Mengapa Jaringan Indosat Tumbang?
Dua hari yang lalu, timeline di Twitter riuh-rendah oleh kabar tumbangnya jaringan operator seluler nomor dua di Indonesia, yaitu Indosat. Screen capture ini membuktikan hal tersebut.
Tentunya bukan hanya di Twitter, banyak teman yang menanyakan mengapa jaringan Indosat bisa tumbang. Beberapa teman mengalami tidak bisa SMS, tidak bisa menelpon dan tentu saja tidak bisa online. Saya pun melakukan pencarian sebab mengapa jaringan Indosat bisa tumbang dan berakibat luas tersebut.
Pagi hari, Kamis (3/4-2014), di ruang diskusi Indonesian Web and Tech Community, sebuah komunitas IT yang cukup besar yang ada di Google Plus (anggota lebih dari 10.000 akun) ada yang memberikan postingan terkait kejadian tumbangnya jaringan Indosat tersebut.
Saya segera menuju link yang diberikan dan melihat paparan yang cukup jelas mengenai peristiwa tumbangnya jaringan operator Indosat. Menurut BGPMon:
What happened?Indosat, AS4761, one of Indonesia’s largest telecommunication networks normally originates about 300 prefixes. Starting at 18:26 UTC (April 2, 2014) AS4761 began to originate 417,038 new prefixes normally announced by other Autonomous Systems such as yours. The ‘mis-origination’ event by Indosat lasted for several hours affecting different prefixes at different times until approximately 21:15 UTC.
What caused this?Given the large scale of this event we presume this is not malicious or intentional but rather the result of an operational issue. Other sources report this was the result of a maintenance window gone bad.
Dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama, saya memperoleh press release APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia) via email yang mengabarkan hal yang sama.
Hari ini dunia Internet Indonesia dikejutkan dengan berita bahwa Indosat melakukan “pembajakan” terhadap 400 ribu prefix Internet Global. Sehingga terjadi perubahan routing menuju jaringan yang dibajak tersebut mengarah ke jaringan Indosat. Akibatnya, jaringan Indosat jadi macet dan mengalami gangguan ke konsumen.
Menurut Irvan Nasrun, Ketua Bidang Sekuriti Jaringan APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia), kejadian seperti itu memang bisa melumpuhkan jaringan. Sebagai asosiasi yang mewadahi Indosat, APJII menurut Irvan siap untuk membantu anggota yang mengalami masalah pada jaringannya.
Indosat Membajak?
Satu hal yang mengemuka dalam peristiwa tumbangnya jaringan Indosat tersebut adalah adanya informasi Indosat Membajak. Pertanyaannya, mengapa Indosat sampai membajak? Apakah hal ini disengaja atau atau unsur terorisme di dalam peristiwa ini?
Seperti yang dikemukakan oleh BGPMon, Indosat (AS4761) biasanya menyediakan referensi sekitar 300 prefix (grup atau gabungan dari alamat-alamat IP individual). Namun sekitar pukul 01.00 WIB Kamis (3/4) dinihari jumlah IP Prefix ini melonjak berkali-kali lipat hingga mencapai 415.652. BGP jaringan AS Indosat mengumumkan ke jaringan AS lain bahwa ia memiliki sejumlah besar jalur yang sebenarnya tidak ada. Dari mana Indosat memperoleh tambahan IP Prefix sekian banyak? Jawabannya dari membajak.
Menurut kompas.com, AS4761 (Indosat) mulai membajak alamat-alamat IP dalam prefix terkait dengan mengalihkan trafik yang seharusnya ditempuh melalui AS lain. Alamat-alamat tersebut antara lain dimiliki oleh perusahaan besar AS seperti Apple, Telia, NTT, Level3, Comcast, CableOne, dan Akami.
Kembali ke press release APJII, secara jelas dikemukakan bahwa Indosat melakukan “pembajakan” terhadap 400 ribu prefix Internet Global sehingga terjadi perubahanrouting menuju jaringan yang dibajak tersebut mengarah ke jaringan Indosat. Akibatnya, jaringan Indosat jadi macet dan mengalami gangguan ke konsumen.
Artinya, karena perubahan routing, jaringan Indosat yang sebelumnya normal, tiba-tiba mendapat traffic yang sangat tinggi yang berasal dari alamat IP yang dibajak. Seharusnya traffic tertentu melalui AS yang lain, tetapi karena dibajak oleh Indosat, traffic-nya mengarah ke Indosat.
Peristiwa ini dimisalkan secara pas oleh kompas.com:
Bayangkan, rumah Anda diketuk atau didatangi ratusan ribu orang yang salah alamat dalam waktu bersamaan. Sudah salah alamat, setiap orang memiliki maksud dan tujuan yang berbeda pula. Inilah gambaran “pusingnya” jaringan Indosat saat itu.
Tentu saja dengan sekian banyak traffic yang mengarah ke Indosat (traffic salah alamat) membuat jaringan Indosat tumbang.
Terkait sebab terjadinya peristiwa ini kita harus hati-hati untuk menduga. Sumber terpercaya perlu dilihat untuk mengetahui apakah peristiwa tersebut disengaja atau untuk suatu kepentingan tertentu. Secara gamblang, BGPMon dalam rilisnya menyebutkan bahwa sebab terjadinya peristiwa ini adalah we presume this is not malicious or intentional but rather the result of an operational issue. Other sources report this was the result of a maintenance window gone bad.
APJII dalam siaran persnya mengatakan hal yang sama:
Kejadian yang terjadi di Indosat ini merupakan human error dan bukan hal yang disengaja serta tidak ada hubungannya dengan ulah teroris atau pihak asing tapi murni karena human error. Artinya kemungkinan kesalahan routing bisa saja terjadi.
Lebih jauh APJII melalui Ketua Bidang Sekuriti Jaringan, Irvan Nasrun mengatakan bahwa kejadian yang terjadi di Indosat ini merupakan hal yang sering terjadi di Internet Global. Berdasarkan hasil pantauan BGPMon kejadian ini berlangsung setiap hari, bahkan minggu lalu terjadi hal yang sama di Turki dimana operator telekomunikasi membajak alamat IP milik DNS Sever Google, dan OpenDNS yang berakibat query DNS kearah DNS server mengalami kekacauan.
Untungnya Indosat cepat berbenah untuk mengatasi hal ini. Melalui Head of Corporate Communication Indosat, Adrian Prasanto pada hari Kamis yang lalu kepada detikinet mengatakan bahwa jaringan Indosat sekarang sudah 100% up. Sudah normal kembali.
Hal ini dipertegas oleh tweet yang dilakukan oleh CEO Indosat, Alexander Rusli melalui akun Twitter-nya beberapa saat yang lalu.
Nah, semoga peristiwa ini tidak terulang. Penanganan cepat yang dilakukan oleh Indosat patut dipuji. Berkat aksi cepat tersebut, jaringan Indosat kembali normal. Pelanggan pun sudah bisa kembali online, mengirim sms, serta voice. Terutama mereka yang beraktivitas di media sosial, tentu sudah bisa lagi bernasis ria, mengupload foto selfie sebanyak-banyaknya via jaringan cepat Indosat. (:D)
Screen shot:
Sumber: kompas.com, Press Release APJII, Detik, Wikipedia, BGPMon
Comments
Post a Comment