Orang Indonesia Habiskan 3,33 Miliar Dollar Untuk Beli Smartphone
Seberapa besar uang yang dibelanjakan konsumen Indonesia untuk membeli smartphone?
Pertanyaan ini terjawab dengan sebuah rilis dari GfK Asia mengenai pasar smartphone di berbagai negara ASEAN, seperti Indonesia, Singapura, Vietnam, Philipina, Thailand, Malaysia dan Kamboja sehari yang lalu atau tepatnya tanggal 2 Desember 2013.
GfK Asia dalam laporannya menyatakan bahwa pasar smartphone di kawasan ASEAN tumbuh sebesar 61% di 9 bulan (Januari-September) 2013 dibandingkan periode yang sama di tahun yang lalu. Di kawasan ini dominasi Android tak terbantahkan dengan penguasaan pasar sebesar 72%.
Bila kita lihat lebih jauh, konsumen di Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, Philipina, dan Kamboja menghabiskan dana 10,8 miliar dollar AS hanya dalam waktu 9 bulan di tahun 2013 ini (periode Januari-September) untuk membeli 41,5 juta smartphone. Ini artinya kemungkinan untuk terus bertambah sangat besar karena masih ada tiga bulan lagi, yaitu Oktober-Desember 2013. Angka ini tentu saja sebuah angka yang cukup menarik untuk ditelusuri. Tahun lalu, konsumen di negara-negara tersebut menghabiskan 7,54 miliar dollar AS untuk membeli 25,8 juta smartphone dalam periode yang sama.
Pertanyaannya, di antara negara-negara tersebut, negara manakah yang menjadi raja pasar smartphone?
Tidak diragukan lagi Indonesia merupakan bagian terbesar dari kue pasar smartphone di kawasan ASEAN. Sebagai negara dengan penduduk terbanyak dan pertumbuhan ekonomi lumayan baik, pasar smartphone di Indonesia sangat bergairah dan mengundang banyak vendor untuk memasukinya.
Selama 9 bulan dari Januari-September 2013 ini konsumen Indonesia menghabiskan 3,33 miliar dollar AS untuk membeli 14,8 juta smartphone. Nilai 3,33 miliar dollar AS untuk jangka waktu 9 bulan bukanlah angka yang sedikit dan akan terus bertambah hingga akhir tahun. Saya rasa dengan belum masuknya beberapa smartphone ke Indonesia seperti Nexus 5 dan iPhone 5s dan 5C secara resmi, jumlah tersebut berpotensi bertambah dan mungkin saja mencapai angka 4 miliar dollar AS nantinya di akhir tahun 2013.
Khusus untuk pasar Indonesia cukup menarik dengan berkuasanya Android setelah fenomena BlackBerry mereda. Pasar Android di Indonesia tumbuh 23% dibandingkan tahun lalu dan menguasai 60% pasar.
Pasar Philipina, Malaysia, dan Singapura juga tidak lepas dari penguasaan Android. Di Philipina Android menguasai 93% pasar, di Malaysia sebesar 83% dan Singapura sebesar 81%. Penguasaan Android ini mungkin juga karena Apple khususnya seolah-olah membiarkan kawasan ini sehingga konsumen memilih Android dibandingkan iPhone meskipun mereka cukup mampu (khususnya Malaysia dan Singapura) untuk membeli iPhone yang jauh lebih mahal.
Saya rasa vendor besar seperti Samsung merupakan vendor yang menangguk cukup banyak keberuntungan, tidak hanya di Indonesia tetapi mungkin di semua negara lain di kawasan ASEAN. Dari 41,5 juta smartphone yang dibeli konsumen di negara ASEAN, kemungkinan besar Samsung berada di nomor 1. Sayangnya data per vendor tidak saya temukan. Namun melihat agresivitas Samsung di Indonesia, perkiraan ini bisa mendekati kenyataan.
Khusus bagi Indonesia, uang sebesar 3,33 miliar dollar tersebut akan menarik banyak vendor untuk memasuki pasar Indonesia. Tidak hanya vendor luar, vendor dalam negeri dengan ponsel Android China branded lokal akan semakin banyak beredar di pasar. Harganya pun sangat masuk akal dan banyak sekali yang berada di bawah 1 juta rupiah. Ini sesuatu yang bagus, tinggal bagaimana konsumen bisa berhati-hati memilih smartphone yang tepat dengan berbagai pertimbangan harga.
Sumber: GfK Asia via The Next Web
Comments
Post a Comment