Malu Karena Punya BlackBerry

Sumber: merdeka.com
Meskipun di Indonesia masih banyak orang dengan bangganya mengeluarkan BlackBerry dari saku, membagi nomor PIN dan perilaku lainnya yang menunjukkan kebanggaan terhadap gadget buatan RIM ini, di Amerika Serikat justru yang terjadi sebaliknya.

Sebuah laporan di New York Times menyebutkan ada kecederungan para pengguna BlackBerry di sana merasa malu menggunakan gadget ini. Meskipun hanya sebuah laporan yang perlu dilihat lebih empirik, gejala malu menggunakan BlackBerry di AS ini mungkin sesuatu yang dapat dipahami.

Bila kita ingat, sekitar tahun 2008 sampai dengan 2010, BlackBerry masih menjadi smartphone andalah sebagian besar pengguna di AS. Namun dengan perkembangan masif dari Android dan iPhone, mahkota BlackBerry tersebut akhirnya runtuh. Laporan terakhir menyebutkan bahwa BlackBerry kini hanya punya 9,5% pasar di AS, bandingkan dengan Android 52,2% dan iPhone 33,4%. Kombinasi dua platform Android dan iOS iPhone menguasai 85,6% pasar di AS, sisanya dibagi oleh BlackBerry, Microsoft dan Symbian.

Apa sebab menurunnya pengguna BlackBerry secara drastis? Salah satu sebab utama adalah RIM BlackBerry secara teknologi smartphone tertinggal dibandingkan kedua pesaingnya tersebut. Bila kita lihat Android kini sudah mencapai prosesor 4 core, iPhone dual core. Selain itu layar touch screen iPhone dan Android banyak digemari pengguna karena kemudahan dalam mengggunakan. Bentuk BlakBerry yang hampir-hampir tidak berubah dengan pakem keyboard fisik terlihat tidak menarik dibandingkan dengan Android dan iPhone. 

Tidak itu saja, perusahaan yang merupakan pengguna terbesar BlackBerry selama ini mulai meninggalkan BlackBerry. Yahoo yang baru saja mengangkat Marrissa Mayer menjadi CEO memberikan iPhone, Android dan Windows Phone gratis bagi karyawannya. Yahoo juga memutuskan untuk tidak lagi menggunakan BlackBerry sebagai smartphone standar perusahaan. 

Tentu saja kehilangan pelanggan sebesar Yahoo bagi RIM BlackBerry merupakan kehilangan besar. Ini juga menjadi pertanda buruk bagi konsumen karena orang ramai-ramai meninggalkan BlackBerry. Tentu saja hal ini menimbulkan image negatif dan makin menekan RIM BlackBerry untuk bisa bersaing dengan Android dan iPhone. Sayangnya RIM BlackBerry tidak begitu siap menerima tantangan. Handset terbaru mereka berbasis BlackBerry 10 baru akan keluar di sekitar Maret 2013. Selama kekosongan handset tersebut, pengguna akan lebih memilih Android dan iPhone atau bahkan Windows Phone dibandingkan BlackBerry. 

Dengan penguasaan pasar sekitar 9% tersebut, jelas sekali pengguna BlackBerry di AS merupakan minoritas. The New York Times menyebutkan:

Rachel Crosby speaks about her BlackBerry phone the way someone might speak of an embarrassing relative. “I want to take a bat to it,” Rachel Crosby, of Los Angeles, says of her creaky BlackBerry. “You can’t do anything with it.” “I’m ashamed of it,” said Ms. Crosby, a Los Angeles sales representative who said she had stopped pulling out her BlackBerry at cocktail parties and conferences. In meetings, she says she hides her BlackBerry beneath her iPad for fear clients will see it and judge her.
Jelas sekali BlackBerry memiliki keterbatasan dibandingkan dengan Android dan iPhone. Kehebatan BlackBerry selama ini pada fitur email, namun kini baik Android dan iPhone juga memiliki fitur tersebut.

Tentu apa yang dilaporkan oleh The New York Times tersebut bukanlah gejala umum pengguna BlackBerry di seluruh dunia. Setidaknya di Indonesia dan India, pengguna BlackBerry dikabarkan masih terus bertambah paling tidak menurut RIM. Namun tentu saja keberhasilan Android terutama di AS telah menginspirasi banyak pengguna lainnya di negara lain untuk berpindah. Kita tahu, AS merupakan barometer yang sangat penting sehingga setiap yang populer di AS bisa menjadi populer di negara lain.  

Di Indonesia
Saya percaya, gelaja yang terjadi di AS akan menular ke Indonesia. Laporan terakhir menyebutkan bahwa Android sudah berhasil merebut mahkota BlackBerry, meskipun laporan ini dibantah oleh RIM.  

Konsumen tentu ingin smartphone yang lebih maju teknologinya dan selalu tersedia di pasar. Android dan iPhone dalam hal ini merupakan pilihan rasional. Khusus Android karena terdiri dari banyak vendor akan sangat menarik bagi konsumen karena banyaknya pilihan. Harga yang sangat bervariasi bisa disesuaikan dengan kemampuan konsumen. Teknologi yang ditawarkan juga lebih baik, kita bisa bandingkan Android dengan harga lebih murah memiliki teknologi lebih bagus dibandingkan dengan BlackBerry Davis yang lebih mahal.

Kejadian seperti dilaporkan oleh The New York Times akan terjadi di Indonesia. Pengguna BlackBerry karena merasa teknologinya jadul akan mencoba menyembunyikan BlackBerry mereka. Perilaku saling tukar PIN akan makin berkurang karena orang yang menggunakan BlackBerry makin sedikit.

Comments

  1. sip ;)

    dari 2008 sampe saiki, saya juga ga pernah berminat sama ponsel yang identik dengan dua kata: "bb"
    xi xi xi

    lebih sip NOKIA(dulu) en sekarang familiar sama ANDROID...

    Ironisnya, di Indonesia malah jadi tren?????
    (*bingung)

    ReplyDelete
    Replies
    1. sebentar lagi juga bakal ditinggalkan banyak orang :) hehee

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Di Jalan Surabaya, Berburu CD Bekas Premium

Enny Arrow, Pengarang Stensilan Cabul Masa Lalu

Kisah Tukang Sapu yang Kehilangan Sapunya