kecerahan layar ke otomatis dan konsumsi baterainya cukup baik. 

Layar HD Liquid E700 ini juga sangat membantu ketika bermain game seperti game yang cukup berat, misalnya Real Racing 3. Pengaturan kecerahan layar, seperti Android lainnya dapat dilakukan dengan mudah. Sayangnya layar HD di Liquid E700 ini tidak dilapisi Gorilla Glass, jadi jangan coba-coba menggoresnya.

Desain dan Hardware

Slot SIM dan SD Card Liquid E700
Dari sisi desain, Liquid E700, seperti smartphone dari Acer lainnya hampir tidak ada yang baru. Berbentuk candy bar dengan ketipisan 9,9 mm dengan bagian belakang berupa plastik yang dapat dibuka dengan mudah. Bagian belakang Liquid E700 ini berstektur halus namun tetap terasa enak dipegang. 

Bila Anda membuka penutup belakang Liquid E700 akan terlihat tiga slot Micro SIM Card dan slot untuk Micro SD Card. Di bagian bawah terdapat baterai yang tidak bisa dibongkar pasang. Jadi baterainya tidak bisa dicopot. Mungkin ini suatu kekurangan karena akan sulit untuk mengganti baterai, namun bagi saya yang selalu suka menggunakan suku cadang asli akan lebih baik seperti itu karena akan lebih mudah untuk menyerahkan ke Acer daripada harus menghadapi risiko karena baterai palsu.

Kalau dilihat, desain Liquid E700 ini memanjang dengan panjang 147 mm dan lebar 73 mm. Ini menjadikannya terlihat lebih besar dibandingkan Nexus 5 yang layarnya hampir sama luasnya. Desain Liquid E700 biasa saja berbentuk candy bar. Mungkin Acer harus lebih fokus untuk menghasilkan desain yang lebih menarik untuk smartphone mereka berikutnya.

Penempatan tombol fisik tidak jauh berbeda dengan Android lainnya, di mana tombol on/off berada di bagian kanan atas smartphone dan colokan untuk headphone di sampingnya. Untuk colokan charger (sekaligus colokan ke komputer) ada di sisi kanan dan di bawahnya ada tombol volume.

Di bagian depan terdapat kamera depan berkekuatan 2 megapiksel dengan flash, speaker atas dan bawah. Di bagian belakang ada kamera berkekuatan 8 megapiksel AF F2.0 dan di bawah kamera terdapat tombol Acer Rapid.

Di bagian bawah layar terdapat tombol bulat untuk Home, tanda panah untuk Back dan persegi kecil untuk Acer Float. Sepanjang menggunakan ketiga tombol ini saya mengalami kesulitan dikala minim cahaya karena tombol tersebut tidak disertai cahaya di bawahnya. Akibatnya ketika di ruang minim cahaya saya berulang kali salah tekan sehingga cukup merepotkan. Saya rasa hal ini perlu diperbaiki karena kalau tak ada cahaya di tombol-tombol tersebut, pengguna akan kesulitan mengaksesnya terutama di ruangan minim cahaya.
Baterai Liquid E700
 

Kamera
Fitur kamera selalu menjadi pembeda di setiap vendor Android. Di Acer Liquid E700 ini kamera belakangnya berkekuatan 8 megapiksel dan kamera depan 2 megapiksel dengan flash. 

Terdapat mode HDR dan mode Auto yang memberikan hasil foto biasa saja. Bagi saya, karena saya bukanlah orang yang kamera freak, apa yang diberikan oleh Acer Liquid E700 ini sudah jauh kebih dari cukup. Foto yang dihasilkan jelas dan bisa dilihat dengan baik dan diupload ke media sosial. Untuk smartphone kelas menengah, unsur kamera saya rasa tidak menjadi perhatian banyak pengguna. Pengguna biasa lebih cenderung memperhatikan apakah foto yang dihasilkan sudah cukup baik untuk diupload ke media sosial dan ini sudah dipenuhi oleh Liquid E700.

Tentunya setiap orang akan berbeda penilaiannya, namun bagi pengguna biasa yang suka ber-selfie dan foto yang selalu diupload ke media sosial, hasil foto yang dihasilkan Liquid E700 sudah sangat baik. Contoh-contoh foto yang dihasilkan dari kamera Liquid E700 dapat dilihat berikut ini.
Auto

Dengan HDR

Auto

Auto

Auto

HDR

Auto
Kinerja Baterai

Baterai setelah satu jam
Salah satu alasan saya sangat menyukai Liquid E700 ini adalah daya tahan baterainya yang sangat baik. Baterai berkekuatan 3.500 mAh ini diklaim Acer bisa untuk menelpon 24 jam. Waktu pertama kali saya pakai, saya langsung meng-charge baterainya selama 6,5 jam. Untuk menguji kekuatan baterai ini saya menggunakan satu SIM card karena memang hanya memiliki satu Micro SIM Card.

Pertama menyalakan sekitar jam 4 sore dan saya baru men-charge ulang sekitar jam 7 malam esok harinya (baterai tersisa 15%) dengan penggunaan normal. Penggunaan normal di sini adalah telepon beberapa kali, nonton video YouTube 1-2 video, media sosial Twitter, Google Plus, Path (selalu on), main game, mendengarkan musik, taging lokasi, serta menggunakan aplikasi Waze dan Google Maps beberapa kali.

Selama hampir tiga minggu menggunakan, rata-rata konsumsi baterai dengan penggunaan sesuai dengan kebiasaan saya menggunakan sangat konsisten. Jika pada malam hari sekitar jam 12 malam saya charge, makan besok malam kalau pemakaian di normal akan tersisa 20-15% sebelum di-charge. Jika penggunaannya di bawah normal, sampai esok paginya belum perlu di-charge dan masih bisa dipakai sekitar satu sampai dua jam lebih hingga tersisa 15-13% sebelum di-charge ulang.


Adalah sangat menyenangkan ketika kita tidak perlu terlalu sering men-charge baterai samrtphone apalagi harus beli power bank. Saya sendiri adalah pengguna yang tidak menyukai power bank karena repot harus membawanya dan lagi menggunakan power bank sambil terus menggunakan smartphone tidaklah baik bagi daya tahan baterai. Liquid E700 ini sangat sesuai dengan kebiasaan saya yang tidak suka bawa power bank tersebut. Cukup isi penuh di pagi hari, jika anda sangat masif menggunakannya, saya percaya pada malam hari sesampai di rumah sekitar jam 10 malam, baterainya akan masih tersisa 20-15% sebelum di-charge. Ini merupakan keunggulan Liquid E700 yang saya rasakan selama menggunakannya selama tiga minggu terakhir ini. 

Fitur 3 SIM Card

Acer melengkapi Liquid E700 ini dengan tiga slot Micro SIM Card. Acer menjelaskan bahwa bagi pebisnis, memiliki dua SIM saja tidak cukup, sehingga dengan 3 SIM dapat membawa tiga nomor SIM dalam satu handset. Alasan ini masuk akal karena sebagai pebisnis anda harus dihadapkan kepada banyak klien dengan berbagai operator sehingga untuk berhemat akan lebih bagus klien tertentu dihubungi dengan operator yang sama.

Ketiga Micro SIM Card ini bisa data setingkat HSPA, jadi anda dapat switching paket data tertentu dari operator tertentu dengan cara mengaktifkan dan mematikan yang mudah. Sayangnya saya bukanlah orang yang menyukai dua atau tiga SIM Card dalam satu ponsel sehingga fitur ini selama saya menggunakan Liquid E700 terbengkalai.

Salah satu keengganan saya menggunakan dua atau tiga SIM Card adalah sinyal operator yang cenderung tidak stabil sehingga bila 3 SIM card menyala akan sangat menyiksa baterai. Namun fitur tiga SIM ini tetap sesuatu yang patut saya coba setelah melakukan review ini dan nantinya akan saya tambahkan.

Melihat daya tahan baterai yang sangat bagus ketika menggunakan 1 SIM Card saya percaya, bila menggunakan dua atau tiga SIM card penurunan kinerja baterai di tempat di mana sinyal operator bagus tidak akan jauh berbeda. Dan bagi anda yang suka bepergian, apakah itu jalan-jalan di wilayah Indonesia atau manca negara fitur tiga SIM ini akan sangat membantu dengan memilih operator yang sinyalnya terbaik atau operator lokal di mana anda berada di luar negeri sehingga tidak perlu roaming dengan SIM Indonesia. Ini tentunya akan lebih hemat.

Kesimpulan

Liquid E700 ini adalah smartphone value for money yang baik kinerjanya. Secara keseluruhan saya sangat senang dengan performa Liquid E700 ini. Baik dari sisi layar, kinerja multi tasking, daya tahan baterai dan kualitas suara panggilan Liquid E700 memberikan kepuasan di atas rata-rata.

Kelebihan Liquid E700
  • Layar 5 Inchi HD yang tajam
  • Daya tahan baterai yang sangat baik
  • Smartphone yang tepat untuk value for money
  • Harga yang bersaing plus jaminan after sales service selama 3 tahun
  • Kualitas suara DTS
Kekurangan Liquid E700
  • Desain biasa
  • Tombol back, Home dan Float yang sulit ditemukan di ruang minim cahaya
  • Fitur Acer Float merupakan potensi yang harus digali lagi dan perlu penjelasan lebih jauh agar pengguna mudah menggunakannya
Dengan harga sekitar 3.000.000 rupiah, smartphone ini cukup layak untuk dibeli terutama karena opsi tiga SIM Card-nya dan daya tahan baterainya. 

Update: Beberapa hari setelah review ini dipublikasikan, saya akhirnya memasukkan SIM kedua dari tiga slot SIM Card yang tersedia. Cara switching SIM Card sangat mudah, yaitu dengan mengetuk Manage SIM. Kedua SIM stand by dan bisa dihubungi. Untuk melakukan panggilan, atur SIM mana yang akan dipakai dan ini juga sangat mudah. Kinerja baterai setelah dua SIM silih berganti saya aktif dan nonaktifkan tidak berbeda jauh dengan kinerja satu SIM.



Comments

Popular posts from this blog

Di Jalan Surabaya, Berburu CD Bekas Premium

Enny Arrow, Pengarang Stensilan Cabul Masa Lalu

Kisah Tukang Sapu yang Kehilangan Sapunya