5 Perilaku Online Berisiko yang Harus Dihindari


Pernah terkejut ketika ditelpon oleh seorang gay atau lesbian? Pernahkah foto anda mampir di situs dewasa atau situs porno? Apa pasal kesalahan yang Anda lakukan sehingga banyak penelepon asing bahkan ada orang yang memasukkan anda ke forum gay tanpa sepengetahuan  sehingga kemudian bisa dihubungi oleh mereka?

Penyebab utama terjadinya hal tersebut adalah perilaku online berisiko. Perilaku online berisiko adalah perilaku yang pengguna internet yang cenderung mengabaikan risiko terhadap suatu kegiatan yang dilakukannya secara online, misalnya memberikan data-data pribadi, entah itu nomor ponsel, telepon rumah, identitas pribadi atau alamat email serampangan secara online. Artinya pelaku yang melakukan hal ini secara sadar memajang nomor ponselnya, alamat emailnya dan informasi pribadi lainnya di situs publik yang tanpa suatu penghalang dapat ditemukan dengan mudah. Saya melihat sendiri melihat rekan tersebut memajang nomor ponselnya, jelas saja ini merupakan pintu masuk bagi orang-orang iseng.

Pada dasarnya setiap kita sangat rentan dalam melakukan perilaku online berisiko. Internet dan kemudian media sosial memaksa kita untuk menampilkan banyak konten yang pada dasarnya adalah milik pribadi. Tanpa kita sadari karena hampir semua pengguna juga melakukan hal yang sama, konten tersebut dibagi, disalin dan diedarkan hingga sampai suatu titik yang tidak mungkin kita perkirakan. Pernahkah anda menghitung siapa saja yang menyalin foto anda yang anda bagi di Facebook? Pernahkanh anda pikirkan suatu waktu foto tersebut justru menimbulkan masalah?

Terdapat beberapa perilaku online berisiko yang sering dilakukan pengguna internet, yaitu sebagai berikut.

1. Memposting informasi pribadi
Informasi pribadi seperti alamat email, nomor ponsel, alamat tempat tinggal sebaiknya tidak dibagi secara online kepada siapapun, terlebih kepada orang yang tidak dikenal. Ada beberapa situs, seperti kompasiana ini untuk menjadi terverifikasi anda disyaratkan untuk membagi informasi pribadi kepada pengelolanya. Sebaiknya anda pikirkan secara matang sebelum melakukan hal tersebut karena anda tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi di masa depan.

Kecuali anda siap secara mental dan fisik, membagi nomor ponsel di profil anda di situs tertentu tidak disarankan. Ponsel merupakan jalur cepat bagi banyak pelaku kejahatan untuk melakukan aksinya. Jika kemudian anda memajang nomor ponsel anda, lalu merasa dirugikan, sebaiknya anda bertanya dulu mengapa anda memajang nomor ponsel tersebut di domain publik.

2. Berinteraksi dengan Online Strangers
Tidak semua pengguna internet sebaik yang anda kira. Jika ada orang asing anda disarankan untuk tidak berinteraksi dengannya. Asing ini dalam pengertian secara tetiba akrab dengan anda, padahal sebelumnya tidak pernah muncul. Asing bisa juga diartikan tidak ada dalam jalur pertemanan anda, baik di internet umumnya, maupun di media sosial. Selalulah berinteraksi dengan orang-orang yang anda kenal. Lakukan beberapa langkah seperti menunda pertemanan untuk orang yang baru pertama kali dikenal.

3. Menempatkan orang Asing dalam jalur Pertemanan
Adalah kesalahan, bila seseorang yang tidak anda kenal sama sekali, anda terima permintaan pertemanannya, terutama di Facebook. Di Facebook sangat besar kemungkinan informasi pribadi anda terbuka ke publik. Oleh karena ini anda harus bersikap hemat pertemanan. Mengapa demikian? Karena alur pertemanan di Facebook memungkinkan orang-orang yang tidak pernah anda duga bisa membaca informasi anda.

4. Mengirimkan Informasi Pribadi ke Orang Asing
Ini lebih berbahaya lagi. Jika anda secara sadar memperlihatkan alamat email dan nomor ponsel di situs publik, hal ini merupakan perilaku berisiko cukup tinggi. Domain publik adalah untuk hal-hal yang bersifat publik. Bila anda cantumkan informasi pribadi anda, artinya anda secara sukarela menerima risiko akibat tindakan tersebut. Cukup banyak orang asing yang lalu-lalang di kompasiana ini sehingga bagi rekan-rekan yang memajang nommor ponselnya sebaiknya dipikirkan kembali. Paling tidak risiko sms sampah akan anda alami, jika tidak risiko yang lebih besar, seperti ditelepon oleh penggiat situs dewasa.

5. Mengunjungi Situs Dewasa
Banyak dari kita suka mengunjungi situs dewasa. Bagi sebagian orang situs dewasa merupakan situs yang perlu dikunjungi. Bukan rahasia lagi  anak-anak remaja juga suka mengunjungi situs dewasa. Hal yang paling jelas adalah ketika anda mengunjungi situs dewasa, alamat IP anda akan dicatat. Selain itu juga cookie situs tersebut akan mencatat apa saja kegiatan anda di situs tersebut. Baru-baru ini di Inggris, sebuah situs dewasa berencana mengeluarkan data siapa saja yang menjadi pelanggannya. Untuk itu sebaiknya pikir ulang untuk mengunjungi situs dewasa.

6. Membicarakan soal Seks dengan orang asing
Pernah chatting soal seks dengan orang yang baru saja anda kenal? Media chatting merupakan media ampuh untuk melakukan pembicaraan intim, apalagi kalau ada webcam.  Banyak kisah di mana seorang perempuan dengan begitu saja melakukan chatting intim dengan orang yang baru dikenalnya. Tindakan seperti ini sering berakhir dengan kejahatan.
Itulah pentingnya bagi pengguna internet untuk selalu bersikap hati-hati. Bagi saya pribadi, saya selalu keberatan jika harus menggunakan nama asli dan foto asli. Bagi saya internet dipenuhi oleh hal-hal yang tak terduga, anda tidak tahu akan apa yang terjadi terhadap anda sebelum sesuatu menimpa anda. Saya menjauhi membagi sesuatu yang bersifat pribadi di ranah publik. Sikap seperti ini perlu agar anda tidak terkena malasah di belakang hari.

Comments

Popular posts from this blog

Di Jalan Surabaya, Berburu CD Bekas Premium

Enny Arrow, Pengarang Stensilan Cabul Masa Lalu

Kisah Tukang Sapu yang Kehilangan Sapunya