Ketika Peluang Jadi Walikota Menipis Gara-gara Twitter
Twiiter( Sumber: bt.com) Tersebutlah dalam beberapa hari ini seorang kandidat yang akan berlaga di Pilkada Serentak pada bulan Desember 2015 yang akan datang tiba-tiba menjadi pembicaraan banyak pengguna Twitter. Bukan karena ia sudah curi start melakukan kampanye, tetapi beberapa tweet masa lalu yang cenderung bernada kasar, memojokkan dan (kata orang) rasis. Nama kandidat ini tentu sudah tidak asing bagi banyak pengguna Twitter karena semenjak sebelum Pilpres sudah lalu lalang di lini masa. Anda pasti kenal dengan calon Walikota ini. Bagi saya yang tidak mem- follow -nya di Twitter, hanya beberapa kali melintas di timeline. Namun saya kadang tentu mengklik profilnya dan melihat beberapa tweetnya, yang ketika itu tidak saya perhatikan dengan saksama. Namun beberapa hari terakhir screen shot tweetnya bertebaran di timeline terutama mengkritisi sang presiden dengan bahasa yang (mungkin) kurang elok untuk ukuran seorang cendekia, pembicara, ahli ekonomi dan banyak keah...